webnovel

my unexpected life

bercerita tentang kisah hidup seorang remaja perempuan yang berjalan bahagia sampai ia mengetahui kepalsuan yang dilakukan oleh kekasihnya bersama teman dekatnya

yoannita · Urban
Zu wenig Bewertungen
17 Chs

part9

setelah sampai di rumah aku langsung turun dan memasuki rumah dan ternyata sudah ditunggu oleh keluargaku dengan tatapan tajam dan tangan yang menyilang .

Lalu akupun masuk dan membungkukkan badan memberi salam, papi langsung menyuruhku untuk duduk dan ketika aku ingin duduk tiba tiba si jie lie datang memberi salam juga dan duduk disampingku.

lama duduk terdiam keheningan menyelimuti tiba tiba papipun membuka suara "jadi kamu gamau bilang apa yang terjadi" aku pun menoleh dan merapatkan tanganku 🙏🏻 meminta maaf ke papi dan langsung diselak oleh wang jie lie.

"paman,sorry sebenernya kemarin ga sengaja ketemu si yan yan dan jadinya aku ngajakin keliling liling di singapur karna dia sama temennya juga kalo ga salah namanya ho lien yi, trus sudah kesorean dan kecapaian jadi istirahat sebentar eh gataunya kita semua ke tidur an jadinya lupa mengabari" lalu akupun mengiyakan nya yah untung aja dia ga segila itu bilang yg sebenernya lalu papi menghela nafas "haft yasudah yang penting kejadian kaya gini ga keulang lagi bikin semua khawatir, kalian sudah makan belum sebelum kesini?" "mbak tolong siapkan makanannya kita akan makan"ucap mami meminta pelayan untuk menyiapkan "yasudah makan dulu pasti belum makan, setelah makan kalian istirahat" lanjut mami "aku mau mandi dulu yah"ucapku izin dan di iyakan lalu akupun beranjak ke kamarku.

sesampainya dikamar aku melompat kekasurku dan berbaring berkali kali menghela nafas dan menutup mataku, berfikir dan berfikir bagaimana caranya bisa menyelesaikan masalah ini dan tak lama malah ketiduran.

aku terbangun dalam keadaan sedang berciuman dengan jie lie, sontak aku mendorong tubuhnya dan dia langsung menggenggam tanganku kuat "ngapain lu dikamar gue kluar lu" ucapku lalu dia menutup mulutku.

"udah ditungguin dibawah,katanya mau mandi tapi lama banget,atau nunggu gua mandiin"ucapnya sambil mencium leherku akupun langsung bangun berjalan ke kamar mandi dan menghiraukannya.

kunyalakan kran showerku dan mandi tak lama dikagetkan dengan pelukan ya taulah siapa yg meluk si mesum jie lie,dia memelukku dari blakang dan mencium leherku tangannya satunya menjalar ke tubuhku ,aku yang risih langsung melepaskan pelukkannya dan langsung menyudahi mandiku tanpa bersuara sama sekali .

setelah selesai memakai baju aku langsung turun kebawah keruang makan "loh si jie lie mana tadi mami minta dia jemput kamu diatas" "dia mau mandi juga katanya yauda aku pinjemin kamar mandi" ucapku lalu duduk ditempatku ,jie lie terlihat menuju ke ruangakan juga "sorry paman tante kelamaan " "iya gapapa yaudah yuk doa dulu" ucap papi dan langsung memimpin doa dan kamipun makan .

selama makan memang di area makan tidak ada pelayan karna papi membuat aturannya seperti itu ,dan memang risih rasanya kalau makan di tunggui oleh orang orang.

makanya si jie lie ini slama makan berani beraninya menyentuh pahaku dan kakinya mengelus elus kakiku ,aku lalu cepat cepat makan dan mohon undur diri untuk kekamar ingin istirahat dan tidur .

kalau kalian tanya kenapa dari tadi aku diem aja diperlakukan seperti itu oleh si jie lie yah karena aku sudah muak dengan tingkahnya dan aku sudah bodo amat jadi mau dia berbuat apapun aku sudah tidak peduli.

sekarang Yang aku pedulikan adalah bagaimana caranya aku bisa lepas dari dia bagaimana caranya aku tidak bisa berhubungan dengan dia untuk selama-lamanya .

