"Ibu, lepaskan!" teriak Audrey.
Mereka berdua telah berada di samping kedai, tempat yang cukup sepi untuk bercengkrama berdua. Audrey segera memprotes kepada Ibunya. "Ibu! Kenapa Ibu memelas dan meminta-minta supaya mereka mau membeli pepaya itu, Bu?"
Audrey berang kepada Ibunya. Gadis itu ingin sekali menggertak kepada Ibunya, sayangnya dia melihat Sang Ibu justru memandangnya dengan wajah prihatin, mengisyaratkan kalau dia tak punya pilihan lain yang tersisa.
Pelan sekali, Barsha memberitahukan kepada Audrey. "Hanya… hanya itu saja yang bisa kami lakukan."
Audrey menghela napas panjang. Ia turut tenggelam dalam kesedihan yang tak dapat terelakkan. "Ibu, tunggulah sampai bulan depan. Nanti saat upahku keluar, akan kuberikan semuanya kepada Ibu."
Namun, Barsha memohon kepada Audrey. "Jangan lakukan itu, kamu butuh uang itu untuk keperluanmu. Rawatlah dirimu, tumbuhlah menjadi gadis yang cantik sebagaimana maid-maid pada umumnya."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com