"I-iya," jawab Milly gugup.
"Bu, apakah selama ini Ibu ada keluar flek?" tanya sang dokter.
"Ya, Dok. Tadi juga keluar flek sedikit."
Dokter itu menatap serius ke arah layar sambil menggerakkan kursor di sebuah guratan hitam-hitam. "Ini adalah flek ya, Bu. Sebaiknya Ibu jangan terlalu stress. Ibu harus bedrest selama minimal dua minggu. Setelah itu kembali lagi ke sini biar saya bisa cek lagi kondisinya seperti apa."
Milly langsung tegang. "Oh. Jadi saya harus bedrest ya, Dok? Apa janinnya baik-baik saja, Dok? Saya takut."
Dokter itu mengklik lagi ke area kantung janinnya. Dokter itu tidak langsung menjawab. "Saya belum bisa memastikan seperti apa kondisinya, tapi sebaiknya Ibu bedrest dulu selama dua minggu."
Napas Milly tercekat. Berbagai pikiran buruk mengganggunya. Ia takut sekali jika sesuatu terjadi pada bayinya. Dokter itu mengeprint hasil USG. Sang suster mengelap perutnya dengan handuk kecil tadi hingga bersih dari gel, kemudian ia turun dari ranjang periksa.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com