Berlanjut.
Frenzy memutuskan mengajak Yuzu dan Ayahnya ke taman Rumah sakit untuk berbicara.
"Yuzu, Ayah, mari kita bicara sekarang," ungkap kalimat pertama Frenzy.
Dia juga sedikit ragu dan tegang. Ini adalah kali pertama keluarga yang lama terpisah, dan akhirnya bertemu sekarang.
Brave hanya duduk diam tanpa ekpresi di kursi panjang berwarna putih. Sama sekali tidak ada respon dengan perkataan anak laki-lakinya itu.
"Benar-benar bingung harus mulai dari mana," batin panik Frenzy.
Yuzu juga berdiri diam, perasaan canggung juga menerpanya. Dia juga ikut bingung apa yang ingin ia katakan saat ini.
"Yuzu!"
Tiba-tiba seorang pria memanggil Yuzu dan menghampiri mereka.
"Andrius," saut Yuzu.
"Tidak masalah, oke? Aku akan membantumu," ucap Andrius. Dia juga sembari mengelus surai Yuzu.
"Tuan Brave! Mari kita bicarakan ini dengan serius," sambung Andrius lagi.
"Baik," jawab singkat Brave.
Dia bangkit dari duduknya dan berdiri berhadapan dengan Andrius.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com