Sesampainya di kamar tiba-tiba aku merasa mual langsung saja aku lari ke kamar mandi muntahkan tetapi tidak ada yang keluar hanya mual saja .

Aku gemetar ketakutanku Apakah menjadi kenyataan , kejadian malam itu teringat kembali aku terduduk tersungkur Aku gemetar ketakutan apakah mungkin ini terjadi.

ragu-ragu aku melihat ponselku dan membuka catatan jadwal datang bulan ku dan ternyata aku sudah telat 2 minggu aku jatuhkan ponselku aku menggigit-gigit jariku apakah mungkin aku hamil tidak berani mempercayai itu dan juga aku takut untuk membeli tes kehamilan dan memeriksanya ke dokter .

Bagaimana jika orang-orang tahu kalau aku hamil dan anak yang aku kandung adalah hasil dari Cinta Satu Malam yang Yang Ayahnya saja Aku bahkan tidak tahu.

Aku bahkan tidak mengenali sama sekali ayahnya aku pun memberanikan diri untuk berdiri dan menyusun rencana agar kehamilanku tidak ketahuan.

Setelah semua rencana Aku catat dan aku pikirkan baik-baik aku mengkemas kan barang-barangku semua hanya menunggu beberapa hari lagi sampai hari kelulusan dan aku harus bisa bertahan sampai hari itu.

untungnya wang jie lie tidak tau kapan hari kelulusanku tiba,aku jadi masih punya rencana untuk bisa terbebas darinya lalu karna kelelahan akupun tertidur .

*pagi hari*

aku terbangun dari tidurku dan aku memantapkan diri untuk bisa berbicara kepada Papi dan mami, lalu akupun bersiap siap dan turun kebawah memberi salam kepada semuanya dan menuju ruang makan untuk sarapan "slamat pagi " ucap papi dan akupun membalas nya "slamat pagi"akupun duduk ditempatku dan tak lama key yi datang juga untuk sarapan .

"sudah kumpul semua ayo kita doa dulu"ucap papi lalu memimpin doa setelah selesai kamipun makan "yan, kamu gimana jadi udah beberapa hari lagi hari kelulusan, sudah ada keputusan kedepannya mau lanjut nya gimana"tanya papi akupun terdiam kaku dan memberanikan diri untuk berbicara.

"pi, Aku sebenarnya berpikir untuk pindah ke luar negeri dan memulai kehidupan baru aku ingin belajar mandiri Apakah itu boleh? " tanyaku ragu dan dijawab dengan lantang " tentu boleh kenapa nggak boleh itu bagus pemikirannya itu hebat apapun yang kamu putuskan selalu dan akan selalu Papi dukung asalkan kan tidak keluar jalur" .

"jadi kamu kenapa tiba tiba memutuskan buat pindah" tanya mami " Aku sebenarnya ingin melupakan semua kejadian yang terjadi di sini ingin melanjutkan kehidupan baru Tanpa bayang-bayang mereka karena jika aku terus Disini pasti akan selalu bertemu dengan mereka dan bukan terus memendam menabung dendam yang mendalam kepada mereka dan aku berfikir itu tidak baik untukku untuk keluarga dan untuk mereka Jadi aku memutuskan untuk aku pindah memulai hidup baru tanpa siapapun yang tahu termasuk keluarga kita jadi aku memohon untuk kepindahanku ini jangan ada yang tahu selain kita-kita saja dan aku memang dari dulu mempunyai rencana untuk membuka usaha baru tapi aku tidak berpikiran sampai pindah ke luar negeri jadi dengan adanya kejadian seperti ini aku ingin sendiri dan memulai kehidupan yang baru merintis kehidupan dari nol semoga saja sampai sukses dan bisa membanggakan keluarga" ucapku lalu diberi tepuk tangan oleh key yi.

