"Baik.. jadi kalian semua sekarang menentangku?!!nampaknya aku tak punya pilihan lain.,, dimana surat yang begitu sangat kalian ingin aku tanda tangani itu!!!?"
Hendra pun mengeluarkan map coklat dari dalam koper kerja yang biasa di bawa oleh ayah nya.
"Hen.. kau itu asistenku.. sejak kapan kau menjadi asisten kakek? Dimana ayah mu?" Masih berbicara dengan nada dingin
"Hehehe aku hanya sementara saja.. ayah ku sedang sibuk.."
"Sibuk apa dy?!! Hingga berani meninggalkan kakek ku?!!"
"Sibuk mengejar cinta pertamanya tuan muda!!" Ucap pak budy keceplosan.. ya... tua bangka 1 ini memang tak bisa menyembukan rahasia sedikitpun.
Namun, sang cinta pertamanya kan lagi di ruangan ini saat ini.. "apalagi yang dy perbuat? Setelah mengatakan cinta kemarin rencana apalagi yang ia susun!!!
Pasti menyuruh ku kesini agar ia bisa bebas menjalankan rencana nya. Dasar tua bangka!!! Udah tua masih bertingkah seperti abege tidak sadar umur!!!" ucap ibu rosa dalam hati sambil memijit keningnya.
"Aku yang menyuruh nya!! Jangan salah kan dy!! Tua bangka dingin itu juga butuh cinta!! Dan selama kau pergi, aku cuma bisa mengambil kesempatan"Ucap antonio
"Kakek.. kau begitu ingin merebut orang-orang ku kek??? Mengapa???"
"Karena kau tak cukup kuat dalam mempertahan kan.. jika kau masih bersikap seperti ini.. apa yang sudah kau miliki saat ini hanyalah bersifat sementara..
perlahan semua nya akan meninggalkan kau sendirian!!!
Aku hanya ingin mendidik mu..
merasakan penyesalan di akhir tidak lah ada gunanya!
Rasa sesal karena penyesalan, perlahan akan menghabisi mu tak bersisa."
Udara di ruangan menjadi semakin suram mendengar perdebatan kakek dan cucu ini.. semua orang yang ada diruangan hanya bisa mematung bahkan bernafas pun mereka takut.
Hendra pun mencoba mencair kan suasana
"Aku.. tak akan pergi...
aku akan tetap setia disisi mu..
jangan pikir kan omongan kakek mu...
cepat kau tanda tangani saja lalu kita segera pulang..
setelah menempuh perjalanan udara selama 10 jam kau langsung kesini.. kau pasti kelelahankan.. tanda tangani saja berkasnya."
Orland pun melonggarkan dasi nya, kemudian melepaskannya.
membuka kancing jas nya dan membuka beberapa buah baju kemejanya hingga menampakkan dada bidang nya.
perlahan ia menghela nafasnya..
mengambil sebuah pena.
Sebelum menandatangani surat perceraian itu ia Menatap sekilas wajah desty dan desty pun menatapnya balik.
Ada rasa berkecamuk di dalam hati desty saat ini.. melihat orland yang akan menandatangani surat perceraian itu.. rasa ngilu di hati yang tak pernah ia rasakan sebelum nya. Bahkan rasa ngilu itu mengalahkan rasa sakit yang ada di perutnya.
Setelah orland menandatangani, ia pun berjalan ke arah desty, menyodorkan sudut atas kertas itu kepada mantan istri nya itu untuk di raih. Desty pun mengambil umpannya.
Dengan gerakan cepat, orland pun kembali menarik kertas itu kearah yang berlawanan. Hingga... SrReeeEEek!!! Bunyi kertas robek
Deaty terkaget, "kau??! Merobeknya?"
"Aku??? Bukan aku.. tapi KITA!!!" Jawab orland terkekeh pelan
Kepalanya pun berputar menatap dimana antonio berdiri
"Kau lihat kek.. kami merobek kertasnya bersamaan.. dy juga tak ingin bercerai dari ku.. lalu kau bisa apa?"
Binggo... masuk jebakan...!!! Menyeringai senyum senang dengan kedua tanduk di kepala didalam kuayalannya!!!!
Dan Dengan acting pura-pura kecewanya
"Baiklah.. karena kalian belum bercerai, aku bisa apa lagi.."
Orland pun kembali menatap kearah desty.
Desty bergumam kecil namun tersengar oleh orland. "Benar-benar licik"
Orland pun menggenggam erat rahang desty, menengadahkan keatas agar menatap wajah nya.
Perlahan orland pun mendekatkan wajah mereka hingga begitu dekat bahkan deru nafas yang ia keluarkan saat berbicara mengenai bibir desty terasa begitu hangat.
"Kau tampaknya ingin sekali pergi dariku... jangan mimpi!!! Waktu kita masih panjang.. masih ada 3 tahun lagi!!!"
Aku hanya bisa mengikat mu dengan kontrak yang ada di tangan ku..
maaf.. aku tak ada cara lain..
bersikap kejam padamu hanya ingin agar kau patuh. Ku mohon.. berhentilah menolak ku..
Deg "3 tahun??? Kau berbicara mengenai kontrak itu?"
