Jangan Pernah Pikir Itu Tabu

Jalan Jiangnan View berada di gang yang tenang. Bentley hitam itu perlahan-lahan berhenti.

Qiao Nian melepas sabuk pengamannya, mengambil tasnya, kemudian mengucapkan terima kasih kepada pria di kursi sopir.

Ye Wangchuan sedikit mengangkat dagu. Tangan satunya berada di kemudi sementara lengan lainnya bersandar di jendela. Manik-manik cokelat gelangnya menonjol di pergelangan tangan yang putih, dan tampak seolah-olah menjinakkan singa. Dia melihat ke luar jendela dan menyadari tidak ada yang spesial tentang tempat itu. "Apakah kamu ingin aku mengantarmu masuk?"

Qiao Nian menolak tawarannya tanpa berpikir panjang. "Tidak perlu, aku akan masuk sendiri."

Ye Wangchuan mengerutkan keningnya sedikit tapi tidak berkata lebih jauh.

Qiao Nian tidak sabar untuk melepaskan diri darinya. Dia turun dari mobil dan melambaikan tangan kepadanya. "Aku pergi dulu, Kak Ye."

"Mm."

Ye Wangchuan mengawasi saat dia masuk ke gedung bergaya Barat dua lantai yang berwarna putih. Ia kemudian mengeluarkan ponselnya.

Ia adalah penduduk jangka panjang di ibu kota, namun ia mengetahui nilai tanah di Kota Rao.

Gedung yang baru saja dimasuki Qiao Nian berada di distrik utama di kawasan selatan kota. Unit mana pun di area ini pasti jauh lebih mahal dibandingkan dengan distrik biasa, apalagi sebuah gedung pribadi.

Jiang Li telah memberitahunya bahwa orang tua angkat Qiao Nian cukup kaya tetapi sangat pelit terhadapnya. Mereka bahkan tidak memperbolehkannya bersekolah di sekolah yang lebih baik.

Bagaimana dia tahu tentang tempat ini? Dan sepertinya dia sudah familiar dengan itu?

ia mengambil foto dari gedung putih itu.

Tidak lama kemudian, balasan datang.

[Aku tahu tempat ini! Itu klinik psikolog di Jalan Jiangnan View. Itu sangat populer dan sulit untuk mendapatkan janji di sana! Biayanya juga tinggi. Master Wang, a-apakah Anda baik-baik saja? Jangan pernah berpikir tabu untuk berkunjung ke psikolog jika Anda memerlukannya!]

[Pergi kau.]

Ye Wangchuan mengetik pesan dengan satu tangan dan mengirimkannya. Kemudian dia berpaling untuk melihat pintu masuk yang telah dimasuki gadis itu.

Klinik psikolog?

Biaya mahal?

Ia sudah mengumpulkan informasi tentang Qiao Nian sebelumnya; tidak ada yang istimewa tentang dirinya. Namun setelah berinteraksi dengannya, ia menemukan bahwa dia sangat berbeda dari apa yang dibicarakan tentang dirinya.

Ia hendak mengetik pesan lain ketika ponselnya menyala. Ada panggilan masuk.

Ye Wangchuan mengangkat ponselnya. Suaranya sedikit serak saat bertanya, "Ada apa?"

"Master Wang, Tuan Muda Kecil… Tuan Muda Kecil hilang!"

Ekspresinya menjadi gelap dan otot-ototnya menegang. Dia tidak memiliki hati untuk memedulikan masalah klinik psikolog lagi. Ia menyalakan mobil dan mendesak, "Kamu di mana?"

Bentley hitam itu melaju keluar dari gang dengan cepat—