webnovel

Vian Terbunuh

Seorang wanita datang dengan tergesa-gesa memasuki perusahaan Volker Group. Wajahnya tampak merah menahan amarah. Apalagi tatapannya yang begitu tajam. Entah pada siapa wanita dengan rambut light brown itu marah. Ia segera menuju ke bagian resepsionis dengan wajah amarah itu.

"Permisi, saya ingin bertemu dengan Herra. Cepetan!" ucap wanita itu dengan kalimat yang ketus.

Wanita resepsionis itu cukup terkejut dengan nada ketus dari wanita cantik itu. Namun, ia tak bisa marah karena dia harus selalu tersenyum pada tamu.

"Kalau boleh saya tau, anda ini siapa yah?" tanya bagian resepsionis dengan sopan.

"Bilang aja Dara ingin segera menemuinya. Cepetan yah Mba. Saya enggak mau lama-lama," ketus wanita yang ternyata adalah Dara itu lagi.

Bagian resepsionis kembali terkejut dengan nada bicara Dara. Buru-buru ia mengambil telpon untuk menghubungi Herra. Wanita di depannya ini benar-benar menguji kesabarannya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com