webnovel

Protes

Apa yang terjadi sudah bukan menjadi rahasia lagi. Hyun Jung mempersiapkan segalanya dengan sangat sempurna. Orang-orang yang dia percayai mengurus pernikahan sudah memberikan laporannya. Semua hampir selesai. Hanya di beberapa hal saja masih menunggu keputusan Hyun Jung.

Pria itu membawa Brielle ke sebuah butik di kawasan elit. Sebuah galeri gaun pengantin yang dirancang oleh designer terkenal yang tak ada duanya di Inggris.

"Jeon Hyun Jung," sapanya.

Terlihat sekali pemilik butik itu sudah sangat akrab dengan Hyun Jung.

"Halo, Noona." Hyun Jung menimpali.

Walau dia bukan orang Korea, tapi Hyun Jung suka memanggilnya dengan sebutan Noona.

"Apa yang bisa aku bantu," ujarnya.

"Aku butuh dua buah gaun untuk calon mempelaiku, pilihkan gaun termewah dan terbaik di sini." Hyun Jung mengutarakan maksudnya datang.

Wanita bernama Stevany itu melirik ke arah Brielle dengan ekor matanya. Dalam hitungan detik dia menyadari jika calon istri Jeon Hyun Jung adalah seorang idol.

"Bukankah dia idol terkenal itu?" tanya Stevany.

"Hm, dia memang gadis itu." Hyun Jung menimpali.

Brielle membungkuk hormat pada perancang busana itu. Benaknya masih belum mengerti bagaimana bisa Hyun Jung begitu akrab dengan wanita itu. Sementara dia adalah seorang perancang busana pengantin.

"Ah, kau mengikuti jejak Te Hyun? Menikah dengan seorang artis terkenal," sahutnya.

Setelah penjelasan Stevany, Brielle menjadi tahu asal muasal Hyun Jung menjadi akrab dengan wanita berdarah bule itu. Wajahnya juga cantik walau dia terlihat sudah berumur.

"Kau khawatir?" tanya Hyun Jung.

"Tidak juga, hanya saja Tae Hyun membuatku ingat bagaimana nasib rumah tangganya sekarang. Gaun yang aku buat dan menjadi gaun rancangan terbaikku dikenakan oleh pasangan yang tak harmonis." Stevany merasa menyesal.

"Aish, kau ini. Berikan yang terbaik dan aku hanya perlu membayarnya. Setelah semua selesai jangan mengingat apa yang terjadi saat ini," jelas Hyun Jung.

Brielle hanya berdiri tanpa kata. Dia tak ingin membuat dirinya sendiri menjadi lebih bingung. Wanita itu hanya mendengarkan apa yang keduanya obrolkan.

"Bawa gaun yang baru saja aku rancang itu keluar," titah Stevany pada pegawainya.

"Baik, Nyonya," jawabnya.

Beberapa saat kemudian dia sudah mendorong gaun yang melekat pada sebuah patung. Gaun berwarna peach itu tampak sangat mewah. Beberapa swarovski juga terpahat di sana.

"Waahhh," lirih Brielle berdecak kagum pada mahakarya itu.

Gaun dengan model lengan panjang dan punggung terbuka berhias aksen tali membuatnya terlihat seksi tapi elegan.

"Bagaimana, Sayang? Kau menyukainya?" tanya Hyun Jung.

Brielle yang kagum itu tak bisa menampik jika dia menyukainya, tapi dia kembali sadar jika pernikahan mereka tak akan berlangsung lama. Mereka hanya akan terikat pernikahan selama dua tahun.

"Aku rasa tak perlu berlebihan. Bukankah perancang busana ini sudah mengatakan jika dia akan sangat menyesal jika mahakarya miliknya digunakan oleh mempelai yang pernikahannya tak akan bertahan lama,* celoteh Brielle dengan sengaja.

Stevany melempar pandangan ke arah Hyun Jung, dia sedikit tak.mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh Brielle.

"Tutup mulutmu, mengapa mengatakan hal seperti itu? Kau ini selalu saja menyulut pertengkaran." Hyun Jung agaknya juga kesal.

"Oke, pilih yang lain saja. Lagi pula aku sudah cantik, jadi pakai gaun apa pun aku akan terlihat cantik. Nyonya, berikan aku gaun termurah di sini," kata Brielle dengan sangat berani.

