Malam itu, Ally duduk termangu di Window Seat memandang keluar dari ketinggian tempatnya berada saat ini. Gemerlap lampu kota New York yang seolah tak pernah tidur, sementara itu Paul sedang menyiapkan makanan di dapurnya. Entah mengapa para pria metropolis suka bermain pisau di dapur tampaknya. Selain Gail, Paul Dexter juga pria yang bisa meracik bahan makanan hingga menjadi makanan lezat yang menggoyang lidah.
Dia kembali dengan dua porsi daging panggang, medium rare untuknya dan welldone untuk Ally. Dia juga melengkapi sajian malam itu dengan dengan dua gelas Wine terbaik yang ada di rak minuman Paul.
"Makanlah, kau tampak kurus sekali sekarang." Ujar Paul, sementara Ally hanya menatapnya. Setelah mandi dan bergati pakaian dengan kaos milik Paul yang tentu saja terlihat over size pada tubuh kurus Ally.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com