"Bukan tempatku untuk menanyakan kehidupan cintamu," kata Andy agak kaku saat mereka berdua.
"Tapi itu adalah tempat 'teman baik'," goda Leon, namun kecewa saat senyum tak kembali tersungging di bibir Andy. "Aku mengatakan sesuatu sebelumnya yang mengganggumu. Apa itu?"
"Tidak, kamu tidak melakukannya." Tanggapan Andy datang dengan cepat ketika dia mengambil gelasnya untuk menyesap anggurnya.
"Jangan berbohong."
Mata Andy tertuju ke wajah Leon dan menyipit di atas tepi kaca. Mengatur gelas dengan hati-hati di atas meja, Andy duduk kembali di kursinya . Dia tampak seolah-olah berusaha tampil biasa dan santai, tetapi tidak ada ketegangan yang hilang di tubuhnya. "Jika kita bertemu dalam keadaan normal, apakah menurutmu kita bisa berteman?"
"Tidak," kata Leon tanpa ragu-ragu.
Andy mengangguk, rahangnya terkatup mendengar pernyataan tegas itu.
"Jawabanku tidak ada hubungannya denganmu," lanjut Leon. "Aku tidak punya teman. Setidaknya, bukan apa yang ada dalam pikiranmu."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com