Sean sedang berada bersama Sam malam itu di meja makan, setelah Sean sempat pergi ke kantor beberapa jam di siang hari.
"Apa yang terjadi, kulihat Granny tidak bersemangat hari ini?" Tanya Sean.
"Ayah dan ibumu . . . maksudku ibu sambungmu akan datang." Jawab Sam. Pangkal alis Sean seketika berkerut dalam.
"Untuk apa mereka datang?" Tanya Sean dengan nada kesal.
"Entahlah, mungkin Granny memberi kabar tentang rencana kita."
Sean menarik nafas dalam. "Aku akan menghubungi mereka untuk tidak datang."
"Jangan, mungkin ayahmu juga merindukanmu dan Granny."
"Kami tidak pernah menginginkannya."
"Aku mengerti kekesalanmu pada ayahmu, tapi percayalah ini tidak pernah mudah juga baginya." Kata Sam menenangkan.
Sean menghela nafas "Andai bukan kau yang mengatakannya." Sean meletakkan alat makannya.
"Kenapa kau tidak menghabiskan makanmu? Apa itu mengganggu selera makanmu?" Tanya Sam.
Sean tersenyum. "Sejujurnya kau lebih mengganggu selera makanku."
"Aku?" Protes Sam.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com