webnovel

Mr, positif

Di kantor polisi, kini buk Rodiah sedang duduk di pojokan, setiap saat ia hanya terdiam sambil menangis, mungkin saja ia merasa menyesal atau karena sudah gila.

"Buk, ini makanan untuk ibu, dari kemarin ibu belum makan, ayo di makan!" Ujar sipir wanita di sana.

Namun, makanan itu malah di buang oleh buk Rodiah.

"Gak mau, aku gak mau makan, aku maunya itu bebas dari sini, aku gak salah ya, kenapa aku harus di penjara, anak itu memang harus di gugurkan, kalo tidak nanti aku akan malu!" Buk Rodiah berteriak dengan sekencangnya.

Membuat sipir itu terkejut.

"Astagfirullah, buk sadar buk, ibu gak boleh kaya gini, seharunya ibu itu berpikir dan merenung atas apa yang telah ibu lakukan kepada mendiang anak ibu dan juga cucu ibu!"

"Aku gak mau punya cucu dari hasil jual diri, lebih baik mereka berdua mati, iya lebih baik mati hahaha." Buk Rodiah sepertinya memang sudah kehilangan kewarasannya.

Supir itu hanya mampu menggelengkan kepalanya dan meninggalkan buk Rodiah.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com