Semua suster sudah berkumpul di ruangan Mona, karena mereka juga syok dengan apa yang sedang terjadi.
"Pak, tolong lepaskan cengkraman tangan nya, nanti bisa-bisa pasien meninggal karena kekurangan oksigen pak!" Ujar suster
Papah Mona melotot dan menatap tajam ke arah suster tersebut.
"Kalian tau, gara-gara anak ini, aku saat ini di kejar-kejar oleh penagih hutang, kalian tau, gara-gara anak ini sakit, aku sekarang sudah tidak punya apa-apa." Papah Mona mencekik Mona lebih kencang.
Di saat itu, Mona hanya bisa pasrah, dengan apa yang terjadi, jika memang dia harus meninggal di saat itu, ia iklas.
Tiba-tiba, cekikan itu terlepas di saat Mona sudah merasa pasrah.
"Uhuk, uhuk." Mona memegang lehernya yang terasa sangat menyakitkan.
Ternyata, ayahnya Mona sudah terkapar di bawah lantai, ayah Mona di suntik obat bius oleh dokter di sana.
"Dok, terimakasih, karena sudah membantu saya." Mamah Mona membungkukkan badannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com