Sudah tengah hari dan aku masih mengunci diri. Kurasa mereka sudah berpindah dari dapur jadi aku bisa menemukan sesuatu untuk mengganjal perutku, atau setidaknya segelas air mineral pun cukup.
Aku berjalan menuruni anak tangga dan segera menuju dapur, sial memang, Ivanca berdiri di sana dengan segelas jus di tangannya.
"Oh hai." Dia tampak berbeda dengan Ivanca yang kutemui dua tahun lalu.
"Hai." Aku tertunduk.
Kudengar suara ketukan sepatu mendekat ke arahku. "Kuperingatkan kau, jauhi Gail." Bisiknya dengan penuh penekanan di telingaku. Dia mengambil sesuatu dari tasnya yang tergeletak di meja bar kemudian mengeluarkan sejumlah uang. "Ambil ini dan enyah dari hadapan Gail segera." Ucapnya sambil meletakkan uang itu di dalam genggaman tanganku.
"Ivanca,..."
"Kita tidak saling mengenal, ingat itu!" Gertaknya.
"Ivanca,..." Aku meraih tangannya tapi dia mengibaskan tanganku.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com