webnovel

My Mafia Boy Friend

Dua laki-laki yang hidupnya penuh kegelapan. Satu membuat tubuhku terbakar dan yang satunya lagi membuatku gemetar. Dan mereka bersumpah tidak akan melepaskanku. Kehidupanku yang biasa sebagai mahasiswa tingkat dua menjadi luar biasa ketika Joshua masuk ke dalam duniaku. Hubungan dekat kami tampaknya terlalu mustahil untuk menjadi nyata, seperti mimpi indah Sampai menjadi mimpi buruk. Aku di bius dan diculik. Ketika aku bangun, aku menemukan diriku terjebak dalam pelukan pria yang seharusnya menjadi pelindungku yang kaku dan penuh amarah. Cinta pertamaku adalah seorang mafia,berasal dari keluarga penjahat no1 di kota ini. Dan sahabatnya Madun, pria berotot menakutkan yang menculikku adalah seorang penegak hukum yang jahat. Mereka bilang mereka tidak bisa melepaskanku, atau musuh mereka mungkin akan menyakitiku. Terlepas dari segalanya, hatiku tetap milih Joshua, dan aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menyerah pada hubungan yang membara di antara kami. Aturan kaku Madun membuatku marah, tapi tatapan tajam dan perintah tegasnya membuat sesuatu yang lebih gelap dari amarah membara di jiwaku. Mereka bilang mereka menculikku untuk perlindunganku sendiri, tetapi akankah tetap dekat dengan penculik kriminal yang memikat membuat aku dalam bahaya lebih dari sebelumnya?

ilham_suhardi · Aktion
Zu wenig Bewertungen
269 Chs

Bab 67- Joshua

"Kau tetap menodongkannya, aku mengajukan pertanyaan," gumamku, menjaga suaraku tetap rendah untuk mencegahnya menggema dari langit-langit yang menguning dan bernoda air.

Aku menangkap kerutan di profilnya, tapi sudah terlambat baginya untuk berdebat. Kami telah mencapai pintu Rafi, dan aku mengetuknya dengan buku-buku jariku, berdiri di satu sisi ambang pintu dengan punggung menempel ke dinding. Madun menatapku dengan cemberut, tapi dia mengambil posisi cermin di sisi berlawanan dari kusen pintu. Musuh kita tidak akan bisa memeriksa siapa yang ada di luar pintunya tanpa membukanya.

Gerutuan rendah dan langkah kaki menyeret melayang melalui pintu. "Apa yang kamu inginkan?" sebuah suara serak menuntut, sedikit meracau.

Saat itu baru pukul tujuh, tapi Rafi belum sadar. Itu akan membantu dalam melonggarkan lidahnya. Aku siap untuk menumpahkan darahnya, tetapi aku memilih untuk tidak menyiksanya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com