webnovel

My Mafia Boy Friend

Dua laki-laki yang hidupnya penuh kegelapan. Satu membuat tubuhku terbakar dan yang satunya lagi membuatku gemetar. Dan mereka bersumpah tidak akan melepaskanku. Kehidupanku yang biasa sebagai mahasiswa tingkat dua menjadi luar biasa ketika Joshua masuk ke dalam duniaku. Hubungan dekat kami tampaknya terlalu mustahil untuk menjadi nyata, seperti mimpi indah Sampai menjadi mimpi buruk. Aku di bius dan diculik. Ketika aku bangun, aku menemukan diriku terjebak dalam pelukan pria yang seharusnya menjadi pelindungku yang kaku dan penuh amarah. Cinta pertamaku adalah seorang mafia,berasal dari keluarga penjahat no1 di kota ini. Dan sahabatnya Madun, pria berotot menakutkan yang menculikku adalah seorang penegak hukum yang jahat. Mereka bilang mereka tidak bisa melepaskanku, atau musuh mereka mungkin akan menyakitiku. Terlepas dari segalanya, hatiku tetap milih Joshua, dan aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menyerah pada hubungan yang membara di antara kami. Aturan kaku Madun membuatku marah, tapi tatapan tajam dan perintah tegasnya membuat sesuatu yang lebih gelap dari amarah membara di jiwaku. Mereka bilang mereka menculikku untuk perlindunganku sendiri, tetapi akankah tetap dekat dengan penculik kriminal yang memikat membuat aku dalam bahaya lebih dari sebelumnya?

ilham_suhardi · Aktion
Zu wenig Bewertungen
269 Chs

Bab 38 – kesalahan

***Ana

"Jadi, kamu ... Kamu masih ingin bersamaku?"

"Selalu," janjinya. "Kami ingin bersamamu. Kita berdua."

Hatiku berdebar. Tentunya, aku tidak mendengarnya dengan benar. "Kamu berdua?" Pertanyaan aku sedikit lebih dari mencicit.

Dia mengangguk. "Kita berdua. Madun dan aku."

"Tapi aku tidak bisa… Itu bukan…" kataku terbata-bata, tidak bisa membentuk kalimat yang padu. Aku bahkan tidak bisa merumuskan pemikiran yang koheren. Aku tiba-tiba menjadi terlalu panas dalam pelukan Joshua.

"Sudah kubilang aku benar tentang dia." Suara Madun bergemuruh di atasku, menarik perhatianku seperti magnet. "Lihat rona merah yang cantik itu."

Dia berdiri di ambang pintu, memperhatikanku dengan seksama.

Jari-jari Joshua menelusuri pipiku yang panas, dan listrik menari-nari di kulitku. Tubuhku bersenandung dengan kesadaran. Aku dapat merasakan kehadiran Madun sama tajamnya dengan sentuhan fisik Joshua.

"Kau benar," Joshua setuju dengannya. "Aku seharusnya mendengarkan."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com