webnovel
#TRAGEDY
#WEREWOLF
#AKSI

Monster di Batavia

Berakhir dalam 11 - 12 Chapter terakhir. Kisah ini, adalah kisah dari sebuah harapan. Kisah ini juga kisah dari sebuah perjuangan. Kisah dari sebuah cita, kisah dari sebuah asa. Kisah dari seorang gadis bernama Anna, yang kehilangan ingatannya di tengah para penjajah VOC yang bisa merubah wujud mereka. Terbagi dalam tiga babak besar, dimana pada awal tiap babaknya akan di gambarkan keseluruhan alurnya dalam satu puisi singkat. Kisah ini mengangkat catatan sejarah bangsa dalam genre cerita fantasi yang mendebarkan. Mengambil setting di tiga masa berbeda, kisah ini akan membawa pembaca untuk bertualang dan menyaksikan koneksi dari perjuangan para pahlawan Nusantara. Cuplikan : "Di mana ini!?" kata pikirannya mengacau. ... Blap! Blap! ... tiba-tiba dua lampu pijar bersinar. "... Het feest!! ... kita sambut bersama ... ANNA!!" Kemudian ... desahan makhluk yang belum pernah ia dengar ... Slurrpp!! "... AAAAA!!!" "Jangan takut gadis manis, tulangmu tak akan kami sisakan sedikit pun"  "Tidak!" " ... mari kita lihat seperti apa rasa yang dimiliki daging lembutmu ... " "HHYYAAAAAAAA ... TIDAK TIDAK! ...  JANGAN ... JANGAN MENDEKAT! SANA PERGI ...  TIDDAAAAAKKKKKK!!!" Batavia 1628, sebagai salah satu wilayah jajahan VOC kota bergaya eropa ini berubah menjadi tempat yang sangat mencekam. Kemudian tepat di suatu bangunan megah yang berada di tengah kota, digelarlah suatu pesta dansa tepat saat pertengahan malam. Bulan bersinar bulat, tarian dan musik klasik pun mulai diputar, dan seketika lampu ruangan itu dimatikan. Saat itulah panggung mencekam Batavia dibuka....

Tom_Ardy · Geschichte
Zu wenig Bewertungen
95 Chs
#TRAGEDY
#WEREWOLF
#AKSI

BAB XII Napas dan Nyawa

Semua terdiam.

Kata-kata Belphegor sungguh mengagetkan setiap orang disana, termasuk Pelsaert sendiri.

"Waibe!!"

"Dimengerti!!"

Slash!!

Satu tebasan miring, meluncur dari bawah ke samping atas tubuh Belphegor dan segera meninggalkan luka yang cukup dalam di perut tambunnya itu.

"Akh!! Sialan!!"

Diluar dugaannya, tebasan bilah biru keungu-unguan katana Watanabe ternyata meninggalkan rasa sakit yang amat menyengat. Menyebarkan rasa panas dan nyeri hingga keseluruh tubuhnya.

Belphegor pun terpaksa harus melompat kebelakang beberapa langkah, kemudian menghempaskan serangan balasan kearah tanah untuk mencegah terjangan lanjutan dari sang samurai.

Selanjutnya yang dapat dilakukan Belphegor hanyalah tertumpu di tanah dengan salah satu lutut dan tangannya. Napasnya yang semakin berat juga tak mengijinkannya beristirahat, terlebih lagi luka itu tak mau menutup sembuh.

"Hee, ... Ada apa iblis? Apa kau tahu kalau wajahmu benar-benar berubah, he he?"