Renno mengecup pipi Lisa sekilas.
Lisa menggandeng lengan suaminya. Kalau bumil jalannya mesti kudu ati-ati. Untung suaminya pengertian. Renno membukakan pintu untuk istrinya. Lisa terlihat bahagia.
Pemandangan itu membuat Jino menjadi pengecut. Anak itu anaknya, tapi kenapa ia masih terdiam seperti Keong yang di kutuk.
Bodoh. Semua akan hilang kalau dirinya hanya diam dan diam.
Hanya karna Lisa kasar dengan Bella, ia memilih untuk tidak menggubris wanita yang ia cintai. Semakin besar kepala pula Bella jika di pihak terus. Jino kembali masuk ke dalam rumah lalu menuju kamar Bella. Tapi Bella tidak ada di kamarnya. Dimana gadis itu?
Jino merasa ada sesuatu yang mengganjal dipikirannya.
Kenyataannya, tak semua orang siap dengan hari esok. Tak semua orang siap menerima sesuatu yang mungkin tak pernah terpikirkan sebelumnya. Hal ini juga terjadi pada seorang pria di Jakarta selatan, beberapa tahun yang lalu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com