webnovel

my unexpected life

bercerita tentang kisah hidup seorang remaja perempuan yang berjalan bahagia sampai ia mengetahui kepalsuan yang dilakukan oleh kekasihnya bersama teman dekatnya

yoannita · Urban
Zu wenig Bewertungen
17 Chs

part 12

setelah bisa melepaskan pelukan itu akupun bangun perlahan menuju kamar mandi untuk mandi dan tak lupa Mengunci pintu agar aku bisa mandi dengan tenang dan si gila itu tidak masuk tiba-tiba ketika aku mandi nanti.

aku pun mandi seperti biasa sambil memikirkan cara agar aku bisa kabur tanpa ketahuan oleh si gila itu dan secerah rencana pun terbesit dalam pikiranku rencana yang menurutku sangat sempurna sehingga dia tidak bisa mengetahui di mana aku berada dan dia tidak tahu bahwa aku bisa kabur dari dia dengan gembira akupun melanjutkan mandi ku sampai selesai setelah selesai kukenakan pakaian yang kupakai tadi karena aku tidak memiliki pakaian selain ini.

ya kalian tahu lah ah karena tidak disiapkan Makanya aku nggak tahu di mana tempatnya sudah selesai mandi di akupun keluar kamar mandi dan menemukan dia masih tertidur pohon berjalan pelan pelan perlahan mengendap-ngendap keluar kamar agar tidak membangunkannya ketika sampai di ujung pintu aku mencoba untuk membuka kunci pintu agar tidak mengeluarkan suara semua.

dan berhasil aku pun keluar dari kamar tersebut dan ternyata ini sepertinya memang rumah dia yang ada disini karena aku memang enggak pernah berhubungan lagi dengannya sudah bertahun-tahun lamanya jadi aku nggak tahu kamar yang aku tempati tadi malam itu berada di lantai 1 .

Begitu keluar langsung dihadapkan dengan ruang tamu aku pun berjalan-jalan mengelilingi ruangan mencoba mencari seseorang siapa tahu ada orang lain di rumah ini selain kami berdua .

setelah berputar-putar mengelilingi rumah aku tidak juga menemukan orang lain yang ada di rumah ini namun keadaan Rumah ini begitu rapi bersih wangi dan semuanya lengkap.

perutku keroncongan aku pun kembali ke dapur dan mengecek persediaan makanan apakah ada yang bisa aku makan .

semuanya lengkap persediaan makanan dari bumbu bumbu dapur buah-buahan daging-dagingan tepung-tepungan jadi aku mencoba untuk cari celemek dan mulai memasak aku mengambil beberapa bahan makanan dan aku mempersiapkannya untuk memasak aku juga tak lupa untuk memasak makanan yang simple dan lengkap kalau kalian tanya aku masak Berapa banyak Ya tentu saja untuk aku seorang Ya kali aku mau masak untuk dia aku pun mulai mengupas bawang mempersiapkan bahan-bahan yang lain.

ketika aku sedang asyik memasak aku dikagetkan dengan pelukan dari belakang dan kecupan di leher ku ya tahulah siapa Nggak mungkin kan orang lain aku tersentak dan tak sengaja memukul kan sutil ke kepalanya dia pun merintih kesakitan dan mengambil kembali sutil yang terjatuh.

ya aku ngapain minta maaf ya Salah sendiri dia Kenapa ngagetin orang lagi sibuk dia pun mengusap-usap kepalanya yang tadi aku pukul aku Masa bodoh aja aku nggak ngeladenin aku masih menyiapkan bahan untuk masak dan tiba-tiba dia melepaskan celemek yang kupakai.

aku berhenti memasak dan berbalik menghadapnya "bisa ga gausa ganggu gua" ucapku sarkas sambil memakai kembali celemek yang dilepasnya.

