"Aku tau kamu mau apa." Antonio berkisar sedikit dan merengkuh Tya. "Tapi aku mau dengar dari mulut kamu, Sayang."
Tya menelan salivanya dengan sangat tercekat. Ia harus bilang apa pada Antonio. Berkata kalau dirinya merasakan sensasi berbeda dengan mendengar Antonio yang habis....
Oh, Tya tidak kuat. Tolong!!!
"Antonio," desis Tya. Pada akhirnya hanya bisa sampai menyebut nama pria itu.
Ia hanya berharap Antonio segera tidak sabar dan menyentuh dirinya sekarang juga. Hampir satu bulan tidak saling menyentuh. Yang benar saja, bagaimana dirinya tidak merasakan rindu belaian Antoni.
Tapi ternyata Antonio sangat sabar menunggu dirinya untuk berkata. Pria ini hanya diam sambil menatap padanya. Di rasakan Tya belaian kecil di punggungnya oleh tangan kekar pria ini.
"Aku mau..." Tya menggigit bibir bawah seolah tiba-tiba menekan rem agar tidak mengatakan kalimat itu.
Antonio tertawa kecil melihat reaksi Tya. Dirinya kian gencar mengusap punggung hingga pinggul Tya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com