Ketika Nisa ingin masuk ke toilet ada laki-laki yang memanggilnya
"Nis...Nisaaa..." panggilnya dari samping kiri toilet yang agak jauh..kalau diukur setara dengan 0,005 km
Nisa mendengus kesal, 'kenapa di saat seperti ini adaaa saja orang yang manggil aku'
Setelah laki-laki itu berdiri didekatnya dengan nafas tersengal-sengal karena berlari menghampirinya...akhirnya Nisa buka suara
"Ada apa ya kak?" Nisa tersenyum kecil dan yahh kalian tau dengan rasa sedikit tidak ikhlas
Laki-laki itu mengatur nafas sebentar dan...
"Eh..kok muka kamu kayak ada jus Alpukat nya?" Nisa tersenyum kecil lagi
"Iya kak..karena itu aku mau ke toilet dulu...tunggu bentar gak papa kan?"
"Iy...iyaa Nis..cuci aja dulu mukanya"
Saat Nisa berbalik arah menuju pintu toilet
"Nis bukunya sini aku aja yang megangin"
Nisa berbalik arah dan tersenyum ramah
"Gak papa kak..gak usah..makasih"
"Iy..iya deh"
Nisa pun melanjutkan langkah yang terhenti dan menuju salah satu wastafel dan meletakkan buku nya dimeja tempat tisu
Nisa pun mencuci wajahnya dengan khimar yang sudah ia lepas. Tenang para pembaca ini toilet perempuan jadi tidak akan ada laki-laki yang melihat Nisa tanpa khimar
Setelah merasa mukanya sudah bersih dia membersihkan khimarnya lagi dan juga setelah merasa khimarnya bersih dia pasang kembali dan bergegas menemui kakak kelas yang sudah menunggunya
"Maaf ya kak lama"
"Gak papa kok Nis..oh iya Nis aku cuman mau kasih kabar bahwa liburan nanti, aku sama keluarga mau ke Jawa Timur, kamu kan ngefans sama Sya'ban...kamu mau ikut gak?"
Nisa berpikir agak lama...'What??? Jawa Timur Nis...Jawa Timur lohh..aduu duhh pingin nyah..tapii masa pergi sama dia? Kan aneh?'
"Nis..Nisaa" sapa laki-laki itu dengan melambaikan tangannya didepan wajah Nisa
"Iy..iya kak ada apa yah?"
"Kok ada apa sih?" tanya laki-laki itu dibarengi tawa kecil
"Oh iya..maaf kak..aku ngeblank kalau bahas kak Aban" sahutnya sambil nyengir
"Jadi, gimana?"
"Emm..aku mikir 2 tahun dulu ya kak" jawabnya dengan raut muka agak sedikit sedih
"Kok 2 tahun sih..kamu mah ada-ada aja, liburan kan tinggal 2 minggu lagi masa mikirnya 2 tahun sih, keburu aku udah ngelamar kamu" sahut laki-laki itu sambil tersenyum manis
Mata Nisa melebar sempurna
"Enggak kok Nis..becanda..santai aja mukanya" katanya dengan tertawa
Nisa pun merasa malu
"Emm..2 hari ya kak" jawabnya sambil nyengir
"Iya deh...eh btw, buku kamu mana?"
Nisa pun memandangi tangannya yang kosong dan...
"Oh iya yahh...aku lupa bawa..masih didalam"
"Ya udah..aku balik kekelas dulu yah dan kamu jangan lupa ambil buku kamu lagi dan jangan lupa ke kelas" katanya sambil tersenyum lagi ke arah Nisa dan segera beranjak dari sana
Sedangkan Nisa
"Ih..kok aku gini sih..bikin malu tau..didepan kakak kelas lagi..dimana image ku Ya Rabbi..aku malu...hikss hikss"
Setelah 2 hari Nisa memikirkan bagaimana caranya mengatakan kepada Bundanya untuk pergi ke Jawa Timur menemui Idolanya disana, dia masih tidak menemukan cara sedikit pun. Padahal dia sudah mengatakan pada Kakak kelas itu dalam 2 hari dia akan menjawab pertanyaannya. Nisa semakin bingung ditambah dengan soal-soal Sejarah yang diberikan oleh Bu Guru yang harus dikumpulkan besok. Nisa memilih pergi ke taman belakang sekolah untuk menenangkan dirinya dan pastinya dengan buku-buku Bahasa Arab itu
Nisa pun beranjak dari kursinya dan menuju taman belakang sekolah. Ketika sampai ditaman dia kembali termenung sambil menatap bunga-bunga yang ada di hadapannya
"Ehemm"
Nisa terkejut dan langsung menatap asal suara itu
"Boleh duduk disebelah kamu?"
