Saat ini Takao sedang berlatih sendirian di Pantai karena jam yang ia miliki masih kosong.
Pertandingan selanjutnya akan digelar pada 6 hari lagi. Untuk bisa meningkatkan kemampuannya, Takao harus berlatih lebih keras lagi.
Meskipun terasa samar samar, ia bisa merasakan kalau ada hal yang membuatnya ingin menjadi pemain Basket.
Priiitt...
Sesaat ketika mendengar suara peluit, Takao langsung berlari dari satu tanda ke tanda yang lain dalam waktu yang singkat. Meskipun berlari diatas Pasir, Takao dapat berlari lebih cepat.
Dengan bantuan Kak Rani, Latihan Takao dapat berjalan lebih lancar dari sebelumnya.
Seusai latihan, Takao meminum minuman yang disiapkan oleh Kak Rani untuknya di Tas Pendingin Minumannya.
"Apa kau selalu melakukan yang seperti setiap harinya?" tanya Kak Rani sambil memberikan Handuk kepada Takao.
"Terima kasih banyak. Ya, aku selalu melakukan ini" jawab Takao sambil menerima handuk pemberian Kak Rani.
"Jika aku menjadi dirimu, aku tidak yakin bisa bertahan" ucap Kak Rani
"Awalnya aku juga tidak bisa melakukan hal ini. Tapi, akibat diriku yang Gemuk dulu, aku mendapatkan banyak Stamina"
"Ternyata usaha Reina untuk membuatmu kurus berhasil juga" jawab Kak Rani dengan sedikit bercanda.
Karena hari sudah sore, Takao membersihkan barang barang yang membantunya latihan tadi dan segera menuju ke Rumah.
Keesokan harinya, Takao bangun di Pagi Hari yang cerah dengan Sinar Matahari yang menyehatkan siapa saja. Sebelum pergi ke Sekolah, Takao latihan di halaman Rumah Kontrakannya.
"Aku berangkat dulu" ucap Takao kepada Kak Rani yang masih duduk santai di Meja Belajar untuk Menulis Cerita barunya.
"Ya, hati hati!" jawab Kak Rani.
Sesampainya di Sekolah, Takao langsung menuju ke Kelasnya dan menghidupkan Hpnya serta memasang Earphone untuk menyetel Lagu.
Hal lain yang disukai oleh Takao dari SMKN 42 adalah Guru tidak melarang muridnya untuk menyetel lagu menggunakan Earphone ketika sedang Pelajaran.
"Perhatian kepada Takao dari Kelas 10-Desain dan Model, silahkan menuju ke Ruang Tata Usaha Sekarang, Terima Kasih"
Secara tiba tiba, Takao yang sedang asik mendengarkan lagu dan memperhatikan penjelasan Guru langsung sedikit terkejut dengan panggilan mendadak itu.
Karena tidak ingin kena marah Maam Hazar yang merupakan guru paling galak di Sekolah, Takao langsung izin ke Guru yang mengajar untuk pergi ke Tata Usaha.
Ketika sampai di Ruang Tata Usaha, guru yang bekerja di bagian itu menyuruh Takao untuk segera pergi ke Ruang Kepala Sekolah.
"Permisi" ucap Takao yang baru masuk ke dalam Ruang Kepala Sekolah.
"Silahkan duduk, Takao!" ucap Kepala Sekolah.
Di tempat itu hanya ada Kepala Sekolah dan juga Guru BK saja dan tidak ada yang spesial.
Apa aku pernah membuat sebuah masalah dengan Sekolah? Batin Takao ketika dirinya sedang duduk.
Tak lama kemudian, Kepala Sekolah langsung mengatakan keinginannya yang memanggil Takao secara tiba tiba.
"Pertama-tama, saya mengucapkan selamat kepadamu dan Tim Basket Sekolah kita yang baru saja melaju ke babak selanjutnya" ucap Kepala Sekolah.
