Audrey memandang ke arah Pangeran Cladius. Lelaki tersebut tampak bersungguh-sungguh untuk mengajaknya menjadi warga Kerajaan Saffrod.
Namun, hati Audrey tidak bisa berbohong. Hati perempuan itu masih terpaut kepada Kerajaan Atalaric. Bagaimanapun, Kerajaan Atalaric adalah kampung halamannya, tempatnya lahir.
Meski dengan sejuta permasalahan yang mengakar kuat di kerajaan ini, sulit rasanya bagi Audrey meninggalkan Kerajaan Atalaric.
Gadis itu tersenyum pias, memandang penuh ke arah Pangeran Cladius. "Pangeran Cladius, terima kasih atas undanganmu untuk menjadi rakyat Kerajaan Saffrod."
Kini, mata Audrey memandang ke arah langit. Ia tersenyum manis ke sana. "Aku bersyukur bisa hidup di Kerajaan Atalaric. Bisa menghirup udara yang permai, memandangi kupu-kupu yang indah, dan bisa bersama dengan keluargaku. Hanya dengan kebersamaan kecil itu, membuatku bahagia dan merasa lebih dari cukup."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com