webnovel

End world!

"Aaaargg!!!!"

"shesshs!!"

Berbagai jenis suara berisik dan melengking memenuhi area sekitar. Adapun darimana asal suara suara berisik ini berasal adalah suara yang dihasilkan oleh kerumunan mob yang memiliki penampilan yang sama yaitu monster memiliki tubuh tinggi dan seluruh tubuh berwarna hitam atau bisa dikenal sebagai enderman.

Pada awalnya ketika tiba di end world Arshal hanya ingin fokus pada satu tujuan yaitu membunuh ender dragon yang terbang dilangit tapi kini dia terpaksa memasuki situasi melawan sekumpulan monster monster yang berniat membunuhnya yang mana ini berlawanan dengan niat awalnya.

Enderman sebenarnya merupakan salah satu mob langka yang memiliki sifat netral, bahkan semenjak dirinya tiba didunia ini dia sangat jarang mengalami konfrontasi dengan mob ini dibandingkan dengan mob lainnya.

Selain kemunculan enderman yang langka di overworld, enderman juga memiliki kemampuan yang merepotkan membuat dia merasa enggan berkonfrontasi dengan mob jenis ini jika tidak ada kebutuhan untuk memiliki ender pearl, dan tentu saja jika dia merasa gabut itu akan menjadi beda cerita.

Kembali ke topik awal, adapun penyebab mengapa dirinya bisa dalam situasi saat ini adalah disebabkan dia melihat wajah mereka sekilas. Ya... Dia mau tidak mau secara tidak sengaja melihat wajah mereka beberapa saat bahkan disudut garis pandangnya membuat mereka langsung menyerang dengan agresif. Huh... sungguh makhluk sensian.

"berisik brengsek!" teriak Arshal yang merasa kesal akibat mendengarkan suara suara yang mengganggu ini terus menerus ditambah berkat kemampuan mereka.

Menggunakan tangan astralnya, dia menebas satu enderman berisik yang menjaga jarak darinya dan pada saat yang sama menggerakkan tangan kanannya yang memegang pedang untuk menebas tubuh enderman yang muncul disisi kanannya.

Enderman yang terkena serangan tak terlihat langsung mati terbakar menjadi partikel . Dan ayunan tebasan yang dilancarkannya saat tepi pedang akan mengenai tubuh hitam, enderman itu menghilang hanya meninggalkan jejak seperti bunga sakura di udara.

Mendecakkan lidahnya, Arshal merasa kesal akibat kejadian yang berulang kali ini. Dan inilah penyebab dirinya terlalu malas untuk menghadapi mob ini. Selain tempat kemunculan yang sulit ditebak, mereka juga dapat menghindar dengan teleportasi.

Dalam keadaan penglihatan dari sudut pandang ketiga, dia dapat melihat enderman dijarak jauh berkeliaran dengan tenang tetapi tidak menjadi agresif ketika dia melihatnya dalam perspektif ini.

Tampaknya dia telah menemukan cara untuk melihat mereka tanpa berkelahi, yah walau udah agak terlambat sih.

Dari sudut ketiga Arshal melihat enderman muncul disisi belakang tubuhnya secara tiba tiba diiringi oleh efek seperti bunga sakura bertebaran.

Menggunakan tangan astral dia menyerang enderman disisi belakangnya dilanjutkan dengan memanfaatkan momen ini untuk menebas enderman lain didepannya.

Tetapi pada saat yang sama dalam sudut pandang ketiga dia melihat enderman baru muncul disisi belakangnya ketika dia baru saja membunuh yang sebelumnya, dan sebelum sempat bereaksi seperti diharapkannya dalam sekejap dia merasakan rasa sakit.

Serangan mereka tidak memiliki ancaman kematian terhadapnya, berkat efek status dimilikinya mengimbangi kerusakan dialaminya, tetapi rasa sakit ini tetap saja membuatnya jengkel!

"tch! Matii!!!"