"Terima kasih Banyak" jawab Takao singkat
"Seperti yang kau tahu sebelumnya, Sekolah kita bekerja sama dengan Bali United Basketball Club"
"Iya, saya sudah mengetahui hal itu sebelumnya" jawab Takao
"Kemarin, CEO BUBC menelpon Sekolah karena suatu alasan. Mereka menelpon Sekolah karena tertarik dengan Bakat yang kau miliki" ucap Kepala Sekolah secara terang terangan.
Disisi lain, Takao hanya bisa mengerutkan dahinya saja ketika mendengar kata kata Kepala Sekolah.
"Apa yang mereka inginkan dari Siswa SMK biasa sepertiku ini?" tanya Takao singkat.
"Mereka memberikan Surat Rekomendasi kepadamu untuk menjalani Trial bersama Bali United Basketball Club yang diadakan 3 hari lagi di cabang kota kita" jawab Kepala Sekolah
Kali ini Takao benar benar tidak menyangka kalau akan ada Klub Basket Indonesia yang ingin menggunakan Jasanya sebagai Pemain Basket.
Selain itu, Bali United Basketball Club adalah Tim Basket Terkaya di Indonesia. Pasalnya, mereka bekerja sama dengan Perusahaan Tambang terbesar di Indonesia dan Dunia.
Perusahaan tersebut adalah Perusahaan Tambang yang asli milik Indonesia dan bukan Luar Negeri sejak awal.
"Jadi, apa yang harus saya lakukan untuk mengikuti Trial tersebut?" tanya Takao karena rasa penasaran menghantui dirinya.
"Datanglah ke tempat Trialnya hari ini dan berikan Surat Rekomendasi ini ke Staff yang bernama Pak Wawan!" ucap Kepala Sekolah sambil memberikan Amplop Kancing kepada Takao.
Sebelum itu, Takao harus memberikan tanda tangannya ke dalam Surat itu sebelum berangkat menuju ke tempatnya.
Seusai melakukannya, Takao langsung bangkit dari duduknya dan bersiap siap untuk pergi menuju ke Tempat Trial BUBC seperti kata Kepala Sekolah.
Kali ini Takao berpamitan kepada Guru yang mengajar di Kelasnya karena sudah mendapatkan izin untuk meninggalkan KBM.
"Maam, tunggu disini ya! Takao mau ngambil motor dulu" ucap Takao kepada Guru BK Sekolahnya.
"Ya, aku harap kau tidak membiarkan Gurumu yang masih sendirian ini menunggu terlalu lama" goda Maam Ratna kepada Takao sebagai Guru BK SMKN 42.
Memang benar kalau Maam Ratna masih muda dan belum menikah apalagi memiliki pacar.
Dalam waktu 3 menit saja, Takao sudah mengambil Sepeda Motornya dari Parkiran untuk membonceng gurunya yang cantik itu.
Meskipun rumah kontrakannya dekat dengan sekolah, Takao memakai Sepeda Motor karena ingin membeli sesuatu di Tempat yang agak jauh dari rumahnya.
Alasan kenapa Takao bersama dengan Guru BKnya adalah karena ia tidak mengetahui jalan menuju ke tempat Trialnya diadakan. Oleh karena itu, ia membutuhkan bantuan seseorang.
"Apa kau setiap hari pergi ke Sekolah dengan memakai Motor, Takao?" tanya Maam Ratna ketika di tengah tengah perjalanan.
"Tidak kok, hari ini saya membawa Motor karena ingin pergi ke Suatu Tempat untuk membeli hadiah" jawab Takao.
"Eeehhh.... Apa itu hadiah untuk pacarmu?" tanya Maam Ratna dengan sedikit menggoda Takao.
"Tidak kok. Saya masih tidak memiliki pacar. Itu hadiah untuk seorang Teman saja" jawab Takao
***
Sesampainya di Tempat Trial, Takao tidak terkejut dengan besarnya Gedung Olahraga tersebut karena itu tidak ada gunanya.
Kali ini ia dan Maam Ratna langsung menuju ke tempat yang Administrasi dengan membawa tas kecil yang dibawa oleh Maam Ratna.