"sayangku masak apa sih" ucapnya sambil memelukku kembali aku risih pagi pagi uda dibikin badmood aku hiraukan saja, diapun tetap memelukku sampai aku selesai memasak "loh kok cuma 1 porsi aja, kamu mau kita sepiring berdua ya supaya romantis" ucapnya.

akupun menghiraukannya dan melepaskan pelukkannya secara paksa, lalu berjalan menuju meja makan dan meletakkan makanan di meja makan dan pergi lagi untuk mengambil segelas air minum.

setelah kembali lagi si gila itu sudah duduk duluan dan menarik tanganku paksa untuk duduk di pangkuannya, aku yg kaget jadinya reflek menamparnya, "anjim lu yah gua diemin malah ngelunjak" ucapnya marah, secara paksa dia lalu menahanku untuk duduk di pangkuannya.

dicengkramnya pundakku, sakit rasanya, lalu diapun makan makanan yang telah aku masak tadi sambil menyuapiku.

akupun menolaknya namun dipaksa olehnya si sogroknya sendok masuk mulutku ketika makanan itu masuk mulutku rasa mual itu muncul lagi langsung Buru Buru aku bangun melepaskan diriku darinya dan berlari ke toilet terdekat.

setelah sampai ditoilet kumuntahkan semua, setelah selesai muntah muntahnya aku membersihkan diriku ketika berbalik badan aku terkejut karna si wang jie lie mengikutiku dan wajahnya khawatir sekali kelihatannya, dia langsung memelukku erat.

"kamu gapapa kan sayang, maaf tadi aku kasar, kita kedokter yah" ucapnya akupun menepuk nepuk punggungnya memintanya untuk melepaskan pelukan karna sangking eratnya dia memeluk aku tidak bisa bernafas.

karna wajahku terbenam di dadanya ya karna dia lebih tinggi dariku dan lebih besar lebar haha ya bentukannya kaya cowo cowok korea gitu deh pokonya badannya.

diapun melepaskan pelukkannya akupun mengatur nafasku dia masih menatapku setelah nafasku teratur akupun berjalan keluar toilet dan dia menarik tanganku lembut menuju kasur, disuruhnya aku duduk akupun duduk dan dia berdiri dihadapanku di tempelkannya tangannya ke keningku akupun menepisnya.

"ko, gua mau ngomong sama lu" ucapku dengan nada memelas hehe "diapun berjongkok dihadapanku dan menatapku dalam "ko bisa ga untuk sementara waktu biarin gua sendiri dulu, ko sumpah ko gua bisa bisa mati sekarat jadinya, gua butuh berobat ko, gua butuh ke pskiater, gua udah ga kuat ko lu giniin, ko kita itu sodara, kita masih ada ikatan darah ko, lu itu sepupu gua ko, plis banget ko gua butuh waktu sendiri ko" ucapku sambil menangis diapun menatapku dalam dalam dan menghela nafas lalu memelukku.

"udah jangan nangis, oke gua gabakal ganggu elu tapi lu harus inget lu cuma punya gua, jangan pernah lu coba coba kabur dari gua " ucapnya akupun menambahkan "ko plis jangan ketemu jangan ganggu jangan stalking gua ko, gua mau sendiri bener bener sendiri nenangin diri dari elu ko, plis lu bisa kan ko" ucapku lalu dia melepaskan pelukkannya dan menatapku di mata dalam dalam cukup lama lalu dia kembali menghela nafas dan mengangguk "oke oke gua tututin, tapi gua kasih waktu 5bulan, lu harus ikut gua, gaada pelonggaran lagi sampai 5 bulan nanti gua ga bakal ganggu lo, ketemu lo, stalkin elu, tapi kalo sampe lu macem macem lu tau akibatnya, gua ga akan segan segan langsung ambil elu dan bawa lu pergi jauh paham! " ucapnya akupun menatapnya dalam dan mengangguk

yes langkah pertama berhasil, diusapnya airmataku dan dia mengecup keningku lalu dia berdiri ke lemari. dan mengambil baju set serta dalamannya diberikan padaku"lu pake baju ini gua tunggu di meja makan kita makan bareng" ucapnya akupun. mengangguk dan dia pergi keluar kamar

aku langsung mengunci pintunya dan melompat pelan kegirangan karna langkah pertama dalam rencanaku berhasil, akhirnya jalan untuk bisa terbebas dari dirinya semakin dekat.

