Haii..
Selamat Membaca gengss 😊
Kebiasaan vania ketika sedang berada di bali, yaitu melihat hamparan laut yang menakjubkan di setiap pagi hari melalui jendela villa yang ditempatinya.
'Amat indah ciptaanmu' tersenyum melihat pantai dan matahari tenggelam.
Setelah aktivitas itu dilakukan barulah vania membersihkan diri, tak lupa juga dia sarapan terlebih dahulu, lalu bersiap untuk pergi ke kantor mengerjakan tugasnya.
"Selamat pagi bli" Sapa vania kepada bli abdita yang sedang menunggu vania datang.
"selamat pagi non" balas bli abdita sambil tersenyum
Vania pun masuk ke dalam mobil, dan mobil pun melaju menuju kantor.
"Selamat pagi bu, jadwal hari ini, pagi hari ibu mengecek persiapan yang sudah tim kreatif siapkan untuk acara pengesahan Bulgari Resort Bali dan nanti siang ibu akan meeting dengan direktur dari resort tersebut. Sekian jadwal ibu hari ini" ucap lauren.
"Oke siapkan semuanya, dimana kita akan meetingnya ren ?" tanya vania
"Di resort mereka bu, Bulgari Resort Bali" jawab lauren
Vania menganggukan kepala dan lauren pun pamit undur diri untuk mempersiapkan semuanya.
***
Seorang pria sudah duduk manis di kursi kebesarannya, lalu terdengar suara ketukan pintu. Pria itu pun mengizinkan orang tersebut masuk.
"Selamat pagi tuan, agenda hari ini, nanti setelah jam makan siang anda akan bertemu dengan Event Organizer untuk membahas konsep secara detail mengenai acara pengesahan resort dilaksanakan di ruangan meeting dan pada malam hari nanti anda akan bertemu dengan CEO Fair Corp" ucap bli mahanta
"Hmm, baiklah" Jawab kenzie
Bli mahanta pun pergi dari ruangan tuannya. Resort yang dibangun oleh kenzie tidak jauh dengan kantornya bersebelahan tepatnya. Hal itu memudahkan untuk kenzie agar dia dapat mengecek langsung keadaan yang sedang berlangsung, dan apabila ada client yang akan mengajak bekerja sama dia bisa langsung melihat resortnya itu.
***
Tak terasa siang hari pun telah tiba dan saatnya meeting akan dimulai, semua orang yang berkepentingan dalam meeting ini mulai memasuki ruangan yang sudah disediakan.
"Sudah siapkan lauren ?" tanya vania yang sudah duduk di ruangan yang sudah disiapkan
"Semua berkas yang akan dibutuhkan sudah siap bu, tinggal di presentasikan saja" jawab lauren.
Semua orang sudah siap untuk meeting, tetapi entah mengapa pemimpin mereka belum menunjukan batang hidungnya. Ketika semua orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, tiba-tiba pintu terbuka dan muncullah Bli Mahanta dan tentunya pemimpin mereka, siapa lagi kalau bukan kenzie.
"Mohon maaf agak terlambat ada urusan kecil" ucap bli mahanta kepada semua orang
Dan semua orang pun mengangguk. Kenzie dan bli mahanta duduk di kursinya. Lalu meeting pun dimulai dengan vania mempresentasikan hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh pekerjanya dan tentunya dia sendiri.
Pandangan kenzie tidak fokus pada presentasinya tetapi malah terfokus pada pembicaraannya tempo lalu dengan sang daddy. Membuat kenzie memandang orang yang sedang presentasi seperti membayangkan sesuatu yang menurutnya pas, entah mengapa dia terpesona pada pandangan pertama pada sosok yang akan menjadi targetnya itu.
'Sepertinya dia akan cocok menjadi ibu dari anak-anakku nanti setidaknya yang aku perlukan sekarang adalah sebuah penerus yang selalu mendesak aku setiap saatnya' ucap kenzie
"Sekian hasil presentasi yang telah saya paparkan, apakah ada yang kurang setuju atau ada masukan mengenai konsep yang telah dibuat ?" Tanya vania kepada semua orang yang mengikuti meeting.
Semua orang mengangguk setuju dan mereka semua melihat pemimpin mereka yang memiliki tatapan tajam dari mulai vania presentasi hingga sekarang, bli mahanta pun menyentuh lengan kenzie. Dia pun cukup kaget, dan langsung mengontrol dirinya.