"Selamat Datang, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Pelayan Administrasi di meja Resepsionis.
"Kami berdua ingin bertemu dengan Staff yang bernama Pak Wawan. Apa beliau ada disini?" tanya Maam Ratna kepada Pelayan tersebut.
"Atas nama siapa kalau boleh tahu?" tanya Pelayan itu.
"Atas Nama Takao Himura dari SMK Netral 42" jawab Maam Ratna.
"Silahkan menuju ke Ruang Tunggu terlebih dahulu. Saya akan memanggilkan Pak Wawan"
"Baik, Terima kasih banyak"
Tak lama kemudian, Guru dan Murid itu tadi langsung menuju ke Ruang Tunggu seperti yang diperintahkan oleh Sang Pelayan tadi.
Karena penasaran dengan keadaan sekitar, Takao memutuskan untuk berjalan jalan di sekitar Gedung ini dan melihat ada banyak hiasan tentang sejarah.
Selain itu, ada juga tempat untuk latihan yakni di Lapangan Basket di dalam Gedung.
Ternyata benar kalau BUBC berhak menjadi Tim Basket Terkaya di Indonesia saat ini. Batin Takao setelah melihat lihat daerah sekitar Gedung.
Kali ini Takao kembali menuju ke Ruang Tunggu karena yakin kalau dirinya telah membuat Maam Ratna sendirian terlalu lama.
"Maaf telah membuat kalian menunggu terlalu lama. Saya adalah Wawan, orang yang memberikan Surat Rekomendasi dari CEO BUBC kepada anda, Takao Himura" ucap seseorang yang memiliki badan kurus.
"Tidak apa apa. Saya adalah Guru BK SMKN 42, Ratna"
"Senang bertemu dengan anda. Saya akan memandu kalian menuju ke Ruangan saya" ucap Pak Wawan.
"Baik" jawab Maam Ratna lalu membawa barang barangnya bersamanya.
Meskipun sedang berada di Gedung Trial BUBC, Takao tetap tidak bisa menghilangkan kebiasaan buruknya itu yakni melakukan Drible sambil berjalan ketika berada di Tempat besar.
Banyak orang yang melihati Takao dengan wajah penasaran karena kebiasaan yang dilakukan oleh dirinya sendiri itu.
Sesampainya di Ruangan Pak Wawan, Takao menghentikan kebiasaannya itu dan mulai memberikan Amplop yang berisikan Surat Rekomendasi mengikuti Trial tersebut.
"Ini melebihi ekspetasi kami" jawab Pak Wawan setelah melihat Surat Rekomendasi tersebut.
"Jika BUBC tidak bisa memenuhi Syarat tersebut, SMKN 42 tidak akan memberikan jasa Takao kepada anda" ucap Maam Ratna sesaat ketika Pak Wawan sudah membaca Surat Rekomendasinya.
"Sekolah kalian sudah bekerja sama lama dengan kami. Tapi kenapa kalian malah memberikan kami Syarat seperti ini?" tanya Pak Wawan.
"Mungkin ini mendadak. Tapi, pada pukul 00.00 WITA tadi, Kerja Sama kami dengan BUBC telah berakhir setelah 5 tahun lamanya. Jadi, kami lebih bebas untuk meminta hal itu" lanjut Maam Ratna.
Kali ini Pak Wawan yang penuh perhitungan harus dikalahkan oleh Maam Ratna yang berusia 20 tahun lebih muda darinya.
Disisi lain, Takao yang sejak tadi berdiam akhirnya mulai membuka suaranya kepada Pak Wawan.
"Saya menerima untuk ikut ke dalam Trial kali ini bukan karena nama BUBC melainkan karena nama Perusahaan Tambang yang bekerja sama dengan kalian" jawab Takao.
"Sepertinya aku telah salah karena membiarkan hal kecil seperti ini menghantuiku" ucap Pak Wawan.
"Bagaimana pun juga, meskipun tidak mendapatkan Surat Rekomendasi, saya tetap akan masuk ke dalam BUBC" ucap Takao.