akupun langsung mengganti pakaian karna kalau kelaman takut otaknya melengseng dan kumat lagi malah bisa bisa nanti persetujuan tadi dibatalkan.

setelah selesai mengganti pakaian akupun langsung ke ruang makan dan duduk di bangku yang agak jauh dari bangku yg diduduki si jie lie, diapun menatapku sebentar lalu berdiri dan duduk disampingku sambil membawa makanannya ternyata dia sudah memasak makanan baru.

makanan yang aku masak masih ada belum dimakannya lagi dia menyuapi makanan yang dimasak untukku aku menatapnya dan menatap makanan yang dimasak kalau aku menerimanya aku makan makanannya dan dan Aku kaget ternyata dia bisa masak juga makanannya enak lalu dia tersenyum dan dia mengambil makanan yang aku masak tadi dan dia nggak makan makanan itu aku melihatnya dan dia kembali menyuapi ku dan begitu terus sampai makanan habis setelah selesai akupun membereskan meja makan dan mencuci piring dan dia telah pergi ke mana Aku tak perduli setelah selesai cuci piring aku pun kembali ke kamar dan menemukannya telah membereskan barang-barangku dan dia telah berganti baju dengan baju yang rapi dan dia berdandan ya dalam artian berdandan bukan bermake up tapi dia memakai gel rambut, "ayok gua anter lu pulang mobil lu udah gua suruh orang anter kerumah lu" ucapnya akupun bersemangat dan menghampirinya "thank you yah ko, tolong tepatin yah ko janji elu tadi" ucapku sambil menggenggam tangannya dia melepaskan genggamanku dan mencengkram wajahku "tapi inget kalo lu macem macem gua ga segan segan bawa lu kapanpun dan dimanapun" ucapnya sambil menatap mataku dalam, akupun mengangguk dan dia melepaskan cengkramannya lalu menarikku menuju mobil.

sesampainya dimobil dia memakaikan sabuk pengaman dan menatapku sebentar lalu diciumnya aku, aku tidak melawan karna sebentar lagi aku bisa terbebas darinya dan setelah dia puas menciumku dia menyalakan mobil dan mengendarainya menuju rumahku.

diperjalanan aku hanya diam sambil menatap ke jendela disamping tanganku digenggam olehnya cukup keras namun lembut, setelah cukup lama akhirnya sampai juga dirumahku.

setelah memarkirkan mobil aku langsung membuka pintu dan turun berlari memasuki rumah, didalam rumah ada papi mami yang lagi duduk di sofa akupun memberi salam dan langsung berlari kekamarku.

sesampainya di kamar aku langsung mandi lagi dan memakai pakaian yg aku punya, pakaian yang diberikan wang jie lie aku pisahkan, setelah selesai akupun turun kebawah dan dibawah hanya ada pelayan yang sedang membersihkan lantai.

"mba itu papi mami sama wang jie lie kemana?" tanyaku pada pelayan "oh non tadi tuan dan nyonya kembali ke kamar dan tuan wang jie lie sudah pulang non" "oh oke makasih yah mba" akupun langsung berlari ke kamar papi mami kuketuk pintunya dan papi memperbolehkanku masuk .

akupun masuk kamar papi mami "papi mami, tadi si ko jie lie kasih apa ga gitu ke papi mami? " tanyaku sambil berjalan mendekat ke kasur papi mami "engga kenapa emangnya" ucap mami aku pun menghela nafas lega "engga apa apa mi,

aku boleh ngomong ga sama papi berdua?" ucapku lalu papi mami saling bertatap tatapan dan mengangguk "yauda kalian bicara di ruang kerja papi aja, oh iya kalo kamu mau makan bilang aja yah sama mba suruh panasin tadi mami udah masakin sayur kesukaan kamu" ucap mami lalu aku pun mengangguk papi dan akupun langsung berdiri kami pindah ke ruang kerja papi.

