Setelah Krystal tidak bisa membujuk dan mengejar Vero yang masih di selimuti oleh amarah nya , akibat perbuatan buruk nya di masa lalu terbongkar oleh Jennie . membuat ia gelap mata dan memutuskan untuk kembali lagi masuk ke dalam Rumah Sakit untuk melabrak Jennie dan Irene yang menurut nya terlalu ikut campur dalam masalah orang lain
Braak
"Astaga , kau "belum sempat Jennie menyelesaikan kata nya , tangan Krystal lebih dulu melayang dan mendarat dengan keras di pipi mandu gadis bermata kucing itu.
Plaak
" Hey , kau ini kenapa? datang-datang langsung menampar teman ku seperti ku "kata Irene tak terima Jennie di perlakuan dengan kasar seperti tadi , sedangkan Jennie hanya diam saja menatap datar kedua wanita di depan nya.
"Harus nya aku yang bertanya seperti itu pada teman mu yang sok tau itu , beraninya dia membongkar masa lalu ku di depan suami ku. dia kira dengan begitu aku akan berubah fikiran dan kembali ke New Zealand huuh"
"Apa kau tidak pernah berfikir sama sekali dengan putra yang kau tinggal kan seorang diri di sana!! , apa kau juga tidak pernah berfikir bagaimana perasaannya selama satu tahun itu di tinggal oleh mu? apa kau tidak merasa bersalah karena sudah meninggal kan nya. bahkan , APA KAU TAU PUTRA MU ITU SUDAH TIADA SEKARANG "
Degh
Jantung Krystal seketika berhenti berdetak mendengar bentakan terakhir yang Jennie lontar kan pada nya
"Kau bercanda bukan? , bagaimana dia meninggal secepat itu. bukan kah penyakit nya itu masih tahap awal"bentak Krystal membuat Jennie tersenyum miring sebagai apresiasi dari bentakan yang Krystal lontar kan padanya
" Bravo-bravo , aku tidak menyangka ada wanita sejahat dirimu Nona Krystal. jujur , aku menyesal. sangat menyesal karena datang jauh-jauh dari NZ hanya untuk mengikuti permintaan terakhir Kevin agar menemukan mu di sini , kalau aku tau seperti ini jadinya. aku lebih baik mengabaikan permintaan Kevin dan hidup dengan tenang di New Zealand "Irene hanya bisa mengusap wajah nya kasar saat Jennie selesai menyelesaikan kata nya , yang menurut nya justru akan semakin menambah masalah.
"Aku tidak peduli kau ingin berkata apa tentang ku , tapi aku mohon katakan padaku apa benar Kevin sudah meninggal? "Jennie langsung turun dari bansal nya dan menatap tajam lawan bicara nya saat ini
"Ya , dia sudah meninggal. jadi kau tidak perlu khawatir lagi dia akan menjadi beban mu di masa depan , sekarang kau puas bukan?? "bentak Jennie lagi untuk kesekian kalinya , ia tidak bisa menahan diri untuk tidak marah jika berhadapan dengan Krystal yang sangat egois menurut nya.
Sementara itu , Krystal langsung menjatuhkan tubuh nya ke lantai dan meraung-raung tidak jelas. seperti nya ia begitu terpukul mendengar kabar buruk ini
" Kenapa hiks , kenapa kalian tidak ada yang memberitahu ku jika Kevin sudah tiada. bagaimana pun juga aku adalah ibu nya , aku yang telah mengandung nya selama sembilan bulan dan melahirkan nya dengan mempertaruhkan nyawa ku sendiri. tapi "
"Tapi kau sangat tidak berperasa'an dengan meninggal kan nya seorang diri sana , apalagi setelah dia di nyatakan sakit keras oleh Dokter kau pergi begitu saja tanpa memberitahu kan nya apapun , bahkan sedikit pesan pun kau tidak tinggal kan. apa semua itu tak membuktikan bahwa kau tak layak di sandang sebagai seorang ' Ibu' "kata Jennie dengan sedikit menekankan kata ibu di akhir kalimat nya , membuat Krystal sadar dan mengakui kesalahan nya dulu itu salah karena telah meninggal kan Kevin sendirian di ruangan Dokter yang menangani putra nya saat itu selesai menjelaskan riwayat penyakit yang di derita Kevin.
"Maaf , hiks hiks maafkan aku "kata Krystal di sela-sela tangisan nya itu berhasil membuat Jennie ikut menangis pula , sedangkan kan Irene lebih memilih keluar dari ruang rawat Jennie agar kedua wanita itu bisa lebih leluasa untuk berbicara.
