"Kau orang itu kan?" tanyaku.
Tere mengangkat tangannya menghadap wajahku. "Jangan ganggu aku dulu." Kemudian kembali menyibukan diri dengan pisang dan karton juga lakban.
"Tinggal jawab saja apa susahnya sih-" Ucapanku terpotong oleh jari telunjuk yang menempel tepat di depan bibirku. Gadis kurang ajar ini benar-benar menguji kesabaranku. Aku pun menepis tangannya. "Apa yang-"
"Sabar sedikit bisa tidak sih?!" Tere menggeram. "Kau tidak lihat aku sedang sibuk begini?!"
Sungguh sangat aneh dunia saat ini. Mengapa orang yang benar-benar bersalah malah bersikap sangat kasar seperti ini. Memang dugaan awalku tak pernah salah. Manusia-manusia sejenis ini lah yang kerap kali menguji kesabaranku. Dan, daripada aku membuang energi untuk hal yang tak penting, akan lebih bijak apabila ku biarkan saja gadis aneh ini sibuk dengan urusannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com