Hyun Jung menarik lengan calon istrinya itu. Dia mencengkeram rahangnya dan menatap tajam ke dalam matanya.

"Kau mulai lagi? Kau ingin iblis dalam diriku ini keluar dan mencabik habis dirimu?" ancam Hyun Jung.

"Hal paling menakutkan dari dirimu bagiku bukan tentang kemarahanmu. Tapi ancaman akan pernikahan ini," lirih Brielle.

Dia sengaja melawan karena merasa semakin ditekan dengan berbagai hal yang mendesak. Lagi pula setelah bertemu orang tua Brielle semalam, Hyun Jung sudah menentukan tanggal pernikahannya.

"Kau terdesak karena aku sudah menentukan tanggal pernikahannya? Kau merasa ini terlalu cepat?" cecar Hyun Jung.

"Tentu saja, aku menikah karena sebuah ancaman. Tentu saja aku merasa sangat terdesak dan merasa diperas. Aku stres dan aku ingin melawanmu, Tuan," seru Brielle.

Hyun Jung terlihat sangat marah saat itu. Matanya menjadi sangat merah dan mengerikan. Biasanya Brielle akan gentar dengan tatapan dan wajah Hyun Jung yang seperti itu, tapi kali ini tidak. Dia justru berdiri menantang calon suaminya itu.

"Kau sudah gila, melakukan semua ini di tempat umum seperti ini," omel Hyun Jung.

Dia memberikan kartu kredit tanpa limit itu pada Stevany dan meminta gaun itu dikirim ke hotel tempatnya menginap hari itu juga.

"Akan aku pastikan sampai sebelum penerbanganmu esok hari. Semoga kalian berdua bahagia," ujar Stevany dan segera meminta pegawainya mengemas gaun itu untuk segera di kirim.

Hyun Jung menarik paksa Brielle ke dalam mobil. Kemarahan yang biasanya tak bisa dia tahan itu, akhirnya tak pecah. Pria itu menahan sekuat hatinya dan mengatur semuanya yang meluap di dalam otak.

"Baiklah, aku akan terima apa pun yang kau katakan. Sekarang aku adalah pengendali kekuasaan akan dirimu. Kau hanya perlu ikuti dan semua akan menjadi yang terbaik bagimu," kata Hyun Jung.

Brielle tak menyangka Hyun Jung tak jadi mencaci maki dirinya. Apa yang Brielle lakukan hanyalah sebuah protes karena menganggap Hyun Jung tak meminta pendapatnya tentang tanggal pernikahan itu.

"Diamlah, aku tak peduli kau akan diam atau bicara padaku. Aku tak akan membuat kesalahan dengan membuat kau menderita. Aku hanya berusaha membuatmu menjadi ratuku. Namun jika kau menolak aku tak punya pilihan lain selain memaksa dan bersikap kasar padamu. Tentukan pilihanmu sekarang atau kau akan mati tersiksa," ancam Hyun Jung.

Pria itu menegaskan keberadaannya. Dia bisa berubah menjadi monster dalam sekejap mata jika Brielle macam-macam padanya. Banyak sekali hal yang tak bisa dia katakan. Tapi dalam hatinya merasa cintanya melebihi apa pun sehingga dia ingin membuat Brielle menjadi miliknya.

"Aku juga tak peduli lagi. Aku sudah menjadi wanita lumpuh otak sekarang. Sekali saja aku salah melangkah aku akan mati terjebak dalam jeratan di leherku yang dipasang oleh pria itu," batin Brielle tanpa henti.

Wanita itu menjadi sangat lemah, sekali saja dia mencoba memberontak, Hyun Jung membalasnya dengan sejuta hujaman dan ancaman kata-kata. Terlalu munafik bagi Brielle jika dia katakan tak ada ketakutan, karena kenyataannya dia sangat takut dan merasa terancam.

Pria yang mengatakan jika dia adalah penggemar yang sangat mencintainya justru menjadi orang yang paling dia benci dan dia takuti. Jalannya sudah tertutup jika akan lari. Masa depannya sudah ditentukan oleh pria bermarga Jeon itu. Pernikahan mengerikan akan segera terjadi dalam hidup Brielle.

* * *