webnovel

Penggemar Rahasia

"Di mana Brielle? Mengapa dia tak terlihat di ruang latihan? Bukankah hari ini dia ada jadwal latihan?" tanya Seo Yeon dalam hati.

Dia dan enam anggota boy grub-nya sedang menjalani sesi latihan juga. Ini adalah persiapan comeback yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Dengan keringat yang masih bercucuran, mereka duduk di lantai ruangan itu dan mendengarkan penjelasan sang koreografer yang sedang melakukan evaluasi. Seo Yeon tampak sangat serius mendengarkan. Walau sesekali matanya melihat ke arah jarum jam.

"Ada apa denganmu, Hyung. Kau terlihat sangat gelisah," tanya Kim Favian.

"Ah, tak ada apa-apa. Kalian duluan saja kembali ke drom. Aku masih harus meeting dengan produser." Seo Yeon berdusta menutupi kegelisahan yang dia pikirkan.

Sangat biasa bagi beberapa artis management itu berlatih hingga hari gelap. Jadi tak aneh jika manajemen itu tampak tak pernah tidur. Terlebih ruangan Seo Yeon yang sangat sibuk. Hampir 18 jam ruangan itu digunakan pemiliknya untuk mengelola melodi dan lirik para artis manajemen itu. Seo Yeon terlalu jenius untuk menciptakan banyak lagu bagi artis yang bernaung dengan managementnya itu.

"Sudah akan pulang?" tanya Seo Yeon pada Hyo Shin—manager Brielle.

"Ah, iya. Pekerjaanku sudah selesai. Kau juga segeralah pulang, jangan terlalu memaksakan dirimu. Kau masih muda dan perjalananmu masih panjang," ujar Hyo Shin.

"Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku. Apa Brielle pulang lebih cepat hati ini?" tanyanya masuk pada pokok permasalahan yang dia hadapi.

"Brielle membatalkan jadwal latihannya dan pulang ke apartemen, aku mendatanginya satu jam yang lalu. Seperti dia lelah karena rangkaian konser debutnya semalam." Hyo Shin menjelaskan dengan sangat detail.

"Baiklah, aku akan menelponnya nanti. Sampai jumpa," pamit Seo Yeon.

Keduanya segera melangkah ke tujuan masing-masing. Hyo Shin pulang ke rumah dan Seo Yeon menuju ruangannya.

* * *

"Kau menghubungi kekasihmu?" tanya pria itu.

"Ah, tidak. Hanya kebetulan saja memang aku mengatur nomornya di panggilan cepat ponselku." Brielle mencoba menutupi rencananya.

Pria itu kemudian menarik kasar lengan Brielle hingga membuat wajah mereka saling berdekatan. Mata mereka segera saling menatap satu sama lain. Jantung Brielle hampir saja melompat. Dia merasa benar-benar takut karena tatapan pria itu.

"Deru napasmu ini sangat mirip dengan yang aku lihat di video itu. Kau sepertinya juga pandai menggoda," eneknya.

"Lepaskan aku, Tuan. Ini adalah pertama kalinya kita bertemu. Berani sekali Anda mendekat seperti ini," desak Brielle dengan keberanian yang dia punya.

Pria itu melepaskan tiba-tiba tubuh gadis cantik itu dan hampir saja Brielle tergelincir.

"Jika aku menyebut nama Jeon Hyun Jung, apa yang terlintas di benakmu?" tanya pria itu dan langsung berjalan mendekati sebuah lemari yang digunakan untuk mendisplay banyak barang yang berhubungan dengan Brielle.

Otak gadis cantik itu langsung berkelana dengan nama yang pria itu sebutkan. Dia memejamkan matanya dan dia berusaha mengingat hal apa yang berhubungan dengan nama itu.

Semakin lama, Brielle semakin dalam menyelami ingatannya hingga tiba di sebuah kejadian di fans meeting yang management-nya lakukan di awal debutnya.

Diantara ratusan penggemar yang beruntung untuk bisa hadir di aula jumpa fans itu terdapat seorang gadis cantik yang kira-kira berusia 15 tahun. Dia adalah penggemar berat Brielle. Dari penampilannya jelas sekali dia seorang anak orang kaya.

Di sela obrolan keduanya, gadis itu mengatakan jika dia bernama Jeon Yoo Jung. Saat itu dia memakai penutup kepala yang ternyata dia menderita kanker hingga membuat seluruh rambutnya habis.