"Hmm, saya kurang jelas mengenai presentasi yang tadi anda sampaikan. Mungkin besok anda presentasikan lagi secara pribadi kepada saya" ucap kenzie
Vania melongo mendapatkan komentar dari kliennya
'Jadi selama 1 jam, aku berbicara dia tak mendengarkan ? Omg menyebalkan sekali ini orang' ucap vania
Kenzie memberi kode kepada bli mahanta untuk menutup meeting kali ini dan bli mahanta pun menutup rapat yang sedang berlangsung. Semua orang membubarkan diri masing-masing. Sedangkan vania dan para karyawannya yang terdiri dari dua orang diantaranya lauren dan ketua tim acara membereskan berkas yang telah digunakan sebelumnya dan langsung berlalu dari ruangan yang menurut vania sangat menyebalkan.
***
"Bagaimana bisa kita besok mempresentasikan kembali, kepada pria tersebut. Apakah tadi penjelasan kita kurang jelas gitu ?" Tanya vania kepada karyawannya dengan nada yang menggebu kesal
"Sebenarnya saya pun bingung bu, kurang jelas sebelah mana yang pemimpin mereka bilang" jawab lauren
"Akhh kesal sekali aku, menunda-nunda pekerjaan kita saja itu orang" ucap vania
Dan kedua karyawannya pun hanya mengangguk-anggukan kepala tanda setuju dengan apa yang telah pemimpin mereka katakan. Mereka pun balik ke resort untuk melanjutkan pekerjaan.
"Lauren, kau harus menyiapkan kembali presentasinya. Buat presentasi sesimpel dan seminim mungkin, karena aku yang akan menjelaskan dan bila dia tidak mengerti juga biar dia yang bertanya sendiri bagian yang tidak dimengerti" ketus vani
"Baik bu" jawab lauren
'Aku tak menyangka seorang pemilik resort bisa lambat untuk berpikir, mungkin berita yang selama ini beredar di media itu adalah kebohongan publik karena nyatanya dia sangat tidak sesuai dengan ekspektasi yang terbilang cekatan dan teliti' gerutu vania
***
Jam pulang resort sudah tiba dan semua karyawan membubarkan diri dari resort yang cukup melelahkan seharian bekerja. Beda halnya dengan kenzie dan bli mahanta serta franz yang dimana harus siap-siap untuk menuju Mozaic Ubud tempat yang sudah dibuat untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan Fair Corp.
"Silahkan tuan" ucap supir kenzie
Kenzie pun keluar dari mobil dengan diiringi oleh orang kepercayaannya. Mereka menuju meja yang telah disediakan dan ternyata mereka telah ditunggu oleh direktur serta karyawannya di sana.
"Selamat malam Tuan Kenzie" salam tuan Jacob pemilik Fair Corp
"Selamat malam Tuan Jacob" balas jabat tangan jacob oleh kenzie dengan senyum
Mereka pun mulai membahas kerjasama yang telah diajukan oleh kedua belah pihak. Meeting selesai dan kenzie ingin segera menuju resort yang ditempati untuk menjernihkan pikirannya.
Suasana bali malam hari membuatnya bosan karena ramai dengan para turis yang sedang berjalan dan bercanda bersama dengan orang yang mereka sayangi.
"Franz, aku lelah dengan tekanan ini" ucap kenzie
"Maaf tuan bila saya lancang, hanya saja menurut saya anda harus segera menentukan pilihan sebelum orang tua anda mengambil tindakan yang bisa membuat tuan menyesal, akan tetapi tuan juga harus benar-benar teliti terhadap orang yang akan dijadikan target" ucap franz
Pikiran kenzie berkecamuk dengan semua keadaan yang ada dia harus bisa melewatinya baik secara mental diri maupun kondisi yang sedang berlangsung.
"Franz sepertinya aku sudah menemukan orang yang cocok untuk aku ajak kerjasama dalam masalah diriku dengan orang tuaku" balas kenzie dengan senyum smirknya
"Benarkah tuan ? Apakah anda sudah yakin ?" Tanya franz kaget
"Sebenarnya aku belum yakin dia mau tetapi melihat dia aku malah merasa tertantang untuk menjadikannya target" pandangan tajam kenzie
"Bila saya boleh tau, siapakah dia tuan ?" Tanya franz
"Besok kau akan bertemu dengannya" kenzje
"Baik bila anda yakin, saya akan urus berkas yang anda perlukan" jawab franz
Franz tau bila tuannya sedang meyakinkan sesuatu maka dia harus menurut, karena tuannya tidak suka dibantah bila keinginnan itu belum tercapai atau tidak sesuai dengan kehendaknya. Tidak jauh berbeda dengan sang tuan besar, memang buah tidak bakal jauh dari pohonnya.
Bagaimana cerita selanjutnya ?
Adakah yang penasaran atau biasa aja, hahaha pantengin aja notifnya yahh biar nanti langsung baca kalau udah di update chapter selanjutnya. Okeyy
Terima kasih
Salam Kenal,
Fiia_1602