Di malam harinya, Luna kembali keluar kamar lebih awal untuk menyambut makan malam bersama Rafael. Kali ini dia mengenakan gaun berwarna hitam yang menjuntai hingga menutupi hampir seluruh kakinya. Namun lagi-lagi bahu dan lehernya dibiarkan terekspos, dengan rambut yang disanggul tinggi.
Namun tak seperti biasanya, Luna memutuskan untuk tak membantu para staf menyiapkan makanan. Dia malah langsung duduk di kursi yang biasa di tempati, seraya menunggu Rafael keluar kamar. Tampak melamun sambil memandang kosong hamparan laut yang menjadi latar belakang utama dari pemandangan tempat itu.
'Aku jadi ragu lagi.' Itulah yang bergumam di hatinya. 'Setelah menjalani semalam dua hari di tempat ini. Awalnya kupikir aku akan baik-baik saja dan fokus dengan misiku, namun ternyata kenangan masa lalu kami juga sangat mempengaruhiku. Menimbulkan segala jenis emosi yang terpendam selama belasan tahun lamanya.'
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com