Uvogin telah diculik oleh seorang pengguna Nen yang menggunakan rantai langsung di hadapan para anggota Genei Ryodan. Begitulah para anggota Genei Ryodan menyebutnya. Semua anggota Genei Ryodan masih melihat ke arah langit untuk mencari-cari keberadaan Uvogin.
Shalnark : Apa kalian melihatnya?
Nobunaga : Ya.
Shizuku : Rantai yang datang entah dari mana mengikat tubuhnya Uvo.
Nobunaga : Apa itu Injuu? Uvo tidak bisa bergerak karena masih ada racun dan juga lintah yang ada di dalam tubuhnya.
Shalnark : Mau bagaimana lagi... Ayo tolong dia.
Shalnark menghela nafas pelan sambil mengaruk kepalanya yang tidak terasa gatal itu.
Feitan : Ya ampun. Dia bermasalah sekali.
Lucia : Aku melihat tadi Machi melemparkan jarumnya pada Uvo. Kau menyembunyikan auramu dengan In, kan?
Semua melihat ke arah Lucia dan Machi.
Machi : Ya. Sekarang kita masih bisa mengejarnya sebelum mereka menyadari tentang jarumku yang kupasang pada tangan kirinya Uvo.
Lucia : Nice, Machi. Berarti mereka tidak akan tahu selama mereka tidak menggunakan Gyou.
Machi : Benar. Dan aku bisa mengikuti mereka kemanapun selama jarumku masih tertempel pada tangan kirinya Uvo.
Shalnark : Bagus. Kalau begitu, ayo segera bergerak dan temukan Uvo sebelum mereka sadar!
Nobunaga refleks memegang pedang katananya dengan erat.
Nobunaga : Ini kesempatan kita untuk menghabisi Injuu yang tersisa.
Shalnark : Kalau begitu kita bagi tugas! Franklin dan Zero, birnya kuserahkan kepada kalian berdua ya! Biar aku, Feitan, Nobunaga, Shizuku dan Machi yang akan mengejar pengguna rantai dan Uvo.
Lucia : Roger! (tersenyum)
Franklin : Alah, padahal mengejar mereka lebih menyenangkan.
Shalnark tertawa senang. Lucia hanya tersenyum. Pada saat Nobunaga hendak mau pergi, Lucia menahannya.
Lucia : Nobu...
Nobunaga : Huh?
Lucia : Kalau kau tidak ingin terjebak di dalam. Nanti jangan duduk di tengah ya (tersenyum)
Nobunaga : Apa?
Lucia tidak menjelaskan lebih lanjut karena Franklin sudah memanggilnya. Setelah itu dia pergi meninggalkan Nobunaga yang masih kebingungan dan pergi mengikuti Franklin dari arah belakang.
Tim Shalnark memilih untuk menggunakan mobil mafia untuk mengejar Kurapika. Selama pengejaran, Shalnark melaporkan penculikan Uvogin kepada Chrollo.
Chrollo : Wakatta (Aku mengerti.)
Chrollo menutup teleponnya. Dia memandang lurus ke arah depan dengan tatapan serius.
Chrollo : Kusari... (Rantai...)
☆
Kurapika mengendarai mobil dan diikuti oleh tim Dalzollene dengan mobil lainnya dari arah belakang. Mobil Kurapika yang berada di depan melaju dengan kecepatan tinggi.
Uvogin : Hei, pengemudi... Kau pikir rantai seperti ini bisa menahanku?
Kurapika tidak memberikan respon. Dia tetap mengemudi dalam keadaan diam. Meskipun ekspresi Kurapika terlihat sangat garang dan mengerikan, sebenarnya dia sedang berusaha untuk tenang dan menahan emosinya.
Uvogin : Kuperingati ya, jika kau tidak membunuhku sekarang, maka kau akan menyesal.
Kurapika : Damare! (Diam!)
Uvogin : Apa kau tidak mengerti? Ini kesempatan bagus buatmu, lho. Berhenti membuang waktu dan langsung saja...
Kurapika masih menahan amarahnya. Dia mengeratkan rantai yang melilit tubuhnya Uvogin. Uvogin tersentak kaget.
Uvogin : Ugh...
Kurapika : Aku sudah menyuruhmu diam, kan!
Senritsu : Kurapika, lihat ke arah depan! Lihat jalannya! (sedikit panik)
Kurapika : Sekarang jawab pertanyaanku!
Uvogin : Ugh...
Kurapika : Apa hubunganmu dengan Lucia?!
Uvogin tidak menjawab.
Kurapika : Jawab!
Rantai yang melilit tubuhnya Uvogin semakin erat dan kuat.
Uvogin : (Kekuatan macam apa ini?! Walaupun tubuhku tidaklah lumpuh, tapi masih sangat sulit...)
Uvogin tersenyum lebar dan melihat ke arah Kurapika yang sangat murka.
Uvogin : (Hebat juga Nen pada rantai ini. Dia bisa membuat pengguna Kyouka (Enhancement) yang terkuat sepertiku sampai terdiam.)
Kurapika menggunakan kekuatan Nennya yang disebut Chain Jail atau nama lainnya adalah pengekang jari tengah. Kekuatan Nen ini hanya bisa digunakan kepada laba-laba saja. Kemampuan untuk menangkap dan mengekang Genei Ryodan.
Kelemahan dari kekuatan ini adalah jika Kurapika menggunakannya bukan kepada laba-laba, maka dia akan mati karena melanggar syarat dan perjanjian yang dia setujui.
Karena Kurapika memasang sesuatu berupa jarum besar pada jantungnya sebagai sebuah bukti tekad dan syarat utamanya yang dinamakan pembatasan diri dan perjanjian diri.
Senritsu masih panik dan heboh karena Kurapika tidak melihat ke arah jalan. Kurapika terus melihat ke arah Uvogin dengan geram. Dia menggertakkan giginya, matanya juga penuh dengan rasa kebencian yang kuat.
Kurapika : (Aku bersumpah kekuatan ini hanya digunakan untuk ini! Meskipun risikonya sangatlah tinggi, aku tidak perduli asalkan bisa membalaskan dendamku! Jika tekadku lebih besar, maka Nenku akan menjadi lebih kuat!)
Sementara itu, dari arah belakang ada sebuah mobil hitam dengan kecepatan tinggi sedang mengejar mobil Kurapika dan mobil Dalzollene. Basho yang mengemudi melihat lewat kaca spionnya.
Basho : Ada mobil di belakang kita. Coba cek.
Dalzollene : Memang. Apa itu mereka?
Dalzollene segera menelepon Kurapika.
Dalzollene : Kurapika, lebih cepat! Kita dibuntuti!
Senritsu yang menerima telepon melaporkannya ke Kurapika.
Kurapika : Dibuntuti?! Siapa?! Jangan bilang...
Kurapika berpikir lalu menyadari sesuatu. Dia langsung menoleh ke belakang dan melihat ke arah Uvogin dengan menggunakan Gyou dan langsung menemukan ada sebuah benang Nen yang menempel pada tubuh Uvogin.
Kurapika : Benang! Mungkin terbuat dari Nen.
Squala : Eh?
Senritsu : Di tangan kirinya ada sesuatu yang menempel.
Squala langsung membuka kaca jendela mobil dan membuang keluar sebuah jarum benang.
Squala : Kusso! (Sialan!)
Machi : Oh? Bareta (Oh? Ketahuan.)
Machi mengambil kembali jarum benangnya yang tadi dibuang oleh Squala.
Feitan : Lebih cepat dari perkiraanku.
Shalnark : Tenang saja, sudah hampir tertangkap juga! (tersenyum lebar)
Nobunaga duduk di bagian belakang. Dia yang duduk ditengah-tengah dan dijepit oleh Machi yang berada di sisi kirinya dan Feitan yang berada di sisi kanannya hanya bisa mengeluh.
Nobunaga : Terserahlah. Tapi kenapa juga kita semua berada di dalam mobil kecil ini?
Feitan : Tinggal sedikit lagi. Jadi bertahanlah Nobunaga.
Tiba-tiba dari arah atas langit turun seekor Owl dari Injuu. Dia menimpa mobil hitamnya anggota Genei Ryodan. Lalu tanpa aba-aba, dia langsung mengeluarkan teknik Nennya yang bernama Fun Fun Cloth (sulap sapu tangan instant).
Fun Fun Cloth adalah sebuah selimut besar yang berwarna hitam. Teknik ini bisa membungkus apa saja dan tidak ada batasannya. Ini caranya Owl yang menyimpan semua barang perlelangan.
Shalnark yang sedang mengemudi dan Shizuku yang duduk di samping Shalnark sedikit kaget dengan kemunculan Owl yang secara tiba-tiba itu dari atas.
Mereka yang menyadari ada sesuatu yang ganjil pun langsung melompat keluar. Machi dan Feitan yang duduk di bagian belakang sisi samping kiri dan kanan juga langsung melompat keluar.
Akan tetapi, Nobunaga yang terjepit ditengah-tengah tidak sempat melompat keluar pun terjebak di dalam selimut besar itu. Owl mengambil selimut besar di atas tanah yang sudah dia ubah menjadi super mini berukuran telapak tangan bayi. Nobunaga meronta-ronta dan berteriak tidak jelas di dalamnya.
Nobunaga : Apa ini?! Oi!! Brengsek!! Keluarkan aku!!
Owl tersenyum licik saat mendengar suara Nobunaga berteriak di dalam selimutnya. Dia berpikir telah berhasil menangkap anggota Genei Ryodan.
Akan tetapi, dia terkejut saat melihat Shalnark, Feitan, Machi dan Shizuku berdiri di atas bebatuan. Mereka menatap Owl dengan serius dan tajam.
Owl : Seperti yang kuduga, kalian memang hebat. Dalam waktu sesingkat itu, kalian sanggup membuka pintu dan keluar dari mobil yang hampir terbungkus oleh selimutku ini.
Feitan : Nobunaga yang paling tidak beruntung... Sekarang aku mengerti dengan perkataan Zero yang menyuruhnya untuk tidak duduk di tengah.
Machi melihat ke arah tangannya Owl yang sedang memegangi selimut yang berukuran super mini itu. Terlihat selimut itu masih bergoyang-goyang bagaikan seekor ulat yang diikat di atas pohon besar.
Machi : Ternyata kalian punya kemampuan yang menarik.
Terdengar suara teriakan Nobunaga lagi.
Nobunaga : OI, BRENGSEK LEPASKAN AKU!
Shizuku : Jadi dengan benda yang ada ditanganmu itu, kau bisa mengecilkan apapun? Itu sangat meringankan pekerjaan pencuri. Praktis sekali ya.
Machi : Dengan itu, kau juga bisa menaruh semua harta karun di sakumu.
Shalnark : Berarti dialah orang yang mengambil harta karun dari perlelangan. Lalu kau juga bisa mengembalikannya ke dalam ukuran semula ya.
Shizuku : Kalau tidak salah boss bilang namanya Fukurou (Owl).
Tiba-tiba datang beberapa Injuu lagi dari atas. Mereka berdiri di atas bebatuan beberapa meter dari anggota Genei Ryodan.
Feitan : Temannya datang membantu.
Machi : Ya.
Owl tersenyum licik karena melihat teman rekannya telah datang dengan tepat waktu.
Fish : Apa mereka benar-benar Genei Ryodan? (menatap meremehkan)
Owl : A, machigainai (Ya, tidak salah lagi.)
Fish : Tapi kenapa mereka terlihat sangat lemah sekali? (masih menatap meremehkan)
Shizuku menghitung satu persatu Injuu yang berada di atas bebatuan.
Shizuku : Lho?
Shalnark : Ada apa?
Shizuku : Injuu itu bukannya semuanya ada sepuluh, kan? Tadi Uvo sudah mengalahkan empat, jadi ini sudah semuanya.
Feitan : Okashii ne (Aneh ya.)
Shalnark : Apanya?
Feitan : Pengguna rantai menangkap Uvo sebelum kabur dengan mobil.
Machi : Berarti maksudmu si pengguna rantai itu bukanlah Injuu, begitu?
Feitan : Ya, kita akan segera tahu jika kita menangkapnya lalu bertanya padanya nanti.
Shizuku : Lalu, apa kita akan biarkan mereka semua (Injuu) yang berada di sini hidup?
Feitan : Tidak, yang lainnya terserah kecuali Owl.
Machi : Kalau begitu, biarkan aku yang atasi ya.
Fish : Bocah-bocah sombong itu ternyata banyak bacot juga ya. Mari kita tunjukkan kepada mereka seberapa mengerikannya Injuu.
Shalnark : Itulah katanya (tersenyum lebar)
Feitan : Shalnark, kau diam dan lihat saja di situ. Aku akan atasi tiga ekor. Lalu Shizuku dua ekor.
Feitan tersenyum licik, dia sudah mengeluarkan aura Nen di tangannya.
Shizuku : Aku mengerti (tersenyum)
Fish langsung berlari cepat ke arah Feitan dan hendak menyerangnya. Keempat Injuu lainnya juga ikut menyerang.
Fish : Jangan senang dulu!
Owl : Hati-hati! Jangan meremehkan mereka! (berteriak)
Fish : Berisik!
☆
Basho terus melaju dengan kecepatan tinggi, dia mengecek lewat kaca spionnya lagi.
Basho : Mereka tidak ada. Tadi siapa yang tiba-tiba turun dari atas langit dan mendarat di atas mobil mereka?
Dalzollene : Mungkin salah satu Injuu yang tersisa.
Dalzollene langsung menelepon dan memberitahu kepada Kurapika tentang keadaan yang terjadi beberapa saat yang lalu dan menyuruh mereka untuk segera kembali ke kota.
☆
Machi melilitkan benangnya ke seluruh tubuhnya Owl.
Machi : Bergerak, maka tubuhmu terpotong.
Owl terkejut melihat seluruh temannya sudah dihabisi oleh anggota Genei Ryodan dengan mudahnya langsung di depan matanya.
Shizuku : Hai, owari. Kore dou suru? (Ya, selesai. Ini mau diapakan?)
Feitan : Dibiarkan saja. Tidak ada gunanya juga disembunyikan.
Shalnark berjalan ke arah Owl dan mengambil selimut itu dari tangannya Owl.
Shalnark : Nah, waktunya melepaskan Nobunaga, sebelum kita siksa Owl ini.
Machi : Tunggu sebentar. Owl ini tadi membungkus mobil kita, kan? Sebaiknya kita keluarkan mobilnya saja. Lalu karena tidak ada tempat lagi, jadi biarkan saja dulu Nobunaga di dalam situ, nanti baru dilepaskan.
Selimut itu langsung kembali bergoyang-goyang seperti ulat yang terkena garam.
Nobunaga : FUZAKE NA! (JANGAN BERCANDA!) CEPAT LEPASKAN AKU!
Shizuku : Aku setuju dengan perkataan Machi karena tidak mau sempit-sempitan.
Nobunaga : Oi!!
Shalnark : Hey, apa bisa kembalikan mobilnya saja?
Nobunaga : AKU BISA MENDENGAR KALIAN DAN AKU TAHU KALIAN BISA MENDENGARKU JUGA! KALIAN BENAR-BENAR MEMBUATKU MARAH!
Owl : I-itu tidak mungkin...
Nobunaga : CEPAT LEPASKAN AKU, BRENGSEK!!
Machi : Zannen (Sayang sekali.)
Shalnark : Shouganai... (Mau bagaimana lagi...)
Dan setelah berdiskusi panjang, pada akhirnya mereka memutuskan untuk melepaskan Nobunaga. Setelah Nobunaga terlepas, dalam hitungan detik, Nobunaga langsung keluar dari dalam mobil dan langsung mengomel-omel.
Nobunaga : Brengseeeek! Beraninya kalian mempermainkan diriku!! (marah)
Feitan : Jangan lupa dengan peraturan kita. Sesama anggota tim tidak seharusnya bertengkar.
Nobunaga : DAMARE! (DIAM!)
Feitan mengabaikan Nobunaga, dia berjalan ke arah mobil.
Feitan : Selain itu, kekuatan ini akan meringankan tugas kita.
Nobunaga yang sejak tadi sudah naik pitam tidak perduli dengan komentarnya Feitan.
Nobunaga : URUSEE! (BERISIK!) AKAN KUCABIK-CABIK DIA (OWL)!
Feitan : Jangan lakukan itu, dia harus memberitahu kita tempat harta karunnya dulu.
Shalnark : Feitan akan menggunakan kemampuan penyiksaannya. Kau hanya kurang beruntung saja, Nobunaga.
Shalnark, Shizuku dan Machi yang membawa Owl, mereka semua berjalan ke arah mobil dan menaiki mobil terus meninggalkan Nobunaga sendirian yang kebingungan di luar begitu saja.
Nobunaga : CHIKUSHOU!! (SIALAN!!)
-Bersambung-