"mabeles mabeles bravo bravo"ucapnya " Emang Negara mana yang mau kamu tinggal dan kamu mau mau membuka usaha apa kamu nggak pengen kuliah dulu habis kuliah baru buka usaha atau kuliah sambil membuka usaha atau kamu mau memegang cabang di perusahaan tapi yang lain"ucap papi dengan tatapan serius .

akupun belum berfikiran sampai situ " mungkin lebih baik aku membuka usaha di provinsi Indonesia tepatnya di Lampung Jakarta atau Bali kalau aku memegang cabang di perusahaan papi yang lain takutnya orang lain akan tahu dan itu sama saja aku tidak Mandiri kalau untuk kuliah aku mungkin bisa memikirkannya lagi bisa jadi juga aku akan kuliah sambil bekerja".

" kalau kamu mau kuliah sambil bekerja dan kamu pengen buka usaha tapi akan selalu membantu kamu baik dengan berhubungan dana ataupun hal-hal lainnya kamu jangan ragu untuk membicarakannya dengan Papi segala kesulitan kamu kalau kamu meminta untuk tidak memberitahukannya kepada orang lain kita semua satu keluarga nggak akan bilang ke siapa-siapa Yang penting kamu bisa jaga diri Makan yang teratur usaha yang bener kuliah yang benar jangan keluar jalur dan yang terpenting belum mengabari keluarga di sini baik kabar baik ataupun kabar buruk di kabari diberitahu Jadi jika ada kesulitan bisa dibantu" ucap papi .

" ya sudah sekarang makan dulu kelulusan masih Berapa hari lagi kamu siapkan baik-baik nanti kita lanjutkan di ruang kerja Papi Oke dan apa nanti adikmu tidak terlambat untuk sekolah" lalu kamipun melanjutkan makan dan key yi pun pergi kesekolah dengan supir dan mami pergi mengurus taman akupun ke ruang kerja bersama papi .

sesampainya diruangan kamipun duduk berhadap hadapan seperti bos dengan klien haha macem dikantor beneran, " Jadi papi tanya sekali lagi Kamu yakin dengan keputusan kamu barusan di meja makan kamu bilang Yang kalau kamu masih belum yakin pikirkan baik-baik setelah lulus kamu masih di sini belum ada kelanjutan juga itu tidak apa-apa kamu masih bisa memikirkannya lagi ini tentang masa depan kamu harus dipikirkan matang-matang bukan hanya sekedar untuk sesaat menghilangkan emosi apapun yang telah terjadi biarlah terjadi Iklaskan jangan diungkit lagi" ucap papi dengan serius sambil menggenggam tanganku .

" Aku serius pi, untuk negaranya Mungkin memang lebih baik Indonesia karena di Indonesia banyak potensi potensi yang bisa menguntungkan kita dan potensi untuk bisa menjadi sukses untuk semua tempat tinggal semua aku bisa mengurusnya tuk tempat kuliah aku sudah bisa mengurusnya Jadi papi tidak perlu khawatir lagu mungkin memang memerlukan banyak dana tapi sepertinya dana yang ada di tabunganku cukup untuk membiayai ku di sana Dan juga aku ada satu lagi permintaan Aku ingin membuat identitas baru dan pergi diam-diam mengganti nomor telepon dan mengganti ponsel baru karena akhir-akhir ini Aku merasa aku diteror oleh seseorang jadi Alangkah baiknya semuanya baru identitas juga baru tidak ada yang mengetahui apakah itu bisa Papi?" lalu papi terdiam terlihat sedang berfikir aku menatapnya dalam dalam.

cukup lama papi tak bersua dan ada ketukan pintu "sayang, ada wang jie lie datang"ucap mami lalu papi menatapku "yasudah kita lanjutkan lagi nanti" ucap papi lalu berdiri dan aku menghentikannya "aku mohon sekali lagi pi jangan ada yang tau, termasuk wang jie lie" ucapku memohon dan papi mami mengangguk lalu kami keluar.

aku langsung menuju kamarku dan papi menemui wang jie lie, terlihat wangjie lie menatapku tajam selama aku menuju kamar entah apa yang mereka bicarakan aku tak perduli.