kini kaki nya telah menginjak lantai lobby hotel.. namun begitu, dari kejauhan ia masih dapat mendengar suara teriakan boy yang terus memanggil manggil diri nya. ia pun menjadi tak tahan lagi mendengar teriakan tangis boy..
tanpa berpikir panjang lagi, hendra langsung berbalik dan berlari menuju arah suara teriakan dari boy yang berada tepat di seberang jalan. kini ia seperti mengalami dejavu.. ia kembali pada adegan sebelum nya. kaki nya gelisah menanti hingga lampu merah tiba.. ketika datang waktunya dan hendak menyebrang ternyata mobil itu sudah melaju kencang di jalanan semakin jauh.. jauh.. dan menghilang.
hendra sedikit kecewa dengan keputusan nya, tapi apalah daya semua datang terlambat. ia pun memutus kan untuk kembali ke kamar nya.. ia benar benar tak tega melihat boy yang menangis sampai se histeris itu. di hela nya nafas dalam dalam, berusaha untuk menenangkan hatinya.. berusaha untuk beristirahat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com