webnovel

Ms. vs Mr.

"Ingat! Ini hanya berlaku 1 tahun. Jangan sampai kau jatuh cinta padaku." - Jenlisa Ashlee - "Jangan terlalu sombong, kau bukan seleraku." - Alex Pratama Wijaya - Bagaimana jadinya jika seorang playgirl harus dipaksa menikah dengan seorang playboy melalui perjodohan antar keluarga??

Liie_ · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
44 Chs

Syaratnya

"Aish kau menyebalkan sekali. Aku ingin tau siapa wanita yang mampu mencuri hatimu nanti. Kau harus mengenalkannya padaku kelak. Dia adalah wanita yang sangat hebat bisa mencuri hati pria dingin sepertimu."

"Kau akan tau nanti."

**

"What?! Jadi kau sudah terpincut wanita lain? Siapa? Kenalkan padaku."

"Sudah, habiskan makananmu. Kita akan pulang setelahnya." , "Baiklah baik. Kenalkan padaku kalau kau sudah siap." , "Hmm.."

Mereka pun makan malam dengan tenang. Ketika selesai, mereka segara pergi dan pulang.

Dalam perjalanan pulang pun dipenuhi dengan bincangan kecil dan santai,

"Hei thank you yah udah mau nemenin hari ini. Take care di jalan, see you tomorrow."

"Iya, masuk lah sana. Aku pulang dulu, byee."

Adit pun pulang dengan di iringi lambaian tangan Lisa di luar.

Setelah mobil Adit menghilang, baru lah ia masuk ke rumah. Saat masuk, Lisa kaget melihat Alex ada dirumah duduk manis dengan kedua orang tua nya.

Menengok ke arah pintu secara bersamaan, "Dari mana saja kamu? Di telpon berkali-kali tidak bisa."

Mengangkat sebelah alisnya, lalu menetralkan keterkejutannya dan kembali ke sedia kala. Berjalan maju kedepan sambil menjawab, "Dari mall, Ayah tidak lihat aku bawa banyak belanjaan?"

Duduk di sofa dan menaruh barang belanjaannya di lantai, "Sayang, ada Alex disini. Dia sudah datang dari tadi tapi kau tidak bisa dihubungi terus-menerus." ujar Mami nya lembut.

"Kemana handphone mu? Apa kau tidak tahu kami khawatir?" ucap Papi nya tegas.

Ia selalu tidak bisa berdebat dengan Papi nya, jadi ia memutuskan menatap Alex dengan kesal, 'Si pria sialan ini, gara-gara dia datang kesini, Papi jadi marah padaku.'

"Untuk apa kesini malam-malam begini? Ini sudah jam 11, pulanglah sekarang." ujarnya dengan nada yang ditahan agar tidak marah.

"Begitu caramu bicara pada orang yang sudah menunggumu dari tadi disini?" , "Papiku sayang, aku hanya bertanya. Dia saja tidak berkomentar, Papi kenapa malah marah-marah?"

"Tidak apa-apa Om, mungkin saya bisa bicara dengan Lisa berdua saja di luar sebentar Om, Tante." , "Ayo cepat kalau gitu." ucap Lisa lalu segera berdiri.

Mereka pun keluar rumah dan menuju taman dibelakang. Lisa pun langsung duduk di ayunan. Sedangkan Alex duduk di kursi taman yang ada tepat di depan ayunan.

"Ada apa? Siapa yang menyuruhmu kesini?"

"Aku hanya ingin memberikan surat perjanjian kita. Tapi siapa yang sangka kau baru pulang dengan pria lain."

"Bukan urusanmu. Tunggu lah sebentar disini, aku akan ambil syarat ku juga." mengangguk setuju, Lisa segera lari kedalam rumah dan mengambil syaratnya yang ia simpan rapih dalam kamar.

••

Setelah kembali ia segera menyerahkannya pada Alex, "Syarat ku tidak banyak. Tapi kau harus menyetujui semuanya. Jika tidak, aku akan batalkan pernikahan ini."

"Kita bisa bicarakan jika ada yang tidak sesuai, jangan asal ambil keputusan, oke? Ini punya ku baca lah dulu." sambil menyerahkan miliknya dan mengambil milik Lisa,

Mereka saling membaca syarat masing-masing.

Kedua alis Alex sudah mengernyit sejak syarat pertama namun semakin mengkerut setelah membaca semua syaratnya.

Diperbolehkan selingkuh? Tidak melakukan hubungan suami istri? Tidak bisa mencampuri hubungan satu sama lain?

Yang benar saja, untuk apa guna nya menikah kalau tidak mendapat kesenangan apapun? Apa dia gila? Melirik sekilas memandang Lisa yang santai-santai saja, ia kesal melihatnya.

Tentu saja Lisa santai, syaratnya hanya ada 2, yang pertama adalah menuruti segala perintah yang diberikan Alex padanya. Yang kedua adalah tidak merepotkan atau merugikan pihak pasangan.

Tentu Lisa setuju, untuk syarat pertama ia sudah mengantisipasinya di dalam syarat yang ia buat untuk Alex, jadi apapun yang ia minta pastilah sanggup diterima.

Sedangkan syarat kedua, jelas pasti akan di terimanya. Ia pun tidak suka menyusahkan orang lain selama ini, tentu ia sanggup memenuhinya.