" Kau tau? , dari pertama kali aku bertemu dengan nya satu tahun yang lalu. hingga Kevin menghembuskan nafas terakhir nya , dia masih sempat-sempat nya memikirkan ibu kandung nya. bahkan!! di usia nya yang terbilang muda seperti itu , dia sudah paham dan mengerti bahwa ibu nya tidak akan pernah kembali lagi ke sisi nya. tapi ia terus berharap bahwa kau akan kembali lagi untuk menjemput nya pulang , dia juga selalu menangis saat mengingat tentang mu. dan kau di sini hidup dengan nyaman dan bebas tanpa harus memikirkan putra mu yang tengah sekarat di negri orang , KAU ITU PUNYA OTAK TIDAK SIH"bentakan Jennie terakhir membuat Krystal perlahan merangkak mendekati kaki Jennie , dan bersujud di kaki gadis bermata kucing itu sambil menggumamkan kata maaf berulang kali.
"Maafkan aku , tolong maafkan aku. aku tau aku bukan lah ibu yang baik untuk Kevin , aku bahkan lebih mementingkan mengejar harta ketimbang menemani nya di saat-saat tersulit nya saat itu . bahkan hingga akhir hidup nya sekali pun aku mengakui bahwa aku tidak memikirkan nya sedetik pun , tapi aku berani bersumpah demi nama Tuhan bahwa aku benar-benar menyayangi nya. dulu , saat aku meninggal kan nya di Rumah Sakit. aku fikir hidup nya akan jauh lebih baik di urus di sana ketimbang ikut dengan ku dan menjadi gelandangan jalanan , karena saat itu aku benar-benar tidak mempunyai uang sama sekali. bahkan untuk pergi ke Indonesia saja aku mencuri nya lebih dulu dari dompet orang lain , jadi aku "
"Tapi tidak dengan meninggal kan nya juga kan , dia itu masih kecil. di usia nya saat itu adalah masa emas nya mendapatkan perhatian dari kedua orang tua nya , terlebih lagi kau adalah orang tua tunggal nya saat itu. seharusnya kau jauh lebih memikirkan nya ketimbang duniawi mu yang hanya sesaat itu "sindir Jennie setelah tadi memotong perkataan Krystal yang menurut nya hanya mencari alibi agar tidak di salah kan di sini
" Maaf kan aku , tolong berikan aku kesempatan untuk berubah. aku janji akan "
"KESEMPATAN KATA MU? , pantas kah kau berkata seperti itu meminta kesempatan padaku setelah menelantarkan anak mu sendiri!! Krystal. kau seharusnya sadar diri bahwa kesalahan mu ini tidak bisa di maafkan , menjaga satu anak saja kau tidak becus seperti ini. apalagi jika kau di berikan sekali lagi kesempatan dari Tuhan untuk menjadi orang tua. aku yakin serautus persen bahwa anak mu itu akan kembali mati di usia muda "
"Tolong jangan berkata seperti itu , kau tau bukan perkataan itu adalah sebuah do'a? aku tidak ingin masa depan ku semakin suram lagi jika itu sampai terjadi" Jennie yang mendengar kalimat Krystal langsung memberikan apresiasi berupa tepuk tangan yang cukup meriah dari nya
"Wah.. , hebat juga kau berakting Krystal. sebelum nya kau memohon-mohon padaku untuk memaafkan semua kesalahan mu , tapi dalam hitungan menit ucapan mu berubah dalam sekejap. dengan ini aku sudah memutuskan untuk tidak memberikan abu Kevin padamu , sekarang aku perintah kan kau untuk keluar dari ruangan ini atau aku menyeret mu secara paksa" ucap Jennie dengan sebisa mungkin menahan amarah nya kali ini , karena ia tidak ingin berlama-lama melihat wajah Krystal bermuka dua itu di depan wajah nya lagi.
"Tapi , aku"
"KELUAR" sentak Jennie dengan keras sambil menunjuk ke arah pintu keluar di ruang rawat nya , tak membuat Krystal gentar untuk mengikuti keinginan gadis bermata kucing itu.
Hingga kesabaran Jennie habis , dan ia menarik tangan Krystal yang masih memeluk kaki nya dengan kasar. lalu menghempas kan tubuh Krystal dengan kasar setelah ia membuka lebar-lebar pintu keluar nya
"Mulai saat ini , jangan pernah muncul lagi di depan ku atau aku akan membunuhmu jika kau berani menampakkan diri di depan ku. apalagi terbukti melakukan tindak kejahatan lagi " setelah menyelesaikan kata berupa ancaman itu ia langsung menarik tangan Irene untuk masuk kembali ke dalam ruang inap nya dan membanting pintu masuk dan keluar nya dengan kencang
Blaam
Sementara itu , Krystal yang di perlakuan secara tidak terhormat seperti tadi merasa di permalukan di depan umum. hingga ia bertekat akan membalas kan sakit hati nya suatu hari nanti
"Tunggu pembalasan dari ku Jennie Ruby"