"Mau makan apa?" tawar Arif pada sang kekasih.
"Pizza," balas Khanza.
Kening Arif pun mengkerut dalam. "Di sini mana ada pizza, Yang," protesnya.
Khanza menampilkan deret gigi rapinya. "Siapa tahu 'kan ada. Makan bakso kaya biasa aja," ujar Khanza.
Arif pun memesan dua bakso untuk dia dan Khanza. "Kalian mau apa?" tawar Arif pada lima temannya.
"Buset ditawarin," tanggap Randra. "Emang lo mau traktir?" tanyanya asal dan becanda.
"Iya gue traktir," sahut Arif.
Semua mata menatap sejurus pada Arif. Mereka mencari kebenaran atas ucapan lelaki itu. Takutnya Arif hanya bercanda saja.
"Gue serius," yakin Arif.
"Hore!" sorak Faizal. "Pas banget gue lupa bawa dompet, cuma bawa uang dua puluh ribu," oceh pemuda jomblo yang sontak mendapat lemparan gulungan tisu oleh Dea.
Aldi, Faizal, dan Adit pun menyebutkan pesanan mereka. Sementara Randra bertukar pendapat dulu dengan Dea, kiranya makanan apa yang enak untuk mereka nikmati pada suasana hari ini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com