"Bo..boleh kok Kak, duduk aja" jawabnya terbata-bata
"Makasih yah" balas Kakak kelas itu dengan senyuman manis nya
"Sama-sama Kak" balas Nisa dengan senyum kecil
'Aduhh...pasti Kak Dav nagih janji aku yang kemarin' pikirnya dalam hati sambil khawatir
"Emmm Nis..gimana?" tanya David sambil menatap paras cantik Nisa
'Tuhh kann'
"Emm...gini Ka..emm..maaf Kak..aku masih belum berani bilang ke Bunda aku" jawabnya dengan wajah agak sedih supaya David sedikit iba dan tidak akan marah padanya karena janjinya tidak ia tepati
"Hmmm gitu...Bunda kamu pasti mau kok, kita kan sepupuan" balasnya meyakinkan Nisa
"Hah?! sepupu?" kaget Nisa
"Iya Nis..kita sepupuan"
"Enggg...gimana Kakak bisa tau?"
"Gini Nis..aku udah tau setelah 1 bulan ulang tahun kamu yang ke 17, Kakek aku sama Nenek kamu itu sodaraan, yaa pasti sih kamu gak tau soalnya anak Kakek aku banyak jadi apalagi cucunya pasti lebih banyak" balasnya meyakinkan Nisa sambil tersenyum
"Oohh gitu Kak..iya Kak bener, aku emang gak tau semuanya tentang sodara Nenek"
"Iya Nis...aku aja belum pernah ketemu Nenek kamu"
"Emang Kakak anak nya Tante atau Om siapa?" tanyanya karena rasa kepo itu tiba-tiba meningkat
"Yang lebih jelasnya Ibu aku nikah sama orang Amerika, kamu pasti tau, ya kan?"
"Oohhh jadi Kakak anaknya Tante Rima sama Om Ricardo"
"Benar tiga kali" balasnya sambil sedikit tertawa
"Ihh Kakak kok tiga kali sih?" tanyanya bingung
"Biar lebih meyakinkan bahwa kamu benar lebih dari 100%" jawabnya lagi sambil tertawa
"Oohh gitu Kak" jawabnya seadanya
"Jadi...sebelum liburan kamu udah kasih jawabannya yah"
"Hmmm..In Shaa Allah Kak, takut nya aku gak tepatin janji lagi...maaf ya Kak gak nepatin janji aku"
"Iyaa gak papa kok Nis...ngomong-ngomong kamu gak makan?"
"Belum sih Kak"
"Makan aja dulu"
"Nanti aja Kak"
"Kenapa? Malu ya?" tanyanya sambil sedikit menggoda
"Emm..engga kok Kak"
"Terus apa? Makan aja gak papa kok"
"Emm...nanti aja aku lagi gak mau makan"
"Terus ngapain bawa kotak makan kalau gak mau makan?"
'Ihhh...nyebelin banget sih nih orang..lama-lama dia yang aku makan..' kesal Nisa dalam hati
"Ya udah aku ke kelas aja deh Kak makannya"
Nisa pun bergegas dan membereskan buku-buku dan juga kotak makan untuk kembali ke kelasnya
"Permisi Kak"
Tiba-tiba Nisa terhenti sambil terkejut, dan..menatap pergelangan tangannya yang tiba-tiba dipegang oleh David
"Disini aja makannya" suruh David dengan wajah santainya tanpa menatap Nisa
Di sisi lain Nisa merasa risih karena perlakuan David dan terlebih karena ini juga pertama kalinya laki-laki memegang pergelangan tangannya
"Emm...maaf Kak..tolong lepasin tangan aku" pintanya dengan sedikit rasa takut
"Ohh...itu tangan kamu aku pikir ranting pohon.. Sorry" jawabnya sambil melepaskan tangan nya dari pergelangan tangan Nisa
'Apaan sih..mau ngegombal atau ngehina, nyebelin amat sih' kekesalan Nisa semakin bertambah
"Aku ke kelas aja..permisi Kak" pamitnya sambil beranjak dari sana
Tidak ada jawaban dari David. Nisa pun tidak mementingkan adanya atau tidaknya jawaban dari David. Seperti Author yang tidak mementingkan adanya atau tidaknya chat dari orang yang tidak di sayang.