Setelah berada di dapur, ia mencari mie instan yang biasa disiapkan oleh Bi Minah. Ketika Marvel sedang mencari tiba-tiba kedatangan Siska yang mengenakan pakaian cukup berani malam-malam ditempat kerja. Cukup mengherankan sehingga Marvel tak berani menatap ke belakang lagi.
"Maaf Tuan. Saya tidak tahu karena baru saja terbangun dari tidur." ujar Siska.
"Pergilah ke kamarmu. Jangan membuatku marah malam-malam. Lain kali jangan seperti ini!" sentak Marvel. Marah adalah cara terbaiknya agar Siska tidak keterlaluan lagi, makin lama makin jadi melunjak kurang ajar.
Siska langsung masuk ke dalam kamarnya lagi. Ia takut kalau Marvel sudah marah.
"Sialan. Bukannya dia menghargaiku malah seperti memancing. Memangnya dia pikir aku ini siapa? Sama sekali kau tidak tergoda." gerutu Marvel.
___
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com