"Ya gue tanya, kenapa harus gue. Bukannya badboy kayak lo banyak pacar ya?" ucap Stella tersenyum singkat menatap ke arah Vano.
"Ya karna lo cantik." spontan Vano.
"Ahahaha lo itu aneh deh. Apaan coba ngajak gue, oke deh sebagai temen lo di sini gue mau." jawab Stella membuat hati Vano senang, gembira . Tak sadar jika tangannya mengepal dan yes kegirangan.
"Tapi inget jangan macam-macam sama gue." ancam Stella, kini tatapannya tajam.
"Ya ampun ra, ya gak lah. Sebrandal-brandalnya gue. Gak mau nyakitin perempuan." ujar Vano. Menatap kearah Stella yang kini sedang menggigit bibir bawahnya.
"Jangan gigit bibir napa, bikin ngiler tau." lanjut Vano, membuat Stella berhenti menggigit bibirnya lalu mencubit lengan Vano.
"Aw, sakit." desis Vano.
"Lagian lo ngomong apasi????" gemas Stella.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com