Sudah merasa sangat kesal, Arshal memanfaatkan momentum memutar tubuhnya sehingga melakukan tebasan sekuat tenaga untuk menebas langsung dengan tangannya sendiri, tapi pedangnya hanya menebas udara.

Kesal kejadian yang berulang kali dia tidak lagi dalam mood meneladeni para enderman ini lagi. Jadi dia memutuskan untuk mengabaikan segerombolan enderman ini saja dan kembali pada tujuan awalnya.

Memegang ender pearl di tangan kanan, mengabaikan rasa sakit akibat diserang Arshal melemparnya kearah puncak menara obsidian. Dan ketika salah satu serangan enderman akan mengenai lagi sosok didepannya menghilang dari posisinya.

"hargg?"

Melihat orang yang berani melihat mereka menghilang, sekelompok enderman ini mengeluarkan suara tinggi dengan nada bingung.

Tidak lagi melihat orang mereka incar, para enderman ini berhenti mengeluarkan suara bernada tinggi dan mulai berkeliaran dengan damai lagi.

Di tepi puncak bangunan hitam seperti menara, Arshal yang berada di ketinggian melihat bagian bawah kearah enderman yang mulai berkeliaran dengan damai lagi, dan tentu saja keadaan dia saat ini dalam perspektif ke tiga agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Melihat mob merepotkan ini dengan tenang bubar, andai saja dia memiliki jari saat ini sudah pasti dia akan mengancung kedua jari tengahnya saat ini!

"huh! Lupakan saja!"

Arshal yang masih kesal berniat mengejek salah satu enderman lagi dengan menembakan panah untuk mengejek 'hey bisakah kau teleport kesini?~' Tetapi kembali mengurungkan niatnya agar tidak terlibat pertempuran merepotkan lagi.

Memutar tubuh dan mengubah kembali perspektif normal, dia melihat secara dekat sebuah kristal yang bergerak dengan rumit dihadapannya.

Mengulurkan tangan dengan rasa penasaran, dia mencoba menyentuh kristal didepannya dengan ringan. Tanpa diduga benda didepannya begitu rapuh hanya sentuhan sedikit langsung menyebabkan ledakan kuat tanpa mengeluarkan tanda-tanda akan meledak.

"uhuk! Uhuk! Tidak bisakah membuat tanda peringatan untuk benda yang mudah hancur sebelum dipajang?"

Rasa sakit dirasakan disekekujur tubuh, tetapi Arshal hanya bertingkah acuh tentang hal ini.

Merasa tidak masuk akal hanya dikarenakan sedikit sentuhan langsung membuatnya meledak, Arshal berpikir ini hanya skema jahat yang mengincar anak anak untuk memaksa orang tua mereka mengganti rugi kerusakan!

"ROAAAR!!"

Sebelum bisa melanjutkan pemikirannya, dia terbangunkan oleh raungan keras yang mendominasi dari sisi belakang.

Menoleh, dia melihat seekor naga hitam raksasa terbang menuju arahnya.

Naga itu membuka mulut, sebuah partikel keunguan mulai terkumpul dimulutnya, adegan ini seperti meriam scifi yang mengumpulkan daya sebelum menembak yang pernah ditonton oleh Arshal

Hahaha! Mati kau makhluk lemah! Beraninya kau menghancurkan hartaku!

Mungkin begitulah pemikiran naga itu ketika melepaskan kumpulan energi di mulutnya ke arah arshal yang menghancurkan kristal yang memberi naga itu rasa kekuatan tak ada habisnya.

Melihat bola energi ungu yang dilepaskan kearahnya, Arshal memasuki mode timeout dengan ekstrim secara spontan.

Waktu tampak berhenti, enderman yang berkeliaran berhenti bergerak, kepakan sayap naga pun tetap diam ditempatnya, tapi bukan waktu yang berhenti, kesadaran Arshal bisa melihat serangan bola energi ungu itu

Masih melaju menuju arahnya yang membuktikan waktu tidaklah berhenti.

