Wang Qing menatap tajam ke arah Qiao Xi, lalu berpaling ke Qiao Rou dan berkata, "Rou Rou benar. Ayo pergi."
"Tunggu—"
Qiao Xi berkata dengan tenang, "Kalian berdua akan pergi begitu saja? Apakah kalian lupa sesuatu?"
Punggung Wang Qing menegang.
Qiao Xi mengingatkannya dengan acuh, "Yang kalah harus berlutut di gerbang universitas dan meminta maaf. Betul, kamu juga harus memanggil aku 'Ayah' juga. Tadi, kamu mengira aku yang kalah, jadi kamu terus mendesakku untuk segera melakukannya. Kamu bahkan bilang kalau kamu yang kalah, kamu pasti tidak akan menunda-nunda dan langsung mengakui kekalahanmu. Sekarang, kesempatanmu untuk mengaku kalah telah tiba."
Wang Qing sangat marah. Apa hak cewek jalang ini untuk menyuruhnya berlutut?!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com