Daffin tertawa karena dia sudah membuat Sinta berubah jadi nakal demi membujuknya agar tidak marah.
"Hahahhaha … jika kemarahan aku bisa membuat istriku ini menjadi nakal, aku rela untuk marah lagi," ucap Daffin. Dia tertawa sangat keras membuat telinga Sinta terasa sakit. Sinta langsung menjauhkan telinganya dari dada Daffin.
"Huh … suara kamu membuat telinga aku sakit. Sebegitu puaskah kamu membuat aku menjadi seperti itu," ucap Sinta. Dia mencubit pinggang Daffin dengan keras.
"Awww … sakit sayang! Kenapa kamu mencubit itu. Lebih baik kamu mencubit yang ini saja," Daffin meriah tangan Sinta dan menaruhnya tepat menyentuh miliknya yang tertidur lemah di balik selimut.
Sinta langsung menarik tangannya dan wajahnya langsung memerah karena malu.
"Sayang! Itu … itu, ahhhh … nanti kalau dia bangun lagi bagaimana?" Teriak Sinta, dia langsung menarik tangannya kembali dan menutup wajahnya dengan telapak tangannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com