#_#
Cavinza Reonald Wijaya, seorang pria tampan dan cerdas dengan tinggi kurang lebih 178cm, pewaris utama WI Group. Salah satu perusahaan perhiasan terkemuka di Asia.
Dia baru saja kembali ke Indonesia untuk meneruskan bisnis keluarga setelah menyelesaikan study nya di Amerika.
Hari ini adalah hari pertamanya pergi ke perusahaan sebagai Direktur Utama dan langsung melakukan meeting dengan salah satu perusahaan iklan.
Cavin sampai di gedung Perusahaan yang akan menjadi patner kerjasamanya itu 15 menit sebelum waktu pertemuan bersama dengan asistennya.
Ia pun memutuskan untuk menunggu di ruang tunggu sambil istirahat sejenak karena memang sejak pagi dirinya sudah disibukan dengan pekerjaan begitu sampai di kantor.
Saat Cavin masih berada di halaman dan hendak berjalan menuju pintu masuk utama gedung perusahaan, tiba tiba ada seseorang yang menabraknya dari arah kanan belakang.
Brukkk..
Cavin yang kaget pun langsung berbalik melihat siapa yang berani menabraknya. Dan saat ia melihat bahwa wanita yang baru saja menabraknya akan terjatuh mungkin karena memakai hils yg terlalu tinggi , dengan sigap ia menarik pergelangan tangan wanita tersebut hingga tidak jadi terjatuh.
'Ah, terimakasih tuan dan maaf, dan maaf barusan saya tidak memperhatikan jalan'. Ucap wanita itu dengan wajah bersalah kepada Cavin.
Disisi lain, Cavin yang merasa tidak asing dengan wanita itu hanya menatapnya intens tanpa mengeluarkan suara. Cavin mencoba mengingat ingat dimana dirinya pernah bertemu dengan wanita ini.
Merasa tidak ada respon dari lawan bicaranya, wanita tadi mengucapkan beberapa kata maaf sekali lagi kemudian melangkah pergi ke arah gedung yang sama dengan tergesa gesa.
Melihat Cavin yang belum bergeming,suara asistennya yang bernama Raihan pun memecah keheningan dari belakang.
"Tuan, apakah anda baik baik saja? Apakah ada yang salah?" Tanya Raihan kepada Bosnya
Cavin segera tersadar dari lamunanya begitu mendengar suara Raihan
"Tidak, aku baik baik saja. Hanya saja aku merasa tidak asing dengan wanita itu. Apakah aku pernah pertemu dengannya?"
Ucap Cavin sambil mengernyitkan alis, terlihat berfikir.
"Saya tidak tahu Boss, saya baru bekerja dengan anda beberapa hari yang lalu setelah anda kembali. Tetapi setahu saya, setelah anda kembali anda belum bertemu seorang wanita" jawab Raihan
'Apakah hanya perasaanku saja' ,ucap Cavin dalam hati
"Ah!" Seru Raihan tiba tiba hingga mengagetkan Cavin
"Bukankah anda menghadiri pesta dua hari yang lalu? mungkinkah anda bertemu denganya di sana?" Lanjut Raihan kepada Bossnya
"Aku pulang cepat waktu itu dan tidak berbicara dengan wanita manapun, oke?"
Sahut Cavin
"Sudahlah lebih baik kita masuk sekarang, meetingnya sebentar lagi" Lanjut Cavin
Kemudian Cavin melanjutkan berjalan menuju gedung di depan mereka dengan diikuti oleh Raihan sang asisten.
.