webnovel

147

Hanya tersisa Bella. Seorang diri ditemani suara alat pengukur jantung yang berdetak secara terus menerus. Di tengah keheningan yang berlangsung selama beberapa detik, Bella tersadar akan satu hal.dengan cepat dia mencari jam.

Abian langsung memberikan kalimat sarkas dan kejam bahkan tanpa memberikan bahasa isyarat untuk setiap kata yang diucapkan, bahkan dia mengatakanya dengan lugas tanpa menahanya sedikit pun. Bahkan siapapun yang berada di sekitarnya bisa mendengar ucapan Abian, bahkan termasuk pelayan.

"aku punya standar baik... Dan sejauh ini, belum ada yang melebihi dia." ucap abian menoleh pada pelayan yang menyerahkan minuman yang sebelumnya ia pesan. "lagipula kamu tidak lebih cantik dari Fidelya, tidak juga lebih seksi. Tapi dia bisa menjaga dirinya lebih baik darimu."

Seorang laki laki sedang memeluk wanita yang menangis sesegukan. Bella berhenti karena dia mendengar si laki laki menyebutkan nama yang dia kenal, nama yang belum lama ini dia dengar. Fidelya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com