"Seorang gadis yang menderita kanker itu mengatakan jika dia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Jeon Hyun Jung." Brielle ingat benar kalimat itu.

Dia mengalihkan pandangan ke arah pria yang berjalan kembali mendekatinya. Dia memberikan foto gadis itu kepada Brielle.

"Benar, dia orangnya," kata Brielle.

"Dia menuliskan banyak sekali harapan di sini," balas pria itu dan memberikan sebuah diary kepada Brielle.

"Harapan?" tanya Brielle terkejut.

Pria itu mengambil napas panjang. Dia tak bisa mengabaikan apa yang terjadi pada gadis kecil itu sekarang. Dia hidup dengan berbagai bantuan selang yang menempel di tubuhnya.

Belum juga Brielle mendengar kisah hidup gadis itu, dia sudah membuka buku harian itu.

"Brielle sangat cantik, Oppa. Aku sangat menyukainya. Beberapa kali aku bertemu dengannya, dia juga sangat ramah dan baik. Sepertinya dia sangat cocok untuk jadi istrimu. Sebelum aku meninggal, aku ingin melihat pernikahan kalian, Oppa. Kumohon." Tulisan itu sangat rapi dan mengagumkan.

Brielle membuka halaman demi halaman buku itu, semua berisi tentang kekuatan sang gadis menjalani hari beratnya menjadi mudah dan ringan berkat lagu dan vlog-vlog Brielle. Dia adalah penggemar setia Brielle sejak gadis itu debut.

"Sejujurnya aku juga menjadi sangat mengagumimu setelah hampir setiap hari aku menemani Yoo Jung melihatmu melalui layar televisi atau pun ponsel. Aku seperti kehilangan akalku juga," jelas sang pria.

"Kau Jeon Hyun Jung? Kau kakak laki-laki gadis itu?" desak Brielle yang mulai sedikit mengerti apa yang pria itu inginkan.

"Benar, demi mendapatkanmu dan memenuhi keinginan adikku aku melakukan hal paling gila yang pernah aku lakukan dalam hidupku." Hyun Jung akhirnya mengakui.

"Dengarkan aku, itu hanya permintaan konyol gadis yang belum mengerti cinta dan kehidupan. Jadi untuk apa kau meladeni dan berusaha untuk menurutinya?" jawab Brielle.

Hyun Jung tersenyum kecut ke arah Brielle. Dia meraih remot televisi dan sebuah video permainan ranjang Brielle dan Seo Yeon terputar. Sesekali suara desahan Brielle memekik telinga gadis itu. Hingga membuat pemeran video itu tak tahan dan menutup kedua telinganya.

"Hentikan, Tuan. Kumohon hentikan," teriak Brielle yang berusaha merebut remote TV dari tangan kakak Yoo Jung itu.

Dengan tawa melengking sang pemilik penthouse, Brielle menjadi sangat ketakutan. Gadis itu mengerti jika video itu akan dia gunakan untuk memerasnya.

"Dia akan gunakan video itu untuk mengancam karir dan kehidupanku. Dia juga akan memaksaku menikah seperti yang adiknya itu inginkan," batin Brielle.

"Apa kau siap menerima kehancuran karirmu saat aku menyebarluaskan video ini?" ancam Hyun Jung.

"Apa yang kau katakan. Mengapa kau mengintimidasi seorang wanita dengan hal murahan seperti itu?" bantah Brielle dengan sangat berani.

"Ini bukan tentang intimidasi, aku ingin menikah denganmu karena pertama, aku mulai jatuh cinta setelah aku melihat kecantikanmu Dan kemolekan tubuhmu melalui video itu. Dan kedua karena adikku," jelasnya.

"Perasaanmu itu bukan cinta. Ini hanya napsu saja, jangan berlebihan. Dan jika tentang adikmu, dia hanya mengungkap aku apa yang pikir sekilas di otaknya tanpa berpikir jika itu tak mungkin terjadi," jelas Brielle.

"Tidak, Nona. Sekali pun itu napsu, aku benar-benar jatuh hati padamu. Aku akan menikah denganmu. Dan apa yang Jeon Hyun Jung inginkan, itu harus menjadi kenyataan." Pria itu menegaskan siapa dirinya.

* * *