Senopati bersiap mengeluarkan ajian andalannya. Dilepaskannya sabuk kain dari pinggangnya dan dijadikan semacam cambuk. "CETAAAARRR" Dicambukkanlah sabuk kain itu ke permukaan tanah sebanyak tiga kali. Seketika guncangan itu berhenti.
"Sabuk Nagapaksa?" gumam Jayendra merasa mengenal ajian yang digunakan Senopati. Diputar-putarlah sabuk itu ke udara sehingga membuat embusan angin pun berhenti. Kini tersisa hujan deras berpetir yang belum reda serta kobaran api yang belum padam. Senopati tengah bersiap hendak mencambukkan Sabuk Nagapaksa ke arah Saga. Namun hal itu disadari oleh Saga yang membuka matanya. Dia berdiri menyambut serangan dari Senopati. Cambukan sabuknya tak bisa melukai Saga bahkan tak mampu mendorongnya mundur. Direbutnya sabuk itu dengan mudah dan Saga balik mencambukkan ke arah Senopati.
"Senopati...!!! Awas...!!!" teriak Jayendra memperingatkan. Namun sabuk Nagapaksa sudah terlanjur mengenai bagian dada Sang Senopati hingga terpental jauh ke belakang dan jatuh.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com