webnovel

Sorotan

- IbuKota Kerajaan Rulers -

Mereka berdua tiba di IbuKota, setelah perjalanan satu minggu yang begitu panjang. Selama waktu itu, Lucas sama sekali tidak pernah menggunakan kereta kuda atau sejenisnya karena dirinya benar-benar ingin menghindari konflik. Aria terlihat kagum melihat suasana IbuKota yang ramai serta bangunan megah yang menjulang tinggi.

"Aria, apa kau tidak pernah ke IbuKota?"

Aria menggelengkan kepalanya "Belum pernah Tuan, hidupku sebelumnya hanya berada di balik bangunan."

"Maka dari itu, akan aku perlihatkan bahwa dunia ini begitu luas." Lucas mengajak Aria untuk berkeliling IbuKota.

Aria nampak menikmatinya, sembari memasang wajah kagum setiap Lucas mengenalkan hal-hal baru padanya. Lucas berniat memberikan buku tersebut di hadapan Kerajaan Rulers esok hari. Hari juga hampir menjelang malam, semakin besar tekadnya untuk mengembalikannya besok.

---

Malam pun tiba, rembulan mulai muncul dan kegelapan mulai menyelimuti dunia. Kini Lucas berada di penginapan bersama dengan Aria. Terlihat mereka berdua sedang menikmati makan malam di sana.

Di tengah ramainya penginapan, mereka berdua sempat menjadi bahan perbincangan orang-orang. Apalagi Aria yang begitu menarik perhatian, membuat Lucas memasang sikap waspada.

Wajar saja jika menarik perhatian, akan lebih resah lagi jika Aria membuka tudungnya. Sudah pasti pihak kerajaan akan datang untuk melihat sosok Elf.

Aria juga terlihat tidak nyaman saat ditatap banyak orang di sana, apalagi orang-orang yang terdengar membicarakan mereka.

"Tuan, aku benar-benar tidak nyaman dengan suasana ini." Ungkapnya dengan suara lirih lembut memandangi makanannya

"Aku juga, sebaiknya kita cepat selesaikan ini dan pergi ke atas."

Beberapa menit setelahnya, mereka berdua selesai dengan makan malamnya. Lucas segera membawa Aria bersamanya untuk pergi ke kamar yang sudah mereka pesan. Kamarnya begitu luas dan mewah, sebanding dengan harga sewanya yang mahal.

Lucas masih ada sisa uang di kantongnya, mungkin bisa untuk 2-3 hari ke depan. Suara dari Sistem tiba-tiba saja terdengar dalam pikiran Lucas

[Quest Harian harus segera diselesaikan!]

"Aria, sebaiknya kau mandi terlebih dahulu, Aku akan membereskan semuanya."

"Ah... Terimakasih, Tuan!"

Aria bergegas beranjak ke kamar mandi membawa baju ganti yang sebelumnya sudah Lucas siapkan. Terlihat wajahnya begitu bahagia ketika Lucas mengucapkan perintah tersebut.

Itu hal yang wajar karena hampir satu minggu mereka berdua sama sekali tidak mandi. Setiap pagi mereka hanya membasuh wajah dikarenakan tempat penginapan sebelumnya tidak ada yang menyediakan kamar mandi satupun. Terkadang hal itu membuat Lucas tidak percaya diri di dekat Aria.

Akan tetapi sebaliknya, justru Aria terlihat tidak terganggu. Mungkin karena dia sudah terbiasa mencium hal-hal busuk, seperti sifat naif seseorang.

"Huft."

[Quest Harian harus segera diselesaikan!]

Suara sistem kembali terdengar. Kini Sistem memperlihatkan jendela hologram pada Lucas tanpa penyebutan darinya. Sepertinya ini adalah peringatan tegas.

[Quest Harian :

Push Up 100×

Sit Up 100×

Pull Up 50×

Masa Berlaku : 3 Jam]

[Quest Harian harus segera diselesaikan!]

[Anda akan mendapatkan hukuman jika tidak menyelesaikan Quest Harian!]

"Huft... Sistem ini sepertinya agak menyebalkan juga. Mungkin nanti saja aku melakukannya, masih ada waktu senggang." Lucas menghela nafas dalam-dalam.

Kini dia berniat beberes kamar terlebih dahulu agar nyaman untuk mereka berdua tidur. Di sana terlihat ada dua ranjang yang terpisah, Lucas sama sekali belum terbiasa dengan keberadaan Aria. Terkadang dia berpikir aneh apa yang terjadi jika dia satu ranjang dengan Aria.

Soal Aria , sepertinya aku belum pernah menanyakan umur padanya. Ras Elf identik dengan umur yang panjang, bahkan bisa mencapai ribuan tahun. Kini benar-benar mengganjel di kepalaku.

Sekitar setengah jam kemudian, Aria terlihat keluar dari kamar mandi dengan mengenakan pakaian imut yang mereka beli saat sedang mengelilingi IbuKota. Lucas yang sedang duduk di ranjang seketika terpukau sampai melongo.

Betapa imutnya pakaian tidur tersebut saat dikenakan Aria. Aria mendapati dirinya tersipu malu ketika dilihat Lucas terus-terusan.

Baru kali ini, melihatnya begitu imut menawan. Apakah dia Bidadari? Tolong aku, diriku ini benar-benar jatuh cinta padanya.

"Tu-Tuan... Hmph... Jangan memandangi aku seperti itu, aku merasa malu." Pintanya berdiri sembari memeluk Hoodie imutnya yang sudah dilipat olehnya.

Lamunan Lucas pecah bagaikan kaca, ketika Aria mengatakannya dengan suara imutnya

"Ah iya iya! Maafkan aku! Aku akan segera mandi!" Lucas bergegas bergerak membawa baju gantinya. Mendapati Aria yang masih berdiri di depan kamar mandi.

Benar harum, padahal dia tidak memakai parfum sama sekali. Bau tubuhnya membuatku candu ingin terus mengendusnya. Astaga mengapa pikiranku kotor seperti ini!

Akibat ketegangan tersebut membuat Lucas menutup pintu kamar mandi dengan keras hingga Aria terkejut

"Tu-Tuan?! Apa Tuan tidak apa-apa?!"

"Tidak tidak! Eh maksudku iya!"

Aria tersenyum tipis mendengarnya, ada maksud tersendiri dari lubuk hati paling dalam.

---

Baru saja dirinya selesai mandi, Lucas terlihat begitu lelah dan langsung terjun ke pulau kapuk. Dirinya sampai lupa jika ada hal yang harus dilakukannya. Hukuman itu mungkin akan segera menimpanya.

Aria cukup kasihan melihat Lucas tertidur pulas karena kelelahan. Apalagi, mengingat apa yang dilakukan Lucas untuk dirinya. Aria sempat berpikir tidak pantas jika dirinya harus ikut dengan Lucas.

Sejauh ini dirinya hanyalah beban yang harus ditanggung oleh Lucas. Tapi dibalik itu semua, Lucas tidak pernah sekalipun menyesal telah menerima Aria di hidupnya. Luca justru bahagia ketika Aria hadir di kehidupannya.

Sebagai rasa terimakasih, Aria berniat memberikannya hadiah kecil dengan sebuah pelukan hangat darinya. Aria merebahkan dirinya di samping Lucas yang tertidur pulas, sembari memasangkan selimut pada tubuh mereka berdua.

Ia melihat wajah Lucas beberapa saat yang nampak lucu ketika tidur. Aria juga menyempatkan tangan kirinya untuk menyentuh wajah Lucas. Melakukan hal itu, membuat dirinya semakin menggebu-gebu.

"Perasaan ini, apakah aku mencintainya sejak hari itu?"

Malam yang indah, kuharap momen ini bisa aku rasakan setiap hari.

[Waktu Habis!]

[Quest Harian tidak diselesaikan!]

[Player akan mendapatkan Hukuman!]