sesampai nya diruang kerja papi langsung mengunci pintu dan mengaktifkan peredam suara agar percakapan kaki tidak terdengar sampai luar kamipun duduk di tempat yg tersedia "jadi kamu mau ngomong apa" ucap papi dengan tatapan seriusnya "tapi papi janji ga bakal marah yah, ini soal kepindahan aku setelah lulus"ucapku lalu papi terdiam kami bertatapan cukup lama dan papi mengangguk "iya papi ga marah, coba cerita "akupun menghelannafasku " jadi gini aku punya rencana kan aku nggak kepingin semuanya tahu kalau aku aku nggak ada dinegara china jadi aku terpikirkan dengan Bagaimana kalau kita menyiapkan seseorang yang berpura-pura menjadi aku" ucapku lalu menatap papi, papi mengetuk ketuk jarinya ke meja "tapi itu ga mungkin, mana ada orang yang mau berpura pura jadi orang lain, dan papi juga gamau" " tapi pi, ga harus orang yang bisa beraktifitas, kita bisa aja cari orang yang sekarat, yang amnesia dan koma ,jadi dia hanya dikenalnya aja jadi aku, dan dia gabisa beraktifitas kaya aku, gimana pi" ucapku ragu ragu cukup lama papi terdiam mengetuk ketukan jarinya ke meja dan aku menatapnya aku jadinya deg-degan menunggu jawaban dari Papi Aku ragu Papi bisa menerima Rencanaku dan juga aku tidak menyiapkan rencana B hanya menyediakan satu rencana kalau sampai Papi tidak menyetujuinya nya Aku tidak tahu harus berbuat apa sampai 5 bulan kedepan "tapi dimana dan siapa yang mau sayang anaknya kita jadikan boneka seperti itu"ucap papi "aku juga bingung pi, tapi papi bisa kan bikinin aku identitas baru, atau aku oprasi aja? jadi wajahku berbeda gimana? " ucapku lalu papi menggelengkan kepala "ga papi gamau kamu oprasi wajah, kalo buatin kamu identitas papi bisa, tapi kalo kamu ganti wajah papi gamau, yauda papi akan usahakan, tapi kamu sudah tau mau pindah kemana? "akupun terdiam "kayanya aku gajadi ke Indonesia deh pi, aku bakal pikir pikir lagi deh pi, oh iya pi aku juga boleh beli mobil baru pi? yang murah aja sama rumah yg kecil aja buat identitas baru itu pi" ucapku lalu papi kembali terdiam cukup lama (kebanyakan diemnya yah) "oke gapapa papi bolehin, nanti papi bikinin kamu identitas baru" akupun tersenyum dan berdiri memeluk papi "makasih pi aku sayang banget sma papi, tapi pi janjj yah gaboleh ada yang tau, terutama wangjie lie dan yang lainnya" ucapku "iya papj janji, sekarang kamu makan dulu, pasti belum sarapan kan dari rumah si jie lie"akupun mengangguk dan kamipun keluar ruangan.

pas keluar ada pelayan menghampiri kami dan mengatakan kalau ada seseorang yang ingin bertemu papi, lalu papi mengiyakan dan menghampiri orang tersebut diruang tamu, akupun kembali ke kamar papi mami menemui mami kuketuk pintu dan memasuki kamar "mami, lagi ngapain" tanyaku "lagi menyulam sayang, sini duduk" akupun duduk di dekat mami dan bersandar padanya "mami, mami bahagia ga sih sama papi" ucapku lalu mamilangsung tersenyum "tentu saja sayang, ada apa sih, kenapa kamu lesu gitu" aku menggelengkan kepalaku "gapapa, mami makasih yah"akupun langsung bangun dan keluar kamar setelah mengatakan itu, yah gaada maksud aoa apa sih cuma kepengen aja bilang begitu.