webnovel

Monster di Batavia

Berakhir dalam 11 - 12 Chapter terakhir. Kisah ini, adalah kisah dari sebuah harapan. Kisah ini juga kisah dari sebuah perjuangan. Kisah dari sebuah cita, kisah dari sebuah asa. Kisah dari seorang gadis bernama Anna, yang kehilangan ingatannya di tengah para penjajah VOC yang bisa merubah wujud mereka. Terbagi dalam tiga babak besar, dimana pada awal tiap babaknya akan di gambarkan keseluruhan alurnya dalam satu puisi singkat. Kisah ini mengangkat catatan sejarah bangsa dalam genre cerita fantasi yang mendebarkan. Mengambil setting di tiga masa berbeda, kisah ini akan membawa pembaca untuk bertualang dan menyaksikan koneksi dari perjuangan para pahlawan Nusantara. Cuplikan : "Di mana ini!?" kata pikirannya mengacau. ... Blap! Blap! ... tiba-tiba dua lampu pijar bersinar. "... Het feest!! ... kita sambut bersama ... ANNA!!" Kemudian ... desahan makhluk yang belum pernah ia dengar ... Slurrpp!! "... AAAAA!!!" "Jangan takut gadis manis, tulangmu tak akan kami sisakan sedikit pun"  "Tidak!" " ... mari kita lihat seperti apa rasa yang dimiliki daging lembutmu ... " "HHYYAAAAAAAA ... TIDAK TIDAK! ...  JANGAN ... JANGAN MENDEKAT! SANA PERGI ...  TIDDAAAAAKKKKKK!!!" Batavia 1628, sebagai salah satu wilayah jajahan VOC kota bergaya eropa ini berubah menjadi tempat yang sangat mencekam. Kemudian tepat di suatu bangunan megah yang berada di tengah kota, digelarlah suatu pesta dansa tepat saat pertengahan malam. Bulan bersinar bulat, tarian dan musik klasik pun mulai diputar, dan seketika lampu ruangan itu dimatikan. Saat itulah panggung mencekam Batavia dibuka....

Tom_Ardy · Geschichte
Zu wenig Bewertungen
95 Chs

BAB X Magus dari Timur

Semesta Primordial, Masa Prasejarah

"Aku ingin hidup"

.

.

.

Suatu suara, jauh dari dalam kegelapan statis, dimana seharusnya tak ada udara, dimana seharusnya tak ada suara...

Namun suara itu menggema dari dalam kegelapan statik tersebut. Sedangkan di luar kegelapan itu, suatu harmoni melayang-layang kesana kemari, selama ratusan tahun, selama jutaan tahun. Tak menanti satu apapun, tak mencipta satu apapun, begitu pun tanpa ditemani satu apapun, terkecuali kekacauan.

Meskipun kekacauan tersebut teramat jauh, dan tak mungkin bagi kekacauan tersebut untuk menjangkau harmoni yang melayang-layang. Dan kekacauan tersebut pun tak pernah sekalipun berharap untuk dapat mendekat pada harmoni tersebut, karena memang begitulah sifat keduanya. Yangmana tak menyangkal eksistensi satu sama lain, namun tak juga menginginkan antara satu sama lain, dan mereka menyebut hal tersebut kesetaraan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com