webnovel

kesedihan

Kenzo menatap luka itu dengan tatapan datar

"Apakah ini sangat sakit, apakah sekuat itu?" Kenzo mengelus luka itu.

Niken yang tak mengeluarkan sepatah katapun hanya menundukan wajahnya.

Kenzo langsung menarik tangan Niken lembut untuk ikut dengannya.

"Kemana?" Ujar Niken sambil mengikuti langkah Kenzo.

"Kita obati dulu tangan kamu, jangan sampai di biarkan!" Kenzo terus menarik Niken.

Kali ini Kenzo membawa Niken kedalam kamarnya.

"Kenapa kita kesini, kenapa Tidak di luar saja?" Niken terlihat gelagapan.

"Kenapa, bukanya ini adalah kamar kamu juga, bukanya kamu berhak ada di sini?" Kenzo berbicara sambil membuka laci kamarnya.

"Tapi, aku kan sudah punya kamar, kita di luar saja, aku gak bisa di sini!" Niken ingin melangsungkan kakinya.

"Mau kemana, diam!" Kenzo menarik ujung baju Niken.

Hingga Niken kesulitan untuk bergerak.

Niken tersenyum kuda.

"Heheh, aku mau keluar, di sini agak panas," Niken mencoba mencari alasan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com