Hampir semalaman Ardham masih mencoba mengingat siapa nama dirinya, juga sebuah nama yang ada di balik cincin yang kini masih dalam genggamannya.
Namun semakin lama Ardham mencoba untuk mengingat, semakin terasa sangat sakit kepalanya, bulir-bulir keringatpun mulai menetes dari kening Ardham, tubuh Ardham gemetar menahan rasa sakit di kepalanya, hingga tak sadar saat Ardham menekan dan meremas rambut kepalanya , cincin yang di genggamnya jatuh menggelinding ke lantai. Dengan kepala yang berdenyut-denyut, dan mata yang sedikit bengkak karena luka , mata Ardham terasa makin perih karena dia paksakan untuk melihat dan mencari ke arah jatuhnya cincin itu.
Dengan tulang punggung yang masih sakit untuk di gerakan, Ardham mencoba untuk membungkukkan badannya pelan-pelan sambil matanya bergerak mencari-cari ke arah cincin itu menggelinding.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com