Dalam serangan cepat atau lambat akan mengenainya, memegang obsidian ditangan dan pada saat yang sama sebuah dinding hitam yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah muncul secara misterius melindunginya dari serangan naga itu. Tentu saja dinding itu dibangun oleh Arshal menggunakan tangan astralnya.

Boom!!!

Baru saja keluar dari keadaan timeout sebuah suara ledakan yang keras langsung terdengar dari sisi lain dinding dibangunnya.

Ender dragon yang tidak menyangka serangan nya terhalangi oleh susunan blok yang sama, terbang melintasi sisi atas dinding.

"hehehe serangan mendadak? Nih rasain di tusbol panah!"

Menarik busur panah berkilauan, sebuah panah di tutupi oleh api melaju menuju bagian bawah ekornya.

"ROAAR!"

Marah karena diserang naga itu terbang kembali menuju Arshal dengan partikel ungu yang mulai terkumpul lagi.

Boom!

Dengan cepat bola keunguan itu meledak di tempat Arshal berada, setelah ledakan sosok armor berkilauan itu tidak dapat dilihat lagi.

Mengira sosok lemah yang lancang itu telah mati naga itu berniat kembali terbang dengan damai meski sakit hati karena salah satu hartanya telah hancur.

Boom! Boom!...

Beberapa suara ledakan familiar yang tidak lama baru saja didengar oleh naga tersebut, dengan cepat dia melihat harta harta berharganya, dan seperti diduga semua hartanya telah meledak!

Makhluk lemah beraninya kau menghancurkan semua hartaku!!!

Mencari pelaku dengan marah, naga itu melihat sosok yang familiar yang memegang tongkat bengkok berkilauan.

Kau lagi?!!

Sosok itu tentu saja Arshal yang selamat dari serangan naga itu dengan teleportasi ke menara lain menggunakan ender pearl.

"hehehe" melihat ender dragon yang terbang kearahnya untuk berniat menabrakkan diri dengan tubuh besarnya, Arshal menertawakan dengan keputusan bodoh naga itu.

Memasuki mode timeout dengan ekstrim, waktu kembali terlihat berhenti.

Menggunakan tangan astralnya menembakan panah berulang kali, merasa sudah mencapai batas, Arshal keluar dari mode timeout.

Ender dragon yang marah karena kondensasi nafasnya tidak berguna untuk membunuh pihak lain ingin langsung menggeprek makhluk lemah yang berani menghancurkan harta berharganya! Namun rasa sakit tidak ketahui mendadak dirasakannya.

Aku kalah? Tidaakk!!! setidaknya biarkan aku memberi sedikit pelajaran pada makhluk kurang ajar ini!!!

Arshal yang ingin pingsan namun tubuhnya menolak, duduk ditepi menara menatap dengan jelas ender dragon yang perlahan mengambang diudara melawan hukum gravitasi.

"naga ini tidak akan memasuki fase 2, bukan?"

Mengucapkan yang biasanya akan mengibarkan bendera, sayangnya author terlalu malas untuk melanjutkan sesi tambahan.

Mengeluar potongan semangka, Arshal menikmati pemandangan indah ini dengan rasa manis semangka dimulutnya.

Pada tubuh ender dragon melayang di tingkat ketinggian tertentu satu demi satu sinar cahaya memancar keluar dari tubuh hitam legamnya seakan akan tubuh besar dimilikinya akan meledakan kapan saja.

"kukira keras ternyata kertas, bahkan warden lebih sulit untuk dihadapi dibandingkan kadal bersayap ini ckckck." melihat cahaya itu Arshal mencibir dengan ringan.

ROAAAARRR!!!

Dalam adegan yang tidak berlangsung lama sebuah auman keras terakhir dari ender dragon bergema ke seluruh end world, tubuh besar yang mengeluarkan cahaya telah meledak! membuat letusan hujan bola kuning hijau berjatuhan.

Yah akhirnya!!!! Awalnya ragu membuat nih naga ikutin pola terbang tetapi kalau nih naga terbang g jelas kayak idiot keknya membosankan :V

Dessadiscreators' thoughts