webnovel

Ups

"Hei... hei, tutup mulutnya. Laler tu pada masuk" senggol Mia gadis Jawa Lampung yang tinggal di Bali.

"ish ganggu aja ci" ketus Nami.

Tanpa minat memerhatikan temannya yang tengah berbicara panjang lebar dengan suaranya yang benar-benar memusingkan. Akhirnya Ia hanya sesekali bergumam untuk menanggapi cuitan temannya itu.

Tiba-tiba matanya membelalak melihat lelaki yang sedari tadi menjadi minatnya berpelukan dengan mesra dengan wanita yang baru saja datang. Dan tanpa diduga sang pujaan pun menatapnya beberapa detik dan beberapa detik itu pula matanya saling bertabrakan serta menyapa.

Karna malu tertangkap basah ahkhirnya Nami memutuskan mengajak Mia pergi.

"Mi... pindah aja yuk" ajaknya sambil menggeret tangan temannya yang lagi menyeruput minumannya.

"Tar, elah napa ci orang lagi asik nyruput kok asal tarik" cegah Mia tak terima.

"Emang mau kemana? buru-buru amat" elaknya.

"Ntar juga tau"

Setelahnya Nami hanya mengajak Mia berputar dimall saja.

"Mi… makasih ya udah nemenin aku seharian ini. Besok aku kabari kalo mau jalan lagi" katanya dan Mia hanya mengacungkan jempolnya sambil lari menuju ojol pesanannya.

Nami hanya sesekali melihat ke depan sambil mendengarkan musik melalui telepon pintarnya sambil menghentakkan kakinya. Tak lama ojol pesanannya datang.

Nami hanya diam karna saking terkejutnya.

"Minami kobayashi?" tanya sang ojol dengan senyumnya yang manis dan Nami hanya mengangguk.

Lalu sang ojol hanya tersenyum sambil menyerahkan helm untuknya.

*****

Nami tak bisa melupakan kejadian barusan. Tanpa disangka dia bertemu lelaki tampan tadi.

Dia tersenyum sendiri sambil mempersiapkan pakaian untuk kerja keesokan harinya.

Ya dia adalah seorang pemandu wisata perusahaan asing.

Dia mulai menyamar sebagai lelaki sejak sebulan lalu dia melakukannya karna kakaknya yang seharusnya bekerja malah mengalami kecelakaan dan harus dirawat di rumah sakit serta memerlukan biaya yang banyak untuk kesembuhannya dan kakaknya juga tidak mau kehilangan pekerjaan yang menyenangkannya itu.

Maka jadilah Nami yang harus menggantikannya melakukan pekerjaan sang kakak.

Nami sendiri adalah guru bahasa inggris di sebuah lembaga pendidikan non formal.

Dia bisa berbicara bahasa Indonesia karna kakaknya sering mengajaknya menemui teman teman Indonesianya dan lama kelamaan dia mahir berbicara dalam bahasa tersebut.

Namipun sering diajak kakaknya ke Indonesia karena menemani kakaknya yang hobi bertraveling hingga akhirnya dia bertemu dan berteman baik dengan Mia.

*****

Sejak pagi Nami sudah bangun dan mempersiapkan diri untuk bekerja.

Dia membalut dadanya dengan kain yang cukup banyak sehingga tak menampakkan lekuk tubuh wanitanya.

Diapun bersyukur karna tinggi badannya hampir sama dengan saudara lelakinya dan wajah yang hampir serupa yang memang karena mereka kembar identik dan hanya berbeda jenis kelamin.

Hari ini dia harus datang ke kantor pusat bersama rekannya yang lain dari yang berasal dari Bali.

"Selamat pagi" sapanya pada seorang wanita cantik bernama Sandra... dengan senyum yang ramah Sandra pun membalasnya.

" Selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu?"

" Um... begini saya adalah Kotaro Kobayashi... karyawan yang diutus dari kantor di Jepang untuk menemui kepala cabang disini.

Dan mengantar Bapak David Resmana untuk perjalanannya ke Jakarta untuk menemui kepala cabang disana".

Sandra hanya mengangguk serta menelepon untuk memastikannya.

Tak berapa lama datang seorang pria tampan yang membuatnya kembali terpaku. Pertemuannya yang ketiga ini membuatnya lama tak bisa berbicara bahkan berkedip. Hingga dehaman yang kencang akhirnya mengembalikannya pada kenyataan.

"Selamat pagi. Saya David Resmana, kepala cabang link travel and tour. Mari silahkan masuk." katanya sambil menyalami Nami.

Nami hanya mengangguk dan berjalan memasuki ruangannya.

Selama percakapan mereka Nami hanya menganggukan kepala dan sesekali menjawab dengan singkat.

Dia benar-benar terkejut dan terpana disaat yang bersamaan.

Otaknya tak bisa bersingkron dengan badannya.

Tak lama kemudian Nami dan David bersalaman dan akan berangkat ke Jakarta dengan pesawat siang ini.

Maka Nami harus segera kembali ke penginapannya dan melakukan ceck out.

Siang harinya mereka bertemu di bandara, dengan kaos putih serta jaket denim serta celana jeans David menyapa Nami yang berpenampilan lelaki.

Nami mengenakan celana bahan bahan serta kaos lengan panjang bergaris merah serta topi hitam.

Dia mengikuti gaya berpakaian kotaro dan mentato tangannya seperti kotaro. Meskipun menyakitkan kulitnya tapi Nami melakukan penyamarannya dengan sebaik mungkin.

"Kotaro, apakah kau sering ke Indonesia? kudengar bahwa kau disana sebagai tour guide untuk wisatawan Indonesia" tanyanya sambil memiringkan tubuhnya.

Nami meneguk salivanya dan sedikit menjauhkan badannya dari David, otaknya sedikit liar saat mencium aroma parfum yang digunakan David dan sesuatu membasahi dibawah perutnya.

Dengan sedikit gugup Nami menjawab. "Ya ya saya sering ke Indonesia. Saya mempunyai beberapa teman Indonesia di Jepang. Mereka bercerita tentang keindahan negaranya" ini adalah kalimat terpanjangnya selama berbincang dengan David.

David tersenyum dan kembali bertanya "Sudah berkunjung kemana saja?"

"Bali, Jakarta dan Jogja"

"Hmm... begitu" katanya sambil menganggukkan kepalanya.

"Pantas saja kau lancar berbahasa Indonesia" dan hanya diangguki oleh Nami.

"Kau sering ke Jakarta?" tanyanya lagi

"Cukup sering karna beberapa teman Indonesiaku tinggal di Jakarta"

Dan David kembali mengangguk lalu mereka tak mengobrol lagi karna diinterupsi pramugari yang menawarkan minuman pada mereka.

Setelahnya Nami dan David sibuk pada kegiatan masing masing.

David memilih membaca majalah sedangkan Nami mendengarkan musik lewat headphonenya. Mereka tak saling bicara hingga tiba ke dalam hotel di Jakarta.

Mereka menempati kamar yang bersebelahan. Tanpa banyak berbicara Nami masuk kamarnya.

*****

'ish benar benar hal yang menegangkan dan menyenangkan' gumamnya, lalu Nami melepas balutan kain yang menghimpit dadanya dan mendesah lega.

Tak lama kemudian dia mengabari Mia sahabatnya kalau dia sudah di Jakarta dan tinggal di hotel yang nyaman. Setelahnya dia masuk kamar mandi dan mengistirahatkan badannya dalam bath tube.

tring…

Handphone berbunyi saat Nami membenamkan tubuhnya ke dalam air.

"Hallo" jawabnya pada penelfon dan mengiyakan obrolan mereka.

Satu jam kemudian Nami keluar dan menemui David untuk makan malam, setelahnya dia kembali ke kamar.

Dalam perjalannya ke kamar Nami bertemu seorang wanita yang berwajah cantik dan bertubuh langsing. Lalu membawanya ke kamar. David hanya mengeryit tanpa berkomentar apapun.

Paginya sang wanita keluar terburu buru sambil mengumpat lirih. Rupanya wanita tersebut menginap di kamar Nami yang berpenampilan lelaki.

Tak lama kemudian Nami yang sudah merubah diri menjadi lelaki berjalan di belakangnya sambil tersenyum tipis atas perilaku wanitanya... dia sengaja tak membangunkan temannya dan membuatnya bangun kesiangan.

Nami menemaninya keluar menuju lobi.

Tanpa sepengetahuannya David melihat perilakukan hingga saat perjalanan kembali ke kamar Nami mendapat tegurannya.

"Maaf Kotaro, bila boleh tau siapa wanita yang semalam bersamamu?" tanyanya kepo.

"Hmm… tadi adalah Sri teman baikku yang di Jakarta"

"Di Indonesia bukan hal biasa membawa wanita tinggal dalam kamar yang sama dengan lelaki baik yang sudah menikah ataupun yang masih single." lanjutnya "Akan dianggap buruk dan menciderai nama baiknya".

Ya akhirnya Nami ingat bahwa dia disini menyamar sebagai lelaki hingga tidak bisa membawa teman wanitanya untuk menginap bersama.

"Maaf" jawabnya tanpa keinginan melanjutkan ucapannya.

"Baiklah kalau begitu... terima kasih"