Kelopak dari mata perak itu mrlebar saat memori dari Seimon mengalir ke kepalanya. Menujukkan kisah lengkap dari pertarungan yang terjadi satu setengah tahun yang lalu. Ia menggeleng-gelengkan kepala dengan dada yang kembang kempis. Ia mundur beberapa langkah. Untuk sesaat ia nampak kebingungan. "Tadi itu?" Ia memegang kepala dan mencoba menyusun potongan-potongan kejadian yang ada di dalam sana.
Ia mengingat dirinya dalam wujud Seimon berada dalam penjara biru yang besar lalu mengingat tentang ucapan Ryukei.
{"Saat mendekati ajal kakakku memintaku untuk membantumu mengendalikan Seimon.
"Lima bulan ini aku ke Tanah Randa untuk mempelajari penjara angin. Penjara yang dibuat khusus kakakku untuk menahan Seimon. Karena penjara itu kakakku menghancurkan dirinya sendiri."}
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com