webnovel

NAMA DI KAIN KAFAN

Saat ini adalah malam Jum'at Kliwon. Suara tetes air hujan terdengar jelas dari atap rumah Seroja, yang terbuat dari genteng tanah liat. Sebuah sobekan kecil, kain kafan putih tergeletak di atas meja riasnya. Seroja mengambil sebuah silet, yang tergeletak di samping kain kafan tersebut. Sambil menyeringai sinis dan membaca mantra, yang pernah diajarkan oleh Ibunya, Nyai Ayu Rembulan. Kemudian dia mulai menyayat sedikit ujung jari telunjuknya, agar dapat mengeluarkan darah segar. Pada saat darah menetes, Seroja mulai menuliskan tujuh nama laki-laki di atas sobekan kain kafan tersebut. "Besok, aku akan menyelipkan kain kafan ini di jenazah Rembulan. Agar rohnya kelak dapat membantu aku, membalaskan semua dendam!" gumam Seroja sambil menyeringai penuh kebencian.

Ifan_Tiyani · Horror
Zu wenig Bewertungen
284 Chs

KESURUPAN

"Apa maksud perkataanmu itu, Adam?" tanya Roy dengan suara yang terdengar mulai ketakutan.

"Maaf, Roy, ini hanyalah menurut pendapatku saja, karena seperti ada sesuatu yang aneh dengan semua kematian yang tampak kebetulan ini. Lihat saja, sudah 4 orang teman satu geng kalian yang biasa bersama, lalu meninggal satu persatu dengan jarak waktu yang berdekatan. Namun hal ini hanya pemikiran aku saja sih, jangan terlalu kau pikirkan," jawab Adam sambil tersenyum penuh arti.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Adam, Roy dan Tio jadi saling berpandangan kembali. Sejenak mereka jadi mengingat segala perbuatan mereka dulu terhadap Rembulan, di rumah kosong beberapa bulan yang lalu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com