Saat baru keluar dari kamar mandi dengan handuk menutup seluruh rambut basahnya, Ally terkesiap melihat siapa yang duduk di ruang tamu kecil rumah itu.
"Ally,…" Panggil sang bibi.
Ally membeku menatap mata abu-abu yang kini menatapnya itu. Pria itu berdiri dengan senyum mengembang di wajahnya.
"Anselmo Dexter,…" Ally menyebut namanya lirih. "Apa yang anda lakukan di sini?" Tanya Ally tak kalah lirih.
"Dia ingin meminta maaf." Ujar Bibi Esme sambil berdiri, dia meninggalkan mereka berdua begitu saja dan masuk ke dalam kamarnya. Ally berjalan mendekat dan duduk dengan mengambil jarak paling jauh yang dia bisa.
"Bagaimana lukamu?" Tanya Paul sambil menatap ke arah kaki Ally.
"Oh, bibi Esme sudah mengobatinya." Ally benar-benar menjadi sangat kikuk saat ini.
"Aku benar-benar kacau hari ini, tidak seharusnya aku membuka pintu mobil saat kau melintas." Sesalnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com