webnovel

hukuman

Di mobil dalam perjalanan pulang kembali ke rumah Yoon Gi ...

Jung Kook hanya diam. Hana ikut diam. Tapi Hana tahu ia harus mencairkan suasana.

Salah aku juga lupa waktu.

Tadi itu rencananya cuma lihat Min Hyuk oppa sebentar tapi malah ketahuan Jung Kook.

Hana menoleh ke belakang. Melihat Kiki yang sedang melihat mobil yang berlalu lalang melalui jendela mobil.

"Kiki mau makan apa untuk makan siang?'

"Chicken." Kiki menjawab.

"Eomma juga pengen chicken. Kookie ... Kita nanti mampir bentar di restoran ayam. Aku mau beli ayam goreng dan ayam bumbu."

"Noona telepon aja restonya sekarang jadi begitu kita sampe bisa langsung dibawa pulang. Nggak usah nunggu-nunggu lagi." Akhirnya Jung Kook bersuara.

Hana menelpon resto ayam favoritnya.

"Resto ayam TOP." Karyawan resto ayam menjawab.

"Saya pesan ayam goreng satu kotak dan ayam bumbu satu kotak.' Hana berpesan.

"Atas nama siapa?"

"Hana."

"Saya ulangi lagi. Pesanan atas nama Hana. Satu kotak ayam goreng dan satu kotak ayam bumbu."

"Kira-kira selesainya berapa lama?"

"Lima belas menit lagi."

"Baiklah. Terima kasih."

Mobil Jung Kook meluncur ke resto ayam.

Hana masuk ke dalam resto ayam. Mengambil dan membayar pesanannya.

Harum ayam goreng memenuhi mobil. Membuat penumpang di dalamnya menjadi lapar.

Hana mengambil satu potong ayam goreng. Menyuapi Kiki sedikit. Menyuapi Jung Kook. Walaupun Jung Kook masih merasa kesal dengan Hana tapi siapa yang bisa menolak kelezatan ayam goreng.

"Ayam goreng di sini memang paling TOP. Sesuai namanya," puji Hana.

🌼🌼🌼

Di rumah Yoon Gi ...

"Oppa ... Aku bawa ayam goreng dan ayam bumbu. Kita makan siang sekarang."

"Hyung ... Tolong jaga Kiki sebentar." Jung Kook mengangkat tubuh Hana ke bahunya.

"Aku mau hukum Noona." Jung Kook beranjak ke kamar.

[pic]

Sebentar itu pasti artinya tiga jam lagi. ~ batin Yoon Gi melihat Jung Kook yang membawa Hana ke kamar.

"Kookie ... Turunin aku. Aku mau makan siang. Aku lapar." Tangan Hana memukuli punggung Jung Kook.

Jung Kook mengunci pintu kamar. Merebahkan Hana di ranjang.

"Aku juga lapar," ucap Jung Kook.

"Aku lapar beneran. Perutku minta diisi. Ayam sepotong yang dibagi tiga tadi kurang," ujar Hana.

Jung Kook mengunci tubuh Hana. Wajahnya semakin mendekat ke tubuh Hana. Hana berusaha melepaskan dirinya dari kukungan Jung Kook tapi apa daya. Tenaga Jung Kook lebih kuat dari Hana.

Jung Kook mau cium aku?

Hana menutup matanya.

Noona kira aku mau cium Noona? ~ Jung Kook melihat Hana yang memejamkan matanya.

"Kookie ... Stop ... Stop ... Maafkan aku tadi." Hana tertawa geli. Jung Kook tidak menciumnya tapi menggelitiki dirinya. Jari-jari Jung Kook bermain di pinggang Hana.

"Kookie ... Sudah ... Aku bisa mati karena geli." Hana mengambil nafas saat jari-jari Jung Kook berhenti menggelitik dirinya.

"Jangan dilakuin lagi."

"Aku nggak bisa janji."

Jung Kook menggelitik Hana lagi.

"Stop ... Stop ..." Hana menyerah.

"Aku cuma lihat aja. Nggak ada maksud apa-apa."

"Tapi aku nggak suka Noona lihat pria lain."

"Kiki appa ... Yang punya hati aku itu cuma kamu."

Sedangkan di luar kamar, Yoon Gi sedang menempelkan telinganya di pintu kamar. Berusaha mengetahui apa yang terjadi di dalam kamar. Kiki mencontoh Yoon Gi. Ia ikut menempelkan telinganya ke pintu kamar.

Tapi ia tak bisa mendengar apa-apa.

Peredam suaranya benar-benar meredam suara. Aku nggak bisa dengar apapun.

Jung Kook nggak bakal macam-macam dengan Hana, kan. ~ Yoon Gi jadi kuatir.

Pintu kamar terbuka. Membuat Yoon Gi berusaha tidak terlihat seperti menguping.

Jung Kook keluar dari kamar diikuti oleh Hana.