"Ya.. apalagi? Biarkan mereka tau aku mengikat mu dengan sebuah kontrak!! Dan kau dengan senang hati menyetujui nya. Sekarang Kau tidak bisa lari lagi!!
Desty tak dapat mengucapkan apapun lagi.. jantungnya sudah berdegup kencang mata nya telah berkaca kaca. Ia hanya merasakan takut saat ini. Tak menyangka dapat melihat ekspresi mengerikan dari orland.
Orland yang menyadari bahwa desty nya menjadi takut padanya, ia pun melesat kan ciuman nya dengan lembut.. kebibir ranum istrinya..
yang bahkan desty sendiri tak dapat menolaknya.
"Oh tuhan!!! Perasaan aneh apa ini? Mengapa sekujur tubuhku merasakan perasaan yang tak pernah kualami sebelum nya. seperti kupu-kupu sedang menari-nari di perutku.. Dan mataku? Mengapa mataku sendiri tak dapat ku kontrol? Mengapa mataku tiba-tiba tertutup. Hei hei ini tubuh ku atau bukan???
Oh tidak!! Aku rasa asma ku akan kumat. Aku tak bisa ber nafas aku akan mati!!!"
"Dasar gadis bodoh!!! Kau mau mati?! Bernafas!!! Buka matamu!!!"
Desty pun membuka matanya
Mengontrol kembali nafasnya..
eh.. ternyata ini bukan asma ku yang kumat... tapi rasanya saperti terserang asma dadakan tadi..
setelah tenang ia pun menatap kesekeliling ruangan. Ia pun tersadar!!! Menutup wajahnya langsung dengan kedua tangannya.
Benar-benar memalukan!!! Aku kenapa sperti kehilangan kesadaran diri saat dy mencium ku??? Dasar gadis bodoh!!! Lebih baik kau bersembunyi di dalam lubang hitam saja dan tak keluar untuk waktu yang lama dari pada mempermalukan diri mu seperti ini!!! Habis sudah harga diri mu!!!
"Hey.. mengapa kau menutup wajah mu?? Lihat aku!!" Ucap orland menggoda desty nya..
Apa kau malu?!!
Desty pun langsung melepas tangannya yang menutupi wajahnya. Langsung menatap ke arah orland. "Aku malu?!! Tentu saja!!! Kau tak lihat ruangan ini dipenuhi orang? Kau tak malu mereka melihat tingkah cabul mu tadi?!!!"
"Malu??? Harusnya mereka yang malu melihat suami istri sedang berciuman! Lagi pula, saat aku berciuman aku tak bisa merasakan kehadiran orang lain.. aku hanya bisa merasakan mu saja.." lagi-lagi orland menggodanya..
Sungguh menyenangkan melihat wajah mu merona karena malu.. kau semakin menggemaskan kelinci liar ku..
"Dasar kau tak tau malu!!! Muka tembok aku membenci mu.."
"Tapi aku menyukaimu.." goda orland lagi..
Deg! Menyukai ku? Suka?apa dy suka aku?..
Tapi.. ini tidak mungkin!!! Dy pasti hanya senang mempermainkan aku..!!! Tidak mungkin seorang yang tinggi spertinya menyukai orang buangan seperti aku. Ibu kandungku saja tidak menginginkan aku. Dy pasti hanya senang mempermainkan aku.. apa aku se tak berharga itu?
Lagi-lagi orland melihat ekspresi sendu desty.
Mengapa dy malah sedih? Apa aku mengatakan sesuatu hal yang menyakitinya? Apa dy tidak suka aku mengatakan aku menyukai nya? Apa yang ia pikirkan saat ini??? aku sangat ingin tau..
Orland pun menatap pada robekan kertas perceraian yang masih digenggam desty dengan erat, orland pun mengambil kertas itu. Dari tangannya
"Mengapa kau masih memegang ini? Apa kau berencana untuk mengelemnya dan menyatukan kertas nya lagi?"
"Uh uhm.." jawab desty mengangguk polos..
Orland pun kembali merobek kertas yang telah terbelah itu menjadi potongan-potongan kecil.
"Apa menurutmu begini masih bisa di lem?"
"Uh uhm" jawab desty asal.. ia hanya mengangguk dan menjawab asal namun tak melihat ke arah orland karena dy telah hanyut dalam lamunan.
Orland pun memasukkan potongan kertas itu kedalam sebuah gelas yang masih berisi air dan menyodorkan pada desty.
"Apa menurutmu begini masih bisa di satukan?"
Desty tak menjawab, ia hanya menatap orland
Dy ini kenapa? Ada apa dengan kertas2 di gelas itu?
Karena desty tak menjawab, orland pun memutar otaknya lagi mencari cara menghancurkan kertas2 ini tanpa bisa di satukan lagi. Dan ia pun melangkahkan kaki nya menuju toilet. Membuang air yang berisi potongan-potongan kertas itu kedalam toilet dan menyiramnya hingga bersih tak bersisa.
POWERSTONE PLISSS.. bantu dukung author dengan memberikan PS dan support author dengan klik bintang 5 dan tinggalkan komentar positif..
Author sangat berterimakasih atas kemurahan readers semua..
Terimakasih masih setia menunggu bab lanjutan cerita orland dan desty..