webnovel
#ACTION
#REINCARNATION
#SUPERPOWERS

My version, Lucia [Hunter x Hunter]

Aku adalah seorang gadis biasa yang berumur 29 tahun dan namaku adalah Airine. Hidupku bisa dibilang sangatlah biasa dan membosankan. Aku ini termasuk otaku, sangat menyukai anime. Untungnya masih belum akut. Pada suatu hari, saat aku terbangun dari tidurku dan membuka mataku, aku terkejut dan bingung. Kenapa? Ya karena aku bukan berada di dalam kamarku sendiri. Sepertinya aku sudah berada di dunia yang bukan dari duniaku. Aku melihat sekelilingku, tidak ada jendela, hanya ada satu pintu besi yang terkunci, dan ada banyak boneka dan mainan di ruangan ini. Kenapa aku terkurung di tempat ini? Entah kenapa aku merasa tempat ini tidak asing, dan aku sering melihat hal-hal seperti ini. Tapi dimana ya? Aku sangat yakin, kalau aku berada di dunia anime. Tunggu itu berarti... Apa aku mati?! Atau bereinkanasi? Bertransmigrasi? Tunggu! Kenapa tidak ada Dewa atau Dewi atau Tuhan yang akan memberikanku system atau apa pun itu yang biasanya muncul seperti yang aku baca di novel-novel pada umumnya? Silva, ayahku memberiku tugas dan aku keluar meninggalkan rumah. Aku mengikuti ujian Hunter. Bisakah aku menjadi seorang Hunter profesional bersama Gon dan teman-temannya? -------------------------------------------------------------- Sebelum membaca lebih lanjut, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, jika ada kata-kata yang menyinggung atau tidak berkenan dihati. Cerita ini hanya untuk kesenangan saya sendiri atau hanya untuk menghibur semata. Cerita ini hanyalah fiksi penggemar dan di ambil dari cerita HxH (Hunter x Hunter). Semoga kalian suka ya. Selamat membaca :D

Rybee · Anime & Comics
Zu wenig Bewertungen
145 Chs
#ACTION
#REINCARNATION
#SUPERPOWERS

50 - Kerja Sama x Gelombang x Badai Besar Part 1

Lucia : Kalian berdua mau pergi ke mana?

Sepasang suami istri itu tersentak kaget saat mendengar ada suara di belakang mereka. Mereka tidak menyangka akan ada seseorang yang mengetahui rencana rahasia mereka. Mereka membalikkan tubuhnya, meskipun kaget mereka tetap menunjukkan ekspresi biasa-biasa saja dan berusaha setenang mungkin.

Jinna : Sudah sangat larut malam, kenapa masih belum tidur?

Lucia tersenyum dan mengabaikan pertanyaan Jinna.

Lucia : Kenapa kalian berdua mau pergi meninggalkan kami di pulau terpencil ini?

Jinna : Apa yang sedang kamu bicarakan, nak?

Selama pembicaraan Jinna dan Lucia. Banna menganalisa setiap momen yang terjadi di kapal karena mereka tidak pernah berkata apapun tentang hal ini.

Bahkan setiap membahas sesuatu yang berhubungan dengan ujian bersama dengan Lippo, Jinna dan Banna melakukannya secara tertutup dan sangat berhati-hati.

Lucia sudah memasang kuda kuda bertarung. Tiba-tiba Hisoka muncul dari belakang. Lucia terkejut karena dia tidak merasakan kehadiran Hisoka.

Hisoka sedikit membungkukkan badannya untuk menyamakan tinggi badannya Lucia dan membisikkan sesuatu.

Dalam pesannya Hisoka menyampaikan, "Kedepannya tidak akan menarik kalau kalian bertarung dan membangunkan para peserta lainnya, bukan?"

Lucia : (Meskipun aku tidak ingin mengakuinya, tapi ada benarnya juga yang dikatakan Hisoka) Dasar merepotkan! Tapi aku tidak akan membiarkan kalian berdua pergi meninggalkan pulau ini begitu saja sebelum kalian mengatakan apa rencana kalian dan tentunya rahasia kalian?!

Banna dan Jinna saling pandang sejenak, terlihat Banna menggelengkan kepalanya. Jinna terpaksa membiarkan Banna mengatakannya karena mereka yang sudah tertangkap basah begini, mau tidak mau mengatakannya.

Banna : Kami disuruh oleh tuan Lippo untuk menguji para peserta ujian sekalian untuk terakhir kalinya sebelum ujian tahap ke-4 di mulai.

Lucia : Apa ini termasuk ujian tahap ketiga bagian kedua itu?

Jinna : Iya, itu benar.

Banna : Para peserta ujian yang mengetahui rencana kepergian kami, sebagai ucapan selamat saya akan memberi tahu tentang ujian berikutnya yaitu kalian akan saling berburu satu sama lain di pulau yang bernama pulau Zebil, selebihnya akan dijelaskan oleh penguji lainnya jika kalian berhasil melewati ujian yang kami berikan ini. Namun sebelum itu terjadi, bekerja samalah satu sama lain pada ujian ini.

Tiba-tiba pesawat balon udara menggerakkan baling-balingnya.

Banna : Wah, waktunya sudah tiba, kami pamit dulu.

Lucia : Tunggu! Urusan kita belum selesai, kan?!

Jinna dan Banna hanya membungkukkan badannya sekali lalu tanpa basa basi mereka langsung menaiki pesawat balon udara tersebut.

Sementara itu di bagian Gon, Killua dan peserta ujian lainnya.

Gon yang awalnya tidur lurus sekarang tidur tepat di bawah kakinya Killua. Sedangkan Killua tidur di tempatnya Gon. Killua meletakkan satu kakinya tepat di dadanya Gon. Gon hendak menggigit kakinya Killua, akan tetapi kaki Killua yang lainnya mendorong kepala Gon sehingga Gon terjatuh dari tempat tidurnya.

Gon : Aduh! Sakit...

Gon tersadar dan bangkit dari tempat tidurnya dan melihat ke arah tempat tidur.

Gon : Lucia kemana ya?

Tiba-tiba Gon mendengarkan suara bunyi. Dia memfokuskan pendengarannya ke arah sumber suara.

Gon : Bunyi ini... Killua, ayo bangun!

Killua : Hmmm...

Killua bangkit dan duduk di atas tempat tidur, dia yang belum tersadar sepenuhnya menggosok-gosokkan sebelah matanya.

Gon : Killua, kau mendengar bunyi tidak?

Killua : Bunyi apa?

Gon : Ini bunyi pesawat balon udara!

Killua tersadar sepenuhnya dan terdengar suara berisik dari luar kamar. Tiba-tiba pintu kamar terbuka lebar. Terlihat Leorio yang bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana pendek. Sedangkan Kurapika berpakaian lengkap memasuki kamar tidurnya Gon dan Killua.

Leorio : Killua, Gon! Ayo cepat bangun!

Killua : Sial!

Seluruh peserta ujian bergegas keluar menuju ke arah bagian dek kapal. Mereka terkejut melihat pesawat balon udara yang mereka tumpangi tadi pagi sudah terbang tinggi dan terlihat Jinna dan Banna tersenyum licik ke arah bawah saat melihat seluruh peserta ujian telah berada di luar.

Hanzo : Apa-apaan ini?! (panik dan heboh)

Pokkle : Pesawatnya pergi...

Ponzu : Tidak mungkin...

Tiga saudara Amori dan Tonpa : Kita ditinggal...

Peserta ujian lainnya : Ada apa ini?! (heboh)

Kurapika : Jadi inilah kenapa, aku merasa tidak enakan dari tadi.

Leorio : Apa maksudnya ini? Itu kan pesawat yang kita tumpangi tadi pagi, kan?!

Killua : Kita lengah!

Lucia tidak memerdulikan keributan dan kehebohan para peserta ujian. Dia pergi meninggalkan Gon, Killua, Kurapika, Leorio dan para peserta ujian lainnya begitu saja yang masih melihat ke arah pesawat balon udara yang terbang semakin tinggi ke atas meninggalkan pulau terpencil ini.

Killua merasakan ada yang aneh terhadap Lucia pun langsung pergi mengejar Lucia yang kembali masuk ke dalam hotel. Diikuti oleh Gon, Kurapika dan Leorio dari belakang.

Killua : Luci!!

Lucia menghentikan membuka pintu kamar lalu membalikkan tubuhnya menoleh melihat ke arah Killua dengan santai.

Killua : Kau sudah tahu kalau hal seperti ini akan terjadi, kan?

Lucia : Itu benar, oniichan (tersenyum)

Kurapika : Kenapa kau tidak mengatakannya kepada kami?

Leorio : Kenapa kau tidak menghentikan kepergian kakek dan nenek itu?!

Lucia : Itu percuma saja.

Lucia menatap dingin ke arah teman-temannya. Dia masih merasa kesal karena mengingat kejadian tadi. Dia tidak berhasil menemukan rahasia yang sangat ingin dia ketahui dari sepasang suami istri itu dan itu membuatnya kesal.

Gon : Lucia, apa maksudmu?

Tanpa sengaja Lucia menggeluarkan sedikit bloodlustnya (hawa membunuh). Killua yang menyadari dan merasakannya pun langsung menyadarkan Lucia sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.

Killua : Luci, tenanglah.

Lucia melihat ke arah Killua sejenak lalu kembali melihat ke arah Gon, Kurapika dan Leorio.

Lucia : . . . .

Lucia menghela nafasnya dengan kesal dan berusaha mengontrol emosinya supaya bisa lebih tenang.

Lucia : (Sialan, bikin kesal saja. Ini semua gara-gara Hisoka! Kalau saja dia tidak menghentikanku, aku pasti sudah tahu kekuatan Nen milik kakek dan nenek itu! Lihat saja nanti, aku akan protes!)

Lucia : Sayang sekali (bergumam)

Gon : Apanya? (bingung)

Lucia : Tidak ada (tersenyum)

Kurapika : Sepertinya kau orang pertama yang berhasil menemui kakek dan nenek itu sebelum mereka pergi dan dengan kemampuanmu itu, bukan hal yang mustahil untuk tidak bisa menghentikan kepergian kakek dan nenek itu tapi kenapa kau tidak menghentikan mereka, jangan-jangan ini...

Kurapika menghentikan perkataannya. Lucia tersenyum, lalu mengatakan sesuatu.

Lucia : Itu benar, Kurapika. Ini adalah ujian tahap ketiga bagian kedua dan ujiannya sudah dimulai (tersenyum)

Hanzo : Apa maksudmu ujian bagian keduanya sudah dimulai?

Gon, Leorio dan Kurapika tersentak kaget atas kemunculan Hanzo. Hanzo muncul dari kegelapan koridor, akan tetapi baik Lucia dan Killua tidak terkejut karena mereka menyadari kehadiran Hanzo dari pertama kali Killua menghentikan Lucia saat hendak mau memasuki kamar.

Leorio : Ha-hanzo, kau...

-Bersambung-

Bagaimana cerita kali ini Readers?

Berikan VOTE and COMNENT supaya Author semakin